Chapter 14

59 12 2
                                    

Leon dan Evan kembali ke Academy dengan aman dan tanpa ketahuan siapa pun. Rey juga sudah memberitahu Rosell, bahwa Meirina sudah di temukan dan tidak akan masuk dalam 2 Minggu.

Sementara itu Livia ketahuan mengurung Meirina di gudang dan di beri hukuman. Hukuman nya adalah membersihkan gudang.

❄️

"kendalikan kekuatan mu lagi, Putri Meirina!" ucap Sheila tegas. "Uh.. aku sudah berusaha Sheila !"geram Meirina. Ia langsung jatuh terduduk, peluhnya penuh dengan butiran-butiran keringat.

"Baiklah, Istirahat 15 menit." ucap Sheila kemudian. Meirina menghembuskan nafas lega sekaligus kesal. Rey datang dan memberikan nya segelas air putih.

"Terimakasih, kak."ucap Meirina senang dan segera meneguk habis. Rey hanya tersenyum simpul melihat tingkah adiknya.

"Bagaimana latihan mu ?"tanya Rey. "Salam Pangeran Rey. Putri Meirina masih harus latihan dan berusaha untuk mengendalikan kekuatan nya."

"Hm..", Rey hanya manggut-manggut mendengar nya. Ia lalu tersenyum. "Terimakasih Sheila. Setelah ini aku saja yang melatih nya, kamu boleh istirahat."

"Baik, Pangeran Rey."

"Ah! Kakak lebih kejam lagi nanti pastinya.." gumam Meirina yang kedengaran oleh Rey. Rey langsung menepuk-nepuk kepala Meirina. "Tenang saja. Aku tidak akan kejam kok."

❄️

Meirina terdiam di kursi taman, sambil memandangi langit. Hari sudah malam, tapi ia belum mengantuk.

"Belum bisa tidur, Putri Meirina ?"

Meirina menoleh ke belakang dan tersenyum tipis. "Ya. Kamu sendiri ? Kamu belum tidur, Sheil ?"

"Belum, Putri. Kalau putri belum tidur, saya juga belum tidur."

"Kamu tidur saja duluan." ucap Meirina. "Tidak apa, putri. Saya akan temani putri, sampai putri kembali ke kamar dan tidur."

"Sheila, apa kamu percaya benang merah ?" tanya nya kemudian. Sheila tersenyum dan memandang langit. "Saya sangat percaya."

"Apakah kamu sudah tahu laki-laki yang akan menjadi mate mu nanti ?"

"Sudah, putri. Sebenarnya kami harus nya sudah menikah tahun lalu, tapi karena orangtuanya tiada dan dia belum ingin menikah dulu sebelum adiknya menikah...", Sheila mengambil nafas dan menghembuskan nya pelan.

"Jadi saya akan terus menunggu nya. Saya tidak akan mau menikah dengan laki-laki lain, selain dia."

"Maaf, Sheila. Seharusnya aku tidak bertanya hal itu padamu." ucap Meirina merasa bersalah. Sheila tersenyum.

"Tidak apa, putri. Anda tidak perlu meminta maaf, kepada saya. Saya senang bisa berbicara dan dekat dengan putri."

Yup! Dia sangat senang bisa dekat dengan calon adik iparnya.

"Seila.." panggil Meirina. "Ya. Ada apa, putri ?"

"Menurutmu Leon itu bagaimana ?"
"Saya tidak tahu, putri. Mungkin putri harus cari tahu sendiri, dengan dekat dengan Pangeran Leon."

"Hm..", Meirina terlihat sedang berpikir lalu menguap kecil. "Aku akan pergi ke kamar, Sheil. Sebaiknya kamu juga segera pergi tidur. Selamat malam." ucapnya dan segera pergi.

"Selamat malam juga, tuan putri."

❄️

Star LoveWhere stories live. Discover now