Chapter 4

109 19 0
                                    

    Hari-hari berlalu. Sudah tidak ada yang berani mengganggu dan mengejek nya lagi.

    Sepertinya mereka takut, jika nasib mereka akan seperti Livia. Dilempar jauh hingga keluar menembus kaca jendela.

   Meirina duduk di pojok kantin. Menyantap makanan dan minuman nya. Beberapa ada yang menatapnya sinis dan membicarakan nya di belakang.

   Ia tidak peduli. Yang penting sudah tak ada lagi yang menganggu dan mengejeknya. Atau tidak.. ? ( Aku sendiri belum tau ? 😋 ).

   Dua gadis datang ke arah nya. "..hm..boleh kami duduk di sini ?"

  Meirina berhenti minum dan menatap 2 gadis kembar di depannya.

  "Boleh."

Dua gadis kembar itu lalu duduk di depan nya. "Kalau boleh tau nama mu siapa ?"tanya salah satu dari mereka.

   " Meirina Evalt dari Kerajaan Everina."

  "Salam kenal Meirina. Aku Zevania Brietha, Zeva. Lalu ini kembaran ku.. Zeviana Brietha, Zevi. Kami berdua dari Kerajaan Dzeval."

   "Kamu anak baru ya ? Kami baru melihat mu ?"

  "Sebenarnya sudah beberapa Minggu aku di sini, tapi aku jarang keluar kelas dan kamar."

  "Oh!"
"Eh! Kamu kelas berapa ?"tanya Zeva.
"13-B"

   "Wah..berarti kamu dekat dengan kelasnya Pangeran Leon! Kyaaa! Dia itu pangeran yang sangat tampan."seru Zevi.

   "Siapa itu Pangeran Leon ?"tanya nya tidak mengerti.

  "Dia itu Pangeran yang baru masuk kesini. Pangeran yang di sukai banyak gadis, termasuk Zevi."

   "Bukan nya kamu juga suka ya, Zeva ?"tanya Zevi tidak terima. "Tidak! Aku tetap setia pada Pangeran Rey Nold."

   "Kamu suka kakak ku ?"

"Jadi dia kakak mu ! Dia itu Pangeran yang penuh kharisma dan lebih tampan dari pada Leon, sayang dia tidak masuk ke sini."

  "Kalian mau jadi teman ku ?"tanya Meirina. Zeva dan Zevi saling bertatapan. "Tentu!"

❄️

    Meirina sangat senang, akhirnya dia punya teman. Ya... Walaupun dia masih belum punya teman sekamar.

  Tanpa dia sadari, ada yang memperhatikan nya dari jauh.

  ❄️

"Leon, apa yang sedang kamu lakukan di sini ?"

  Leon langsung membalikkan badannya dan sedikit terkejut. "Asrama kita bukan di sini!"ucap Evan memberitahu. "Iya, aku tahu !"

   "Kalau kamu tahu, kenapa kamu di sini ?"tanya Evan curiga. Ia lalu melihat ke arah yang tadi di lihat oleh Leon.

   Di tatapnya Leon dan tersenyum. "Apa kamu menyukai Putri Meirina Evalt ?"tebak Evan.

   Tanpa ia sadari, wajahnya sedikit bersemu. "Bukan!"sergah Leon.

  "Benarkah kamu tidak menyukainya ? Lalu kenapa wajah mu sedikit bersemu ?"

   Leon langsung memalingkan wajahnya. "Aku tidak tahu! Hanya saja, aku merasa.. kami sudah terikat benang merah sejak lahir."

   Evan langsung merangkulnya dan terkekeh pelan.

   "Tenang saja. Dari informasi yang ku dapat, besok akan ada pengumuman siapa pasangan setiap murid di sini. Pengumuman itu akan di tempel besar-besar di Mading Academy!"

❄️

 

Star LoveWo Geschichten leben. Entdecke jetzt