36

2.8K 114 0
                                    

Now playing~

🎵Demons~Imagine Dragons

●●●

Hari ini adalah hari perlombaan cheerleader antar sekolah yang akan diikuti oleh beberapa sekolah yang terkenal dengan kehebatan cheerleader nya. Termasuk SMA Angkasa yang ikut berpartisipasi dalam perlombaan ini dan akan diwakilkan oleh Alana bersama teman-temannya yang lain.

Kini mereka sedang mempersiapkan diri di belakang panggung dengan berdoa bersama. Usai berdoa mereka pun duduk sembari menunggu giliran untuk tampil di panggung.

Alana menoleh ke luar jendela dengan tatapan teduh nya. Gadis itu sangat berharap ia bersama tim nya dapat memenangkan perlombaan ini mengingat seberapa keras nya mereka berlatih selama ini demi dapat memenangkan lomba ini.

"Al, lo mikir apa?"

Alana menoleh ke samping dan melihat Jasmine dengan tatapan bertanya nya.

Gadis itu tersenyum tipis, "Gak papa, gue gak mikir apa-apa." balasnya.

"Bener? Gue gak mau lo ada pikiran ya, Al. Apapun hasilnya nanti kita harus tetap semangat." ucap Jasmine sambil tersenyum.

Alana mengangguk, "Gue pengen banget banggain sekolah dengan lomba cheers ini."

"Prestasi lo di sekolah juga udah cukup buat sekolah bangga, Al. Udah pokoknya lo gak usah mikir apa-apa, yang penting fokus dan kita kasih yang terbaik. Menang atau enggak nya urusan belakangan. Oke?"

Alana mengangguk sambil tersenyum, lalu gadis itu memeluk Jasmine dari samping dan dibalas dengan sahabatnya itu.

Sementara kedatangan Riga, Deno, Alka, Rangga dan Fiko di tempat perlombaan tersebut mengundang perhatian banyak penonton yang disana, terutama kaum hawa yang terpesona dengan paras kelima lali-laki tersebut. Sedangkan mereka berlima daritadi sibuk celingak celinguk mencari kursi yang kosong untuk menonton perlombaan tersebut.

"Heh! Sono noh ada yang kosong," ucap Deno sambil menunjuk ke arah kursi kosong yang dimaksud.

Tanpa bicara mereka berlima langsung menuju kursi tersebut lalu duduk disana.

"Mata lo masih berfungsi juga ya, Den. Gua pikir udah katarak." celetuk Fiko.

Mendengar itu Deno menoyor kepala Fiko, "Enak aje lo bilang mata gue katarak, gini gini mata gue tajam bagaikan elang." ucapnya bangga.

"Gaya bener lo, sempak tapir!" cibir Rangga membuat Deno bergumam tidak jelas.

"Vano disini." ucapan Alka membuat Riga, Fiko, Deno, dan Rangga langsung mengedarkan pandangan mereka mencari orang yang disebut Alka tadi.

Dan tepat sasaran, Riga melihat Vano yang sedang menatap nya dari kejauhan sambil tersenyum sinis. Melihat itu Riga mengepalkan kedua tangan nya sambil menatap tajam ke arah Vano.

"Lo harus lebih hati-hati sekarang, Rig. Gue rasa Vano gak main-main sama ucapan nya yang kemarin." ujar Alka serius.

"Bangsat." umpat Riga pelan.

Fiko menepuk pelan pundak Riga, "Tahan emosi lo, jangan sampe lo salah langkah."

Riga mengangguk kemudian mengalihkan pandangan nya kembali ke depan. Ia berjanji akan melindungi Alana bagaimana pun caranya agar gadis itu tidak jatuh ke tangan Vano.

Alana miliknya dan akan selalu jadi miliknya.

" Ini dia penampilan dari SMA Angkasa! " ucap MC membuat Riga langsung terfokus menatap ke depan.

Difficult LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang