7 : Gagal ena

984 22 1
                                    


Disya sangat senang bisa terbebas dari kerumunan orang yang membuat kepalanya pusing. Saat ini dia berada di kamar yang sudah dihias sedemikian rupa layaknya kamar pengantin baru dengan kelopak bunga bertebaran dimana-mana.
Dia mencoba melepaskan gaunnya sambil melihat keadaan kamarnya, tiba-tiba Ezra nyelonong masuk tanpa mengetuk pintu, Disya yang kaget langsung meneriakinya
"Ketuk pintu dulu kenapa ?!" ucapnya kesal.

"Sorry, gue kira lo di kamar mandi" jawab Ezra tampak cuek kemudian mendekati disya yang belum juga berganti pakaian. "Sini gue bantuin" sambungnya.

"Gak, gue bisa sendiri" balasnya memperingati.

"Kenapa, lo takut sama gue? " tanyanya sambil menatap intens.

"Hah takut? Ya enggak lah, apa yang ditakutin coba" jawab disya sok santai.

"Yaudah kalo gitu sini gue bantuin, gue tau itu baju ribet dibukanya." tawarnya lagi yang membuat disya pasrah, mana bisa dia mengelak lagi yang ada nanti makin rumit.

Disya memutar badan dan Ezra langsung mengulurkan tangannya menurunkan resleting gaun disya sambil senyam-senyum.

'Shit.. Nyesel gue pernah ngeledekin dia, baru gini aja udah keliatan sexy banget apalagi polosan'-batin Ezra.

"Sya" panggil ezra.
"Gausah dipegangin gabakal jatoh" canda Ezra, membuat disya kaget sekaligus takut.

"Ih rese lo ! udah lah gue mau mandi" disya berlari ke arah kamar mandi sambil memegangi gaunnya.

"Cepet ya sayang jangan lama-lama!" ucap Ezra sambil tertawa.

Setelah menunggu cukup lama Disya pun keluar dari kamar mandi, gaunnya sudah diganti dengan kaos biasa dan celana pendek.

"Ngapain aja sih lama banget? " tanya Ezra memeluknya dari belakang.

"Apaansi lepas gak tangan lo!" ucap Disya risih.

"Gausah marah-marah dong"

"Hmm.." balasnya sambil menyelesaikan masalah per-skincare-an di depan cermin, maklum lah kan abis di make-up hampir seharian.

"Udah siap belom di macem-macemin?" tanya nya mempererat pelukan, membuat disya menghentikan aktivitasnya.

"Mendingan lo mandi deh" disya melepaskan tangan ezra yang melingkar di pinggangnya lalu menuju tempat tidur yang paling nyaman.

"Gausah lah nanti juga keringetan lagi" jawabnya mengekori dan Disya paham betul maksudnya.

"Oh yaudah, tidur diluar sana jangan di sini nanti bau" balas disya membaringkan tubuhnya.

"iya-iya gue mandi jangan tidur duluan tapi, awas lo!" ucap Ezra langsung menuruti perintahnya. Sebenarnya disya takut dengan ezra, tapi semua ditahan supaya dia bisa mengelak dari malam pertama yang disebut-sebut Farrel dan kawan-kawan.

"Sya" panggilnya yang baru saja selesai mandi. Disya memejamkan matanya dan memulai aksinya yang berpura-pura ketiduran.

"Jangan pura-pura tidur, ketauan boong gue gempur sampe pagi lo ya" dia ikut merebahkan tubuhnya disamping disya dan menggoyangkan badan disya namun tidak ada respon, dia menatap wajah istrinya yang kelihatannya benar-benar kelelahan.

Ezra menarik tubuh Disya ke dalam pelukannya, Disya merasakan kepalanya dielus-elus sehingga dia merasa benar-benar ngantuk dan tertidur.
"Good night darl" ucapnya mencium kening Disya.
______

Sinar matahari yang masuk melalui celah fentilasi tidak sedikit pun mengganggu tidur pasangan pengantin baru itu.
Ezra dan Disya tertidur pulas saling berpelukan, ini terlalu nyaman untuk disudahi. Disya makin mempererat pelukannya, sampai Ezra bisa merasakan benda kenyal dan empuk menempel di dadanya.

SOAPKING 👑 Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt