4 : Bad Liar (2)

821 20 1
                                    


"Oh ini acaranya?! " tegur Elina.

"Kalian?" ucapnya kaget.

Elina menatapnya tidak percaya, dia memamerkan senyum kecut dan meninggalkan mereka berdua.
"Lo tuh egois ya, dasar muna ! " ucapnya sebelum pergi.

"Parah lo sya!" celetuk Riana mengikuti langkah Elina dan Aqila yang bingung hanya mengikuti teman-temannya.

"Lin tunggu, gue bisa jelasin" Disya ingin mengejar Elina dan sahabat-sahabatnya tapi Ezra menahannya karena orang-orang disekelilingnya mulai memperhatikan mereka dan mengira sedang ada kejadian pacar ketauan selingkuh.

"Jangan disini! " ajak Ezra yang menggandengnya keluar dari tempat itu.

Disya mencoba menelpon sahabatnya namun tidak satupun panggilannya dijawab lalu dia melihat mobil Elina keluar dari gedung parkiran.
"Anterin gue ketemu mereka!" paksa Disya.

"Tapi kan kita harus fitting baju sekarang" Ezra ikut bingung memperhatikan tingkah Disya dan itu. Ezra ingin bertanya tapi takut semua jadi semakin kacau, Disya memaksa untuk mengantarnya menyusul Elina dan kawan-kawan.

"Kalo lo gak mau yaudah, gue pergi sendiri" ancamnya.

Ezra menahan tangan Disya dan menggiringnya ke mobil. Disya itu kalo tidak dituruti bisa nekat dan Ezra tidak mau kalau sampai terjadi sesuatu dengan Disya.

Gadis itu tampak gelisah, karena sebelumnya tidak pernah ada pertengkaran diantara mereka, bagaimana kalau nanti dia tidak di maafkan.
"Harusnya gue gak bohong sama mereka" mata Disya mulai berkaca-kaca.

"Maksudnya? " tanya Ezra yang masih bingung dengan semuanya, kenapa begitu dramatis.

"Tadi pas dirumah Elina, mereka sempet nanya dan gue bohong soal kita yang dijodohin, gue bilang semua aman gak ada yang gue tutupin. Gue belum siap buat cerita za " jelasnya menahan tangis.

"Yaudah lo tenang dulu, nanti gue bantu ngomong soal itu " ucapnya menggenggam tangan Disya sembari menyetir, dia mengerti betul bagaimana perasaannya.

Posisi mobil Elina tidak terlalu jauh dengan mereka. Tak perlu diragukan lagi dalam membawa kendaraan, Ezra si jago ugal langsung mendahului beberapa pengendara motor dihadapannya dan menghentikan mobilnya tepat di depan mobil Elina.
Disya pun lari berhamburan menuju mobil Elina, mengetuk-ngetuk kaca mobil sambil memohon agar mereka mendengarkan penjelasannya dulu.

"Please banget lo semua harus denger, kalo gak lo bakal nyesel parah" ucap Disya.

Aqila mulai membuka kaca mobil, sepertinya hanya dia yang mengerti maksud Disya.
"Kalian semua salah paham, Kita omongin baik-baik jangan gini gak enak dilihat orang." sambung Ezra tegas.

Mereka saling melirik dan yang lain pun setuju dengan ucapan Ezra, mereka memilih mampir di salah satu cafe untuk menyelesaikan semuanya dan kampret moment nya adalah Ezra tidak menyadari bahwa teman-temannya juga ada di sana saat itu.

"Gue minta maaf banget, gue gak niat ngebohongin kalian semua, tapi ini terpaksa gue lakuin ka-" Disya baru membuka suara tetapi orang-orang yang tidak diinginkan kehadirannya datang mengganggu.

"Hei darl " sapa Farrel pacar Elina sekaligus teman dekat Ezra.

"Oh haiii..." jawab Elina.

"Anjir." ucap Ezra kaget.

"Lah apa-apaan nih katanya lo sibuk ada acara ini kenapa jadi nongkrongin cewek-cewek, ada cewek gue juga " sambungnya yang melihat kehadiran sobat per-soapkingan nya.

"Lo ngapain disini bangsat" ucap Devin menoyor kepalanya dan Ezra pun membalasnya "Sakit goblok!"

"Bentar deh satu-satu ini maksudnya gimana gue puyeng sumpah, ini segala lo ngapain bang dimari? " ucap Riana pusing melihat kakak, pacar temannya, dan halahhh...

"Yang harusnya nanya tuh gue, lo ngapain disini? Ngayab mulu jadi wadon bukannya anteng-anteng dirumah" Balas Devin.

Disya juga ikut bingung, dia menatap Ezra seakan 'Maksudnya apaan nih? Terus gimana?'
Mereka berkomunikasi melalui kontak mata, Ezra langsung menggenggam tangan Disya untuk menenangkannya.

"Gini biar ga ribet lo pada ambil bangku cepetan, duduk yang anteng dengerin bapa mau cerita" ucap Ezra asal.

Semua sudah pada posisinya, heboh dan ramai seperti sedang arisan.
"Sebenernya gue sama Disya-" Ezra mulai membuka suara.
"Enggak gue aja ini masalah gue ! " potong Disya yang mendapat tatapan tajam dari semua orang.

"Masalah kita ! " balas Ezra tidak terima karena dia juga mau memperjelas ke teman-temannya.

"Hadeuhh... lama deh" celetuk Elina.

"Oke sekarang serius, sorry soal gue bohong, gue gak maksud buat ngelakuin itu. Gue cuma belum siap nyeritain ke kalian semua kalo gue sama Ezra itu-" jelas Disya.

"Lo berdua pacaran?" potong Farrel.
"Jangan dipotong dulu kampret! " ucap Ezra melempar es batu yang diambil dari gelas minumannya.

"Idih alah, udah sya lanjut lo kenapa?" Riana ikut kesal.

"Kita berdua dijodohin." sambung Disya dengan berat hati.

"APAA?! " ucap mereka bersamaan membuat semua pasang mata melihat ke arah mereka.

"Buset kuping gue" Disya dan Ezra menutupi telinganya.

"Anjirr.. Mantap manjur kan omongan gue " ucap Farrel.

"Taik, Gue yang ngincer lo yang dapet" ucap Devin terang-terangan membuat semuanya tau kalau dia menaruh rasa pada Disya.

"Sorry dude." ucap Ezra meledek.

"Demi apa? Lo kenapa sya kelilit utang? Kok gak pernah cerita sama kita" tanya Riana ngawur.

"Atau jangan-jangan lo hamil? " celetuk Aqila si telmi yang membuat Elina ingin menyumpal mulutnya.
"Adoooh.. Ropeah dia berdua itu DIJODOHIN yes bisa bedain ga?!" jawab Elina kesal.

"Tuh kan gini nih alesan gue gak mau cerita ke kalian, pasti semua ngeledekin gue yang enggak-enggak." ucap Disya.

"Kita gak ngeledek sya, bener kok kalian kan suka berantem terus jadi aneh lah kalo tiba-tiba dijodohin " ucap Aqila yang otaknya sudah sinkron.

"Yaampun cintaku maaf ya gue kan gatau, lagian lo gue tanya belaga bohongin gue yaudah sekalian aja gue marah" ucap Elina merentangkan tangannya ingin memeluk Disya.

"Nyesek tau" Disya lega akhirnya semua terselesaikan.

"Maafin gue juga ya, jangan lupa undang gue makan-makan di acara lo itu" ucap Riana.

Ponsel Disya kembali bergetar, dan itu adalah telpon dari mamanya.
"Halo, iya ma" Disya memberi kode pada semuanya untuk mengecilkan suaranya sebentar.

"Sya kok belum pulang, kamu udah selesai belum? " tanya nya dari sebrang.

"Oh i-iya ma, Disya baru mau kesana" jawabnya sambil menatap Ezra yang sedang ngobrol dengan temannya.

"Gimana sih kamu lagi sama Ezra kan? Jangan coba bohongin mama ya kamu " tanya Nessa heboh.

"Iya aku sama dia kok, ini aku mau kesana. Udah dulu ya ma" Disya langsung mematikan ponselnya.

"Heh ayo!" ajaknya untuk pergi ke butik tante Ann. Semua menatap bingung ke arah pasangan baru itu.

"Kalian mau kemana?" tanya Devin mewakili yang lainnya.

"Mau fitting baju lah pake nanya " jawab Ezra enteng. Bodoh, rasanya Disya ingin menampol mulutnya yang ember itu.

"Hah maksudnya apa nih?" Ucap semua bersamaan.

"Duh, gue buru-buru banget nanti aja diceritainnya ya. Bye semuanya thank u.." balas Disya singkat, lalu mereka langsung menuju TKP karena takut Mama dan bundanya nanti marah.

SOAPKING 👑 जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें