6 : Wedding Day

636 17 0
                                    


Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba, pernikahan yang dilaksanakan di rumah hanya dihadiri keluarga dan sahabat dari kedua pengantin.

Disya sangat cantik dengan gaun yang dipilihnya. Mereka berdua terlihat sangat serasi, Ezra yang tampan dan Disya yang cantik membuat siapa saja akan iri melihatnya.

Kalau dilihat sih sama saja seperti acara pernikahan pada umumnya, yang membuat sedikit berbeda adalah Disya masih belum bisa menerima semuanya meskipun dia dan Ezra sudah berdamai dan setuju akan memulai bersama dari awal.
Dia sudah menjadi istri di usia 18 tahun, rasanya Disya ingin menangis sekencang-kencangnya dan meneriaki semua orang.

Lain hal nya dengan pengantin Laki-laki, Ezra malah tampak sumringah, dia sangat bahagia sekali. Ntah apa yang ada dipikirannya dia selalu senyam-senyum sambil sesekali melirik gadis yang sudah menjadi istrinya.
Ya gimana gak bahagia dapet jodoh cantik, body nya bagus beuhh... makin berbunga-bunga deh tu hati.

Tidak jauh berbeda dengan pengantin laki-laki, kedua orang tua mereka juga senang melihat semuanya berjalan sesuai harapan, walaupun ada sedikit ke-khawatiran karena usia anak mereka yang masih terlalu muda.
Reksa pun tidak merasa keberatan jika adiknya itu lebih dahulu menikah, dia hanya berpesan kepada Ezra untuk menjaga adik kesayangannya.

"Duh mbak aku seneng banget liatnya" ucap Nessa.
"Sama mbak aku juga, mereka tuh serasi banget ya " jawab Mia.

Sahabat-sahabat mereka juga ikut bahagia akhirnya Tom and Jerry bersatu,
"HWD ya sya, lo cantik banget dah sumpil gak nyangka banget sekarang lo jadi nyonya Disya Mahendra, anjay." Elina kegirangan melihat pasangan baru yang sangat serasi itu.

"Emang dari dulu lin gue cantik, mata lo kemana aja " balas Disya.

"Gue yang punya cita-cita nikah muda, lo berdua yang duluan" celetuk Farrel.

"Makanya jadi orang yang serius, kalo udah ada niatan gitu ya langsung dong jangan kebanyakan drama nanti  putus jadi gila" ucap Ezra.

"Aaa..  yaamsyong sahabat qila yang satu ini udah ngeduluin aja, tapi gak pa-pa qila seneng banget" ucap Aqila  sangat heboh.
"Ka Ezra inget ya jangan bikin Disya sedih, awas loh " sambungnya memperingati Ezra.

"Santai, gak perlu khawatir " Ezra menarik pinggang Disya untuk meyakinkan ucapannya.

Disya tidak habis pikir, dulu sahabatnya sangat melarang dirinya dekat dengan Ezra yang katanya fakboi  tapi sekarang mereka berubah drastis, mendukungnya 100%.

"Anjritt... Gue baper liat lo berdua, awet-awet deh" Riana ikut memberi selamat kepada sahabatnya yang paling cantik. Riana lega Disya sudah punya pasangan jadi kalau bertemu cogan dia tidak akan tersaingi, dan berkurang pula halangannya untuk mendekati Reksa karena sebelumnya dia selalu bertengkar dengan Devin yang menyukai Disya.

"Eh-eh ini malem apa? " tanya Farrel heboh.

"Malem minggu lah pake nanya kaga lulus TK lo ya? makanya kalo sekolah jangan cabut mulu" jawab Devin emosi.

"Biasa aja dong malih, jawaban lo salah ogeb" balas Farrel.

"Ya terus? " semua kompak meneriaki Farrel termasuk Disya dan Ezra.

"Ini itu malem pertama, ya gak zra? " Farrel kembali menggoda pasangan pengantin baru itu.

"Beb jangan gitu dong, mereka malu tuh" celetuk Elina.

"Lah iya bener, udah sejauh mana ni bro persiapannya?" Devin juga ikut-ikutan menggoda Ezra, ya saat ini dia sudah meng-ikhlaskan semuanya.

"Apaan sih lo pada" jawab Ezra.

"Halah malu-malu kambing " ledek Farrel lagi. "Ati-ati sya Ezra ganas kalo main" Disya menelan ludahnya dengan susah payah begitu mendengar ucapan Farrel, dia hampir lupa kalau laki-laki yang sudah menjadi suaminya itu kan terkenal mesum.

"Gak usah didengerin" ucap Ezra kembali menarik pinggang disya.

"Emang mereka mau main apa? " tanya Aqila dengan wajah polosnya, memecah keseruan gelak tawa Farrel dan Devin.

"Ampun dah la ribut yu ribut"  Elina ingin sekali menenggelamkan sahabatnya yang satu itu, ntah polos atau lola Aqila memang selalu bisa membuat siapa pun terbawa emosi.

"Yaampun gemes banget sih, gue karungin juga nih" ucap Devin gemas melihat kepolosan Aqila.

"Ih enak aja emangnya qila beras, dikarungin" protes Aqila.

"Bang lo jangan macem-macem ya sama sahabat gue yang satu ini, gue sunat lo ntar !" ancam Riana melihat kelakuan kakaknya yang sudah berani menggoda sahabatnya yang polos itu.

"Heh lo pada ya asik sendiri gak ngajak-ngajak, kurang asem emang" Tegur Reksa dengan tampang sok galaknya, untung ada Reksa kan Disya jadi sedikit tenang gak tegang di ledekin terus sama temen-temennya itu.

"Eh bang Reksa" sapa Riana senyam-senyum.

"Hai ri" balas Reksa yang hampir membuat Riana kehabisan oksigen.

"Ya maap bang namanya juga anak muda" balas Farrel santai karena mereka sudah saling mengenal.

"Lo ngatain gue tua?" tanya Reksa dan semua orang tertawa.

Rasa kantuk dan lelah menghampiri Disya yang sedari tadi sudah merasa tidak nyaman menarik lengan Ezra sambil berbisik.
"Soapking, gue capek " rengeknya yang sangat menggemaskan.

"Apa ke kamar? Ayo deh ayo, gue juga daritadi udah gatahan liat lo sexy banget" jawab ezra semangat.

"Ish gue serius " ucap disya memelototinya, sedangkan ezra hanya cengar-cengir.

"Guy's gue sama disya pamit duluan ya, enjoy the party abisin aja makanannya." Ezra menggandeng Disya, mengajaknya untuk masuk.

"Tuh kan kalo gak dikode gak peka emang manusianya, Semangat ya sya lemburnya." kali ini Farrel benar-benar rusuh, Disya ingin sekali menarik bibir Farrel yang selalu meledeknya. "Zra jangan lupa buka kado dari gue " sambungnya lagi.

Ezra tidak memperdulikan ejekan atau perkataan temannya, saat ini yang ada di pikirannya adalah menuruti keinginan istrinya agar tidak marah lagi.
Kalau dipikir lumayan kan, siapa tau dengan begitu Ezra dapat rejeki dan Disya mau di ajak berkuda.

"Loh kalian mau kemana?" tanya Mia yang menghalangi langkah mereka.

"Mau istirahat bun capek banget, nanti gak ada tenaga buat- Aww.." Disya mencubit pinggang Ezra, dia takut kalau Ezra berbicara yang tidak-tidak di depan kedua orang tua mereka. Sepertinya suaminya sudah tertular bakteri dari Farrel si rusuh.

"Buat apa Zra? " kali ini Nessa yang bertanya.

"Ya buat besok lah ma" jawab Disya.

Nessa dan Mia yang tersenyum geli melihat kedua anaknya yang sedang salah tingkah. Disya benar-benar sangat malu, bagaimana kalau orang tuanya berfikir yang tidak-tidak.

"Tapi kita mau bicara sama kamu sebentar bisa kan Zra?" tanya Hendra

"Dipinjem dulu ya sya, boleh kan?  sambung Ardi.

"Sayang kamu duluan gak pa-pa kan? Sebentar aja kok nanti aku nyusul " Ezra bertanya sambil memberi kode supaya Disya tidak marah karena dia memanggilnya seperti itu.

"O-oh iya silahkan lama juga gak pa-pa kok, aku duluan ya " jawab Disya memamerkan senyumnya yang sangat lebar. Disya sangat gembira, akhirnya dia terbebas. Aduh gak sabar nih pengen buru-buru rebahan, pegel banget ni badan.

SOAPKING 👑 Where stories live. Discover now