5 : Mulai kesemsem

629 19 1
                                    


Di butik tante Ann mereka berdua disambut dengan baik oleh Ann yang sangat sabar dan baik. Tapi meskipun begitu masih ada saja mulut biang gossip yang berbisik-bisik,
"Eh ganteng banget " bisik mbak pegawai.
" Ceweknya apaan banget deh"
"Pasti MBA, masih anak sekolahan kayaknya" telinga Disya panas mendengarnya, dia sangat gemas ingin menarik bibir mbak pegawai yang menatapnya dengan tatapan meledek.

"Hai, Disya dan Ezra betul?" tanya Ann membuyarkan tatapan Disya yang ingin menghampiri pegawainya itu.
"Oh iya tante" balas Disya.

"Nee cantik panggil saja Ann " pintanya sambil memamerkan senyum.

"Baiklah Ann bisa tolong tunjukkan baju seperti apa yang kau punya untuk kita" ucap Ezra sangat baku membuat Disya ingin menoyor kepalanya.

"Saya sudah siapkan beberapa gaun untuk dicoba mari ikut saya" ajaknya pada Disya yang merasa tidak nyaman dengan tatapan salah satu pegawainya.

"Dan kamu bisa ikut dengan Ivan untuk mencoba baju yang sudah kami siapkan" ucap Ann kepada Ezra.

Tanpa berlama-lama Ezra sudah pas dengan pilihannya yaitu, tuxedo berwarna putih. Lain hal nya dengan Disya yang harus mencoba beberapa gaun dan membuatnya pusing karena Ezra selalu berkomentar ini lah, itu lah.
Setelah lama mencoba, menunggu, mencari, akhirnya semuanya beres.
Dan baju ini lah yang dipilih mereka berdua tidak terlalu terbuka, dan tidak terlalu sempit.

Dan baju ini lah yang dipilih mereka berdua tidak terlalu terbuka, dan tidak terlalu sempit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ya kira-kira seperti ini gaes.

"Terimakasih banyak Ann, maaf kalau terlalu banyak permintaan yang merepotkan" ucap Disya.

"Ah tidak apa cantik, hal seperti itu kan wajar karena pasti semua orang juga akan melakukan hal yang sama, ingin terlihat perfect di hari istimewa mereka " balas Ann.

"Ya benar sekali Ann, sekali lagi terimakasih jangan lupa datang ke acara kami " ucap Ezra yang dibalas anggukan oleh Ann.
Ezra merangkul pinggang Disya dengan mesra, lalu membawanya berjalan menuju mobilnya.

"Ih kan lupa, gue kan mau ngomelin mbak-mbak yang tadi ngomongin kita" ucap Disya kesal begitu sudah duduk manis didalam mobil.

"Baru gue rangkul aja udah lupa segalanya, udah lah biarin aja" ucap Ezra sambil tertawa geli.

"Kepedean lo !" ucapnya masih terbawa emosi.

"Darah tinggi lo marah-marah terus" celetuk Ezra.

"Tau ah males" ucapanya memalingkan wajah sambil mengerucutkan bibirnya seperti anak kecil yang sedang merajuk.

"Baper.." ledek Ezra.

"Kesel lah enak aja kalo ngomong difilter dikit kek " cerocosnya.

"Sabar... Gue cium juga nih nyerocos mulu" ancam Ezra bercanda.

"Berani lo macem-macem kita batal nikah" ancamnya balik.

"Oh berarti gue macem-macemin lo-nya nanti aja abis nikah gitu? Sip deh kelar akad kita auto ngamar " ucapnya mencolek dagu Disya.

"Manusia gila!" balas disya menampar pelan pipi Ezra.

Keheningan terjadi lagi disepanjang jalan. Disya masih kesal karena dia tidak bisa memarahi perempuan tadi, dia hanya diam karena kepalanya terasa pusing dan ngantuk.

Ezra hanya fokus menyetir sambil sesekali melihat ke arah Disya yang tertidur.
Ponselnya berdering dan saat dilihat itu telpon dari mamanya Disya,
"Halo zra kamu sama Disya kan?" tanya Nessa panik.

"Iya ma ini kita lagi dijalan mau pulang" Jawab Ezra sambil melirik Disya yang masih pada posisinya.

"Oh yaudah deh kalo gitu hati-hati ya" ucapnya sebelum menutup telpon.

_____

Sesampainya dirumah, mereka tidak langsung turun karena Ezra tidak tega membangunkan Disya yang masih tertidur. Ezra mengelus lembut kepala Disya lalu membawanya masuk tanpa membangunkan dengan menggendongnya ala bridal style.

"Astagfirullah, heh kupret adek gue lo apain ini? " tanya Reksa heboh.

"Heh pake ditanya-tanya itu kasian keberatan, udah sana kamu bawa kekamar zra! " perintah Nessa.

"Duh adek kamu itu sa malu-maluin aja kerjaannya masa baru diajak jalan gitu udah molor" cerocosnya melihat Ezra yang membopong anak gadisnya.

"Yaelah ma disya kan sana-sini molor, eh tapi kok dia gak kebangun sama sekali ya itu beneran molor apa abis kobam?" ucap Reksa ngawur.

"Kamu ngomong apa sa?" tanya Nessa sedikit tarik gas.

"Hehe... Enggak ma itu mereka romantis, Reksa juga mau dong ma boleh ya lamar Lyra " balasnya cengengesan.

"Heuhh.. getok nih" jawab Nessa meninggalkannya.

Disya terbangun karena Ezra menjatuhkan badannya ke kasur cukup kencang, tadinya Disya ingin protes karena Ezra membantingnya tapi sekarang dia merasa pusing.

"Eh sakit ya? Hehe.. sorry, soalnya dari depan ke kamar lo terus naik tangga kan lumayan" ucapnya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Emhh.. pusing, mau muntah" ucapnya menarik baju Ezra, belum sempat Ezra berkata sedetik kemudian Disya langsung berlari ke kamar mandi.

"Huwekk.. Huwek.. "

Ezra menyusul dan memijat tengkuknya agar dia mudah mengeluarkan semuanya.
"Keluarin aja jangan ditahan" ucapnya khawatir.

Mendengar kehebohan yang terjadi Nessa pun menghampiri mereka berdua.
"Yaallah adek, pasti telat makan nih bandel sih dikasih tau " cerocosnya mengambil alih posisi Ezra.

"Mam pusing" ucapnya lemas.

"Zra tolong jagain bentar ya mama mau ambil air anget" ucap Nessa lalu Ezra memapahnya kembali ke kasur.

"Bentar ya gue ambil air putih dulu buat lo minum" Ezra beranjak pergi tapi Disya menahannya.

"Disini aja!" pinta Disya yang jiwa ke manjaannya keluar, dia kalau sedang sakit pasti akan seperti itu.

"Sya lo kenapa?" tanya Reksa yang tiba-tiba datang dengan tampang sok panik.

"Bang tirek disya pusing sini temenin, bobo sama disya aja" ucapnya dengan manja sampai telinga Ezra terasa panas.

"Jangan dong, malu sama laki lo tuh nanti purik." jawab Reksa dengan tertawa.

Nessa pun datang membawa semangkuk bubur dan teh hangat buatannya,
"Nih makan dulu terus tidur, biar pusingnya ilang" ucapnya yang sudah hapal dengan gejala yang dialami anaknya.

"Tadi becanda doang kok bro, lagian juga gak gue apa-apain masa iya gue cobain adek sendiri " Bisik Reksa pada Ezra yang didengar Disya.

"Heh lo ngomongin apa?! Ih Mam bang tirek tuh ngomongnya gitu !" ucapnya mengadu.

"Reksa jangan diledekin terus, udah tau adeknya begitu " omel Nessa pusing melihat anaknya selalu ribut.

"Yauda deh maap, ica makan dulu tuh biar cepet sembuh." ucap Reksa. "Zra suapin adek gue ya, disya kalo sakit mintanya dimanja" sambungnya sebelum menggiring mamanya untuk meninggalkan mereka berdua.

Disya kembali mengerucutkan bibirnya karena Mama dan Reksa meninggalkannya berdua dengan manusia yang sudah membuat harinya menjadi buruk.
Ezra menyuapi sendok demi sendok bubur buatan mamanya Disya, tidak ada protes yang keluar dari mulut gadisnya itu yang hanya memasang muka malas.

"Lo istirahat ya, cepet sembuh besok kita pacaran lagi " ucapnya sambil membenarkan selimut yang dikenakan disya.

"Dih siapa lo?" jawab disya sewot.
"Pacar lo lah, eh ralat calon suami lo" jawabnya paten, tanpa disadari mereka berdua saling melempar senyum malu-malu lalu disya kembali memasang tampang flat dan menatap Ezra yang hendak pergi namun kembali lagi untuk mengucapkan selamat tidur.

SOAPKING 👑 Where stories live. Discover now