32. Sang Penggoda

857 49 6
                                    

Sepagi ini aku sudah bangun dan menyibukkan diri di dapur. Asal tahu aja, seumur-umur ini baru pertama kalinya aku terjun ke dapur untuk memasak. Demi apa coba?? Kalo bukan karena Dory nggak akan mungkin aku mau repot-repot seperti ini.

Semua itu karena rasa bersalahku yang sudah mencurigainya menyembunyikan sesuatu tentang Mirna. Jadi untuk menebusnya, pagi ini aku sengaja memasak nasi goreng ala Fea untuknya.

Tentunya tidak begitu saja aku jago memasak pagi ini. Boro-boro masak, megang alat dapur aja aku belum pernah! Semua ini berkat bantuan Bik Sumi, kemarin sore sepulang sekolah aku memintanya untuk mengajari cara membuat nasi goreng. Dan setelah melalui proses memasak yang menurutku begitu rumit, akhirnya jadi juga percobaan nasi goreng pertamaku.

"Non Fea, sudah biar bibik saja yang masak. Non mandi saja nanti kesiangan." Bik Sumi tergopoh-gopoh menghampiriku begitu melihat aku sedang bergulat dengan bahan-bahan yang akan kumasak.

"Jangan, Bik. Fea sengaja kemarin minta diajarin bikin nasi goreng biar pagi ini bisa masak sendiri."

"Tapi nanti tangan Non Fea bau bawang." Bik Sumi mengernyit seolah ingin menyiutkan nyaliku.

Aku malah tersenyum. "Nggak apa-apa, Bik. Fea mau bikin sendiri nasi goreng spesial buat Dory."

"Oalah, jadi ini untuk Mas Dory, toh. Pantesan saja Non Fea ngotot minta diajarin masak sama bibik."

Aku tersenyum simpul. "Kalo bibik mau bantuin, ini aja tolong irisin tomat sama mentimun buat garnish."

"Baik, Non. Sini biar bibik potongin." Dengan cekatan Bik Sumi mencuci tomat dan mentimun kemudian memotongnya.

Kupikir akan mudah setelah kemarin sempat praktek sama Bik Sumi, nyatanya tidak. Aku masih saja kerepotan meracik bumbu-bumbunya, untung ada blender jadi aku nggak perlu mengulek secara manual. Belum lagi telur mata sapiku gagal, bukan telur cantik yang berhasil kugoreng melainkan telur gosong! Mau tidak mau aku harus mengulang menggoreng, kali ini dengan api kecil, dan hasilnya cukup lumayanlah.

Finally, ready; nasi goreng campur sosis, potongan ayam, kacang polong plus telur mata sapi ala chef dadakan Fea yang dimasak dengan resep cinta.

"Perfect," gumamku setelah menyelesaikan menata nasi goreng tersebut ke dalam kotak makanan, tak lupa kuberi tambahan garnish yang tadi sudah diiris oleh bibik.

"Sudah Non sekarang mandi, biar bibik yang beresin dapurnya."

"Oke, Bik!" seruku girang sembari berjalan menuju ke lantai atas.

"Pagi, Dory." Dengan senyum yang tak lepas menghiasi bibir aku menyambut Dory yang sudah menungguku di depan gerbang.

"Pagi juga, Fe. Kenapa, sih, kok tersenyum-senyum seperti itu."

Aku menggeleng. Nanti aja begitu sampai di sekolah aku berikan kejutan ini untuknya.

"Fe," panggil Dory.

"E-eh, iya.. udah yuk, berangkat." Aku mengalihkan perhatian dan langsung duduk manis di boncengannya. Dan tak lama kemudian motor bebek Dory melaju menuju sekolah.

Sesampainya di sekolah, begitu Dory memarkir motornya aku menggandengnya menuju ke taman belakang sekolah. Masih ada cukup waktu untuknya menikmati nasi goreng buatanku.

"Lho, kita mau ke mana, Fe? Jalan menuju kelas, kan, ke arah sana." Dory terlihat bingung.

"Udah, ikut aja," jawabku masih dengan senyum di bibirku, sementara Dory nurut aja berjalan di sampingku.

"Ini buat kamu." Aku mengeluarkan kotak makanan dari dalam ranselku begitu kami duduk di bangku taman.

"Apa ini, Fe?" Dory menimang kotak makanan tersebut dengan penasaran.

Sad Boy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang