Part 06: Change of Heart

2K 285 46
                                    

Pembangunan Perseus sudah selesai. Malam ini desa ishigami merayakannya dengan berpesta pora. Seluruh penduduk desa berkumpul ke pantai, mengagumi kapal raksasa yang sedang berlabuh di pesisir. Perseus di ikat dengan 10 tali dan besi jangkar yang berbobot lebih dari seton. Dengan desain yang di buat oleh Senku dan arahan dari nahkoda lihai semacam Ryusui Perseus siap menghadapi badai apapun.

     Para penduduk tidak henti-hentinya di takjubkan oleh karya mereka. Gen bisa memakluminya. Senku adalah pria yang selalu menepati perkataannya sendiri, dia tidak akan melakukan sesuatu yang mustahil. Senku selalu percaya diri dan dia tidak pernah menyombongkan dirinya dengan ingin melakukan sesuatu sendirian.
Senku adalah otaknya dan mereka semua adalah tangan dan kakinya, istilah tersebut bukan berarti Senku menjadi yang paling atas dari semuanya. Karena tanpa otak tangan dan kaki tidak akan bisa bekerja, sedangkan otak tanpa organ tubuh yang lain tidak akan ada artinya. Manusia adalah makhluk yang berusaha melengkapi satu sama lain. Di dalam Sains semuanya sejajar. Setidaknya begitulah pemikiran dari Ishigami Senku yang jelas saja tidak bisa di terima oleh semua orang.

    Setelah perabadan kembali seperti semula. Berapa banyak orang yang bisa mereka kendalikan? Tidak semua orang menjunjung tinggi peraturan dan keadilan seperti Kinrou atau sepolos para penduduk primitif desa Ishigami. 

Semua itu membuat Gen menjadi semakin penasaran. Masa depan seperti apa sebenarnya yang ingin di buat oleh Senku? Jujur saja dia tidak pernah bisa memahami cara pikir pemuda tersebut. Dibandingkan otak Sains yang penuh akan cahaya dan ke positif an Senku, cara berpikir Tsukasa jauh lebih mudah untuk di pahami. 
Meski begitu, Asagiri Gen masih memilih untuk berada di sisi kerajaan Sains.  Dalam lubuk hatinya yang paling dalam, dia menginginkan masa depan yang berbeda. Senku adalah secercah cahaya dari harapannya tersebut. Perasaannya terhadap pemuda tersebut lebih dalam daripada sebatas kata "suka" atau "cinta"
Ia mengaguminya dan di saat yang sama ia menginginkan Senku untuk lebih melibatkan dirinya ke dalam kehidupannya. Namun jalan pikiran Gen yang terlalu negatif menghalangi dirinya sendiri, memaksa sang mentalis menyerah untuk mencoba.

"Bukannya sebagai seorang Mentalist mental mu itu terlalu lemah?" Tanya Ukyo yang sedang duduk menikmati secangkir wine di sebelah Gen. "Kau masih belum menyelesaikan masalahmu?"
Gen menaikan salah satu alisnya. "Bahkan kau mengetahuinya? Apa selama ini kau menguping?" Tanyanya balik.  Ukyo diam, tidak berhenti menatap sampai membuat Gen risih.  "Kau tahu? Untuk menjadi serang psikiolog hebat  terkadang  kau harus menjadi lebih gila daripada pasienmu sendiri," lanjutnya setelah merasa terpojok. "Menjadi Mentalist bukan berarti aku jadi semacam pria hebat yang mampu menguasai dunia hanya dengan sebuah hipnotis!"

Ukyo tersenyum dari balik gelasnya, merasa senang berhasil membuat Gen mencurahkan uneg-unegnya. "Aku tidak perlu sampai mengatakan hal seperti itu," ujarnya sebelum lanjut meneguk minumannya.

"Kenapa? Kau sedang bertengkar dengan si rambut bawang?" Tanya Nikki memasuki pembicaraan. "Kukira kalian cukup akrab sampai-sampai kau berani mengkhianati Tsukasa."

"Asal kau tahu kita tidak sedang bertengkar...." kata Gen meluruskan.

"Kalau mengingatnya entah kenapa aku masih marah Gen," tambah Minami sambil mengembungkan pipinya. "Kau tidak tahu betapa merepotkannya tindakanmu itu..."

"Kau masih dendam?" Nikki mengacungkan gelas winenya, mencoba menarik perhatian nona reporter. "Setidaknya setelah itu kita tahu siapa penjahat sejatinya." Perempuan berkepang dua itu menunjuk ke arah sel yang letaknya dekat dengan mereka. Hyouga dan Homura, kedua tahanan tersebut menjadi seolah-olah ikut duduk di antara mereka.

"Kau tidak perlu membahasnya," cegah Ukyo. "Sebelum mereka berdua kau jelas sudah berkhianat lebih dulu," ujarnya kembali mengingatkan saat Nikki memutuskan untuk membantu Gen melatih suaranya. "Yaah aku juga salah satunya sih."

Logic of sacrifice Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang