[ Part 27 - Ikau ~ Dirimu ]

Start from the beginning
                                    

Nila tersenyum sedih, "Maaf Bintang, bahkan hubunganku dengan rayn pun sedang cukup buruk, aku tidak lagi tinggal dengannya, aku tinggal di rumah mertuaku..."

"Bagaimana bisa?" kali ini malah Tommy yang kaget mendengar curhatan keduanya.

"Urusan perempuan Tom...kepo banget sih..." gerutu Bintang.

"Yah, mungkin mereka masih sibuk mengurusi gonjang-ganjing perusahaan, setelah semua mereda, mereka akan kembali pada kalian..." kata Tommy. "Tapi kalau mereka sudah mencampakkan kalian, aku bersedia kok...menjadi lelaki cadangan kalian..." Tommy tersenyum dan langsung dijitak Bintang.

"Awww...bercanda Bi!"

Nila mendengar ponsel nya berdering.

Diandra Calling...

"Assalamualaikum, Hallo Di?"

"Waalaikum salam, Nila, kamu masih di kampus kan? Aku jemput ya?"

"Gak usah repot Di, kan aku bisa pakai taksi..."

"Nggak repot kok, sekalian nih ada produk baru dari butik buat ibu hamil tapi tetep modis, biar bisa kamu pakai di kampus, kalau cocok, besok siang kamu jadi model aku untuk produk 'Beauty Pregnancy' ada perusahaan fashion khusus ibu hamil sampai melahirkan yang kerjasama denganku, mau ya?"

"Oke Di, alhamdulilah, ada saja rejekinya bayiku ya?"

"Hahaha...jangan sedih gitu Nila, walaupun bapaknya menelantarkannya, masih ada aunty, grandpa dan grandma nya yang akan ngurus dia dengan baik, lagipula aku yakin, Rayn ngambeknya cuma sebentar, sabar ya say..."

"Yup. Amin Di..."

---

Rayn memandangi Intagram Diandra dengan penuh minat.

Tidak bisa dipungkiri, hatinya rindu.

Rindu memeluk tubuh itu, rindu untuk melihat senyum di wajah cantik itu, rindu mencium wangi dan jemarinya menelusuri kelembutan indahnya rambut wanita itu.

Wajah itu tetap jelita, tetap tersenyum, tapi Nila tidak tertawa dalam foto-fotonya, kelembutan wajahnya seolah terkabut kesedihan, siapapun yang melihat foto-foto ibu yang sedang hamil muda itu, sedikit banyak bisa merasakan kerapuhan Nila.

Baju-baju ibu hamil yang modis dan berwarna pastel lembut membuat Nila tampak semakin rapuh, tidak terlihat kokoh seperti sebelumnya.

Melihat foto-foto berikutnya, rahang Rayn mengeras, Nila tampak bersama seorang model lelaki, foto mereka tidak mesra, bersentuhan saja tidak, lelaki itu tampak berlutut dan mempersembahkan bunga putih yang bagai rintik salju kepada Nila, tangan Nila terulur untuk menyambutnya, satu tangannya menyentuh perutnya yang belum terlalu buncit, mungkin karena tubuh Nila yang justru terlihat kurus, kehamilannya belum begitu tampak di bulan kedua.

Sepertinya like pada foto itu sangat banyak, tampaknya banyak sekali endorse yang tertarik menggunakan Nila sebagai model. Walaupun banyak pertanyaan kapan Nyonya muda Almahendra berfoto dengan suami, tampaknya Diandra tidak menanggapi. Mungkin para wartawan mulai gerah dan merasakan keanehan, setelah Rayn dinyatakan selamat dari kecelakaan, justru dia tidak pernah tampak bersama istrinya, tapi keberadaan Nila di rumah Tito tentu menepis kabar keretakan rumah tangga mereka, jika Nila tinggal bersama Khafi, tentu wartawan sudah semakin ribut.

Sambil berfikir, mata Rayn terpejam, masalah Almahendra Group sudah selesai, tinggal bagaimana dia mengatasi masalah pemberitaan gugatan Karina kepadanya dan Elliot sangat yakin mampu memenangkan kasus itu.

"Bhumi sudah terkena jaring perangkap saya, seharusnya dia mampu kita tekan untuk melepaskan kasus ini..." gumam Elliot saat Rayn menanyakan perkembangan kasusnya kemarin. "Keluarga Danutirta sudah tamat dan saya akan mengurusnya, anda sudah tidak perlu khawatir. Saya juga sudah membereskan Nyonya West, dia tidak akan bisa menuntut nona Nila karena melukai Ramsey, ah, ternyata dia adalah Anthony Ripley yang selama ini anda cari, sayangnya kita kurang bergerak cepat, dia sudah jadi buronan sekarang, kita menuntutnya dengan pasal penculikan..."

Borneo DarknessWhere stories live. Discover now