[ Part 24 - Balemu ~ Melemah ]

1K 106 0
                                    



Kita pernah mencoba berjuang

Berjuang terlepas dari kehampaan ini

Meski hanyalah dua cinta

Yang tak tahu entah akan dibawa kemana

---

"Pesta pertunangan Diandra?" Rayn membaca undangan mewah berpita perak yang dikirimkan adiknya.

"Nona Di juga memberikan ini..." Harris memberikan dua buah kotak, satu berwarna perak dan satu berwarna hitam.

Rayn membukanya dan melihat sebuah Tuxedo hitam yang ditujukan kepadanya dan sebuah gaun perak yang indah untuk Nila.

"Semoga kegelapanmu dapat terbalut cahaya rembulan yang keperakan, selamat menikmati pesta topeng kami," Di-Arga.

Rayn berdecih kesal dan mengamati topeng hitam yang ditujukan untuknya lalu melihat topeng perak Nila yang bertakhtakan berlian. Diandra benar-benar memanjakan Nila.

"Ballroom Almahendra House akan digunakan untuk pestanya, semua staf memberikan pelayanan yang terbaik untuk pesta ini, tentu saja kami menyisipkan beberapa iklan untuk produk-produk kita yang dipadukan dengan produk Venus, ini konsep yang dikirimkan staf Divisi Promosi," Harris memberikan tablet Apple kepada Rayn yang segera dicermati Rayndra, tak lama diskusi masalah produk pun mengalun diantara keduanya. Pemikiran bisnis dan kemampuan membaca pasar mereka memang diatas rata-rata, produk unik, tidak biasa dan berkualitas yang dikeluarkan Almahendra selalu menjadi trending Fashion di Indonesia, dipadu dengan kekreatifan Diandra, Almahendra menjadi sangat solid.

"Oh ya, satu lagi Tuan, nilai Ujian Nasional Berbasis Komputer milik nona Nila sudah keluar, nilainya bagus, apakah anda sudah memutuskan beliau akan kuliah dimana?"

Lelaki itu mengerang.

"Tidak bisakah Nila di rumah saja menemaniku?"

Harris mengerdikkan bahu, "Pasti membosankan, apalagi anda juga sibuk dari pagi hingga sore hari, berilah dia kegiatan..."

"Tapi bagaimana aku bisa melepasnya di dunia yang seperti itu? Bagaimana dia bisa menjaga diri dari lelaki-lelaki yang kelak tertarik padanya?"

"Ya sudah, suruh saja nona Nila menyamar menjadi lelaki..."

"Saran seperti apa itu!" Rayn melempar Harris yang tertawa dengan pulpen di tangannya yang segera ditangkap dengan lincah oleh Harris.

"Tidak ada yang berani mendekatinya, karena seluruh dunia sekarang sudah tahu dia milik anda seorang..."

"Benarkah?"

"Lagipula, nona Nila hanya menatap anda saja, sudahlah tuan, kita bisa mengatur beberapa bodyguard jika anda mau,"

"Baiklah, atur beberapa bodyguard, wanita, untuknya. Aku tidak mau dia dikawal lelaki,"

"Sepertinya anda sekarang sudah over protected,"

"Terserah apa katamu, aku hanya menginginkan jaminan keamanan terbaik untuknya," Rayn mengakhiri pembicaraan dan keluar ruangan.

---

Rayn memandang Nila tak berkedip saat gadis itu keluar dari ruang salon yang private.

"Trims Suzy..." Rayn tersenyum kepada wanita paruh baya yang merias Nila dengan sempurna.

"Anda sangat beruntung, nona Nila memiliki kulit yang gampang dirias, tidak butuh waktu lama untuk memolesnya, karena pada dasarnya dia sudah jelita," Suzy tersenyum melihat pasangan serasi itu.

Borneo DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang