Prolog

31 9 2
                                        

Azalea berjalan mengambil seluruh barangnya. Ia memindahkan semua ke dalam kardus dan membuang beberapa barang yang sudah tidak penting baginya. Ia melihat ke arah boneka panda kecil pemberian teman di masa kecilnya itu. Azalea tersenyum lalu memasukkan boneka itu ke dalam tas hitamnya.

"Azalea ayo cepat, Pak Biro sudah di depan itu nungguin barang-barang kamu yang mau dibawa," teriak Lucy

"Iya, mah,"

Azalea menuruni tangga sambil membawa kardus serta tas hitamnya yang sudah dipakainya di punggung. Lucy meminta Azalea masuk dan meminta Pak Biro membantunya dalam memasukkan barang-barang Azalea yang akan dipindahkan.

Azalea duduk dengan mamanya di kursi belakang, sedangkan papanya duduk di depan menemani Pak Biro. Pak Biro menyalakan mobil dan mulai megendarai mobil itu meninggalkan Bandung. Azalea memang sedikit berat harus meninggalkan kota kesayangannya itu. Namun, ia mengerti bahwa ia tak bisa memaksakan orang tuanya untuk tidak pindah karena mereka memiliki urusan tersendiri.

Azalea memakai earphonenya dan mencoba untuk tidur, karena hari sudah malam. Keluarga Azalea lebih memilih untuk pergi ketika sudah malam karena menghindari kemacetan yang ada.

Azalea berfikir sejenak, Azalea sudah di daftarkan di SMA Pertiwi, seragamnya sudah diambil oleh tantenya yang berada di Jakarta. Namun apakah kakak sepupunya itu akan membantunya dalam berteman di SMA Pertiwi jika ia tidak di terima disana?

"Lea, besok kan udah Minggu, mulai Senin kamu sekolah ya. Besok kita ambil seragamnya di tante," ucap Lucy.

"Iya mah, aku tidur dulu ya , ngantuk,"

"Iya, good night Lea,"

Azalea mengangguk dan memejamkan kembali matanya.

Thanks buat kalian yang udah baca, yuk vote and share ya, biar aku tambah semangat nulisnya. Makasih semuaa!!❤❤

AmaranthOù les histoires vivent. Découvrez maintenant