11

437 57 49
                                    

Aku bangkit dari kasur.

Sepertinya sakitnya sudah mendingan dan aku keluar ke ruang tamu,dimana aku bisa melihat Ivon yang tengah menyiapkan makan siang.

"Ivon,apa makan siang sudah siap?"

Ivon tersenyum dan menaruh makanan di atas meja makan.

"Ayo disantap,Nona."

Aku menyantap makanan dan menaruh piring yang sudah selesai di bak piring.

Kami membuka toko buku dan mendapat sebuah panggilan dari Tuan Vampireon.

"Apa toko buku disana baik?"

Suaranya...

Tidak baik,terdengar seperti buru-buru.

Aku menggunakan sihir dan mencoba mendengar suara aslinya.

"Apa kalian ada di toko buku?Aku ingin bantuan kalian.Aku ingin kalian masuk ke kantorku dan menggerakan sebuah lemari dan masuk ke ruangan kosong itu.Setelah itu,kalian harus masuk ke dalam kolam air di tengah ruangan."

Kita diam dan menutup toko buku dengan cepat.

Kami mengikuti instruksi dan lompat ke dalam kolam itu.

Setelah beberapa lama,aku dan Ivon sampai ke sebuah tempat.

Tempat yang sangat familiar.

Tempat yang lembab.

Tempat kerjaku.

Ini adalah tempat dimana kami semua mandi dan bermain ria saat selesai tugas.

Masuk seseorang yang sangat kukenal.

"Mayne."

Suara itu membuat gadis itu menoleh dan menatapku.

Aku yang sekarang sangat berbeda dengan yang dulu.

Rambutku menjadi putih dan semua di diriku menjadi sangat bersih dari segala kegiatan.

"..siapa kamu?"

Ini suara Mayne yang mengancam akan membunuh.

"Aku Rin.Rin Xiluest."

Ia diam.

"Rin sudah lama mati.Ia sudah mati lima belas tahun yang lalu."

Ia masih menolak informasi ini.

"Kau benar.Aku mati saat kami menjalankan tugas.Aku mempunyai luka yang besar di dada dan mati karena kehilangan banyak darah."

Ia masih diam.

Lalu aku berjalan mendekatinya dan memeluknya.

"Aku kembali,Mayne Iristella."

Ia membalas pelukanku dan menangis meraung-raung.

"Dimana S?"

Mayne hanya menggeleng dan mengusap air matanya.

"S mati saat ia bersamamu.Ia ditusuk dengan sangat fatal di dadanya."

Penjelasan Mayne membuatku merunduk.

S...

"Aku Siav."

Aku menoleh dan menoleh Ivon yang mengatakan nama itu dengan penuh.

Nama Siav tidak pernah diberitau ke siapapun.Hanya aku yang tau nama aslinya.

"Siav...itukah kau?"

Ivon hanya mengangguk dan tersenyum.

"Aku kembali."

Suara Ivon sangat meyakinkan sampai aku hampir bisa melihat Siav yang tengah berbincang.

Kami semua berpelukan sampai seseorang masuk ke dalam ruangan itu.

"Siapa kalian?!Dan apa yang kalian lakukan?!"

Aku menoleh dan menatap Sean yang kaget.

"Sean.Aku kembali."

Aku menyertakan senyuman dan memeluknya,membuatnya diam.

"Kamu siapa?"

Pertanyaan itu membuatku menatapnya,lalu menampar pipinya.

"Apa kau ingat?"

Ia masih diam dan akhirnya matanya berkaca-kaca.

"Hanya Rin yang berani memukulku."

Ia kemudian membalas pelukanku.

"Selamat datang kembali,kawan lama!"

Aku tertawa dan menarik Ivon ke depan Sean.

"Ini siapa?"

"Ini S,Sean."

Sean merangkul bahunya.

"Selamat datang kembali,S!"

Kami berdua dibawa ke ruang utama dimana mereka menatap kami dengan tatapan yang membunuh.

"Ini Rin dan S."

Ucapan Mayne membuat Ketua kelompok melemparkan pisau ke kami berdua.

Hanya kami berdua yang bisa menghindari pisau itu tanpa luka dan dengan cepat.

Aku dan Ivon menghindari semua itu dengan cepat dan menangkap semua pisau itu.

"Selamat datang kembali,Rin dan S!"

Kami menikmati malam ini dengan ria dan kebahagiaan yang menyenangkan.



The Hunted [END]Where stories live. Discover now