"Hehe." Steven pun terkekeh, lalu membawa Erlina ke dalam dekapannya lagi. Bagaimana aku bisa menghapus perasaan ini, jika memeluk Erlina saja membuatku nyaman, pikir Steven.

"I love you, Kak." Empat kata berjuta makna untuk Steven. "Love you too more anda more, Adikku," balas Steven.

Tes

Air mata pun kembali meluncur mulus di pipi Steven tanpa ia sadari. Mengapa aku jadi cengeng begini, pikir Steven.

🗽🗽🗽


Tak terasa empat hari lagi mereka akan kembali sibuk dengan kuliahnya.,Begitu juga dengan Ameera dan Jordan yang tinggal menghitung hari untuk menghabisi Honeymoon nya di London. Selama satu bulan itu Jordan dan Ameera tak pernah lepas untuk bertukar kabar dengan kedua anaknya walau hanya sekedar chating.

Steven dan Erlina hanya menghabisi holidaynya dirumah, ya seperti anak kuliahan biasanya kerjaannya hanya berlomba-lomba menyelesaikan skripsinya, itulah yang mereka berdua lakukan. Namun, sesekali mereka keluar untuk sekedar makan dan jalan jalan untuk mengilangkan penat, pikir mereka.

Sedangkan Erlina sering meninggalkan Steven di rumah hanya untuk bertemu sahabatnya---Endless atau mantan pacarnya---Fransisco.

Bagaimana kabar Amarlic?, Erlina tidak tahu. Semenjak pertemuan terakhir mereka di acara Resepsi pernikahan mamahnya, Erlina dan Amarlic tak pernah bertemu. Namun, itu tak mengurangi perasaannya sedikit pun pada Amarlic. Katakan saja Erlina budak cinta Amarlic. Bahkan rasa rindu ingin bertemu dengan Amarlic membuat ia semakin ingin memiliki Amarlic seorang.

"Kak, aku bosaaan. Kita ke pantai, yuk," ajak Erlina seraya bergelayut manja. Ia duduk di samping Steven yang sedang duduk di sofa.

"Besok saja, ya. Kakak merasa lelah sekali setelah mengerjakan skripsi," sahut Steven seraya menyandarkan kepalanya ke bahu Erlina.

"Sekarang saja, ya, Kak," desak Erlina. Tangannya pun memainkan rambut Steven. "Tidak, Michell, kakak lelah." Steven menggeleng-gelengkan kepalanya, tanda ia menolak.

" ... " Erlina terdiam tak menjawab. Sedangkan tangan jahilnya mengelitiki leher Steven. "Michell, jangan seperti itu," protes Steven.

"Why?" ledek Erlina pura-pura tak mengerti dengan apa yang dikatakan Steven. "Michell, jangan! Apa kau tidak tahu, ini sangat geli," ketus Steven. Bukannya berhenti, Erlina malah semakin menjadi-jadi.

" ... " Steven pun menyeringai, tanda ia mempunyai ide untuk membalas adik nakalnya ini. "Ah, Kak, geli. Haha ... berhenti, Kak," teriak Erlina ketika Steven balik menyerangnya dengan mengelitiki perut rata Erlina.

"Kak, hah sudah, aku sangat kegelian," ucap Erlina seraya menyentuh perutnya. Steven pun berhenti, menatap Erlina yang sedang kegelian. "Geli tahu!!" Erlina memukul bahu Steven pelan.

Oh, tidak. Erlina merasakan ada yang berbeda dari tatapan Steven kali ini, tatapannya dalam yang membuat siapa pun yang melihatnya akan ikut tenggelam.

"Kak, ada apa?" tanya Erlina ketika Steven menatapnya dengan tatapan yang sulit untuk diartikan. "Minggir, aku mau ke kamar," celetuk Erlina lagi. Namun, tetap saja, Steven diam tak bergeming.

Tidak ini tidak boleh terjadi, aku adikmu kak, batin Erlina.

Bukannya menjauh, Steven memiringkan kepalanya, mendekati wajah Erlina. Semakin dekat, semakin terasa hembusan nafas  Steven yang begitu hangat di wajah Erlina. Erlina yang sudah tahu apa yang akan terjadi jika situasi seperti ini. Ia hanya bisa memejamkan matanya erat, ia tak mau melihat apa yang dilakukan kakaknya ini. Namun, kedua tangannya menahan bahu Steven, mencoba memberikan jarak di antara mereka.

Oh, tuhan tolonglah aku! Ini semua tidak benar, batin Erlina.

Satu

Dua

Tiga

Tuk ... tuk ... tuk ...

"Aw." Erlina membelalakan matanya tidak percaya dengan apa yang dilakukan kakaknya itu. "Kakak, apa-apaan, sih? Mukul kepala aku segala," protes Erlina tidak Terima jika kepalanya dipukul oleh spidol.

"Pasti kau berpikiran macam-macam, ya?" ledek Steven membuat Erlina menyipitkan matanya kesal, "tidak, kau sok tahu. Awas, aku mau ke kamar," celetuk Erlina seraya bangkit dari duduknya.

Sedangkan yang ditinggalkan, hanya bisa tertawa melihat tingkah Erlina yang bisa dibilang polos, tetapi tidak terlalu polos. Ya, bagaimana, ya? Ya, intinya seperti itu, deh. Hehe ...



Wah ganggu aja nih...
Kak Steven aku baper
Part part ini aku banyakin bagian Steven dan Erlina nya

Because Part2 yang akan datang, Steven akan tergantikan😢

Dikit lagi End

Tapi boong

🙏🙏 hampura nya
Jangan lupa votenyaReaders

Mungkin setelah part ini, aku unpublis dulu sementara, dikarenakan 2 minggu kedepan aku very bussy.

Setelah part ini ada konflik sedikit demi sedikit aku datengin

Kalo boleh tau menurut kalian siapa yang jadi HUSBAND CONGLOMERATE nya Erlina
●Steven william Jackson
●Amarlic baldwin Chatillon
●Fransisco Tueson
Soalnya mereka yang aku sebutin di atas itu, keturunan Conglomerate semua loh

Yuhuuu tebak siapaaaa hayoo😂
Cocoknya sama siapa nih
Aku bingung?
Aku sudah baper sama abang Steven nih...

My Conglomerate Husband (Completed✔)Where stories live. Discover now