PELENGKAP IMAM KU#11

227 12 0
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

*****

Setelah pemberitahuan abi-nya Ariq selalu memikirkanya, apakah dia benar-benar sudah siap atau belum, sedangkan dia sejak bertemu dengan gadis itu selalu memikirkanya.

Ayolah Riq.. kamu ngapain sih mikirin seseorang yang bukan muhrim mu. Batin Ariq.

Ariq sungguh di buat bingung akan hal ini, di sisi lain hatinya selalu memikirkan gadis yang bahkan ia tidak tahu asalnya dari mana dan di sisih lain orang tuang yg harus ia patuhi, katena yang orang tuanya putuskan buatnya itu pasti yang terbaik. Karena berkah Allah tergantung berkah orang tua.

*****

Ariq hari ini mendapatkan jadwal pagi di kampusnya untuk melengkapi materi sekripsinya yang belum selesai, mendapatkan langsung bimbinggan dari profesor Arif.

Walaupun Ariq sudah mengikuti kelas secara umum dengan mahasiswa lainya tetapi profesor Arif masih saja memberikan kelas tambahan khusus untuknya. Katanya sih biyar cepat selesai sekripsinya.

Selesai menerima materi tambahan yang di berikan oleh prof Arif, Ariq menutuskan ke tantin kampus untuk mengisi perutnya yang sedikit lapar.

Saat di kandin Ariq mendapati sahabatnya yang sedang berada di sama, kelihatanya sih sedang makan juga, oleh sebab itu Ariq berjalan menuju meja yang sedang ditempati oleh Alatas.

"Assalamualaikum bro!" Sapa Ariq sambil menepuk punjak Alatas.

"Khuk...!! khuk...!! ngaketin aja lu untung gak mati!!!" Omel Alatas kepada Ariq karena di kagetin.

"Apaan sih... jawab salam dulu ngapa?" Protes Ariq.

"Iya iya Mohammed Ariq Azkar Bahwerez!" Ketus Alatas masih sebel. Ariq yang mendengarnya tidak di masukan kedalam hati karena udah tau watak sahabatnya itu, malah membuat dia terkekeh.

"Udah selesai urusan sama prof Arif?" Tanya Alatas. Yang hanya diangguki oleh Ariq.

"Tas gua mau ngoming nih sama lu" Ujar Ariq.

"Mau ngomong apa? Serius amat" goda Alatas.

"Serius ini, kalau gua ngomong jangan di potong!" Pesan Ariq yang hanya di dehemin Alatas

"Jadi gini Tas, orang tua gua mau ngejodohin gua sama anak sahabat abi, dan gua mau gak mau harus matuhin keinginan orang tua gua. Sedang kan gua sekarang gak tahu kenapa selalu mikirin gadis yang pernah gua serempet waktu itu. Kalau lu jadi gua lu bagal gimana" jelas Ariq panjang lebar meminta pendapat dari Alatas.

"Gini yah Riq, kalau gua jadi lu, lu kan mau nurutin apa yang di mau orang tua lu, sedangkan gadis yang lu omongin itu kan gak tau kejelasanya. Dan kalau dia memang jodoh lu pasti bakal di pertemukan lagi sama Allah. Gitu aja gampang kan" pendapat yang Alatas sampaikan kepada Ariq.

Pembicaraan mereka berlajut hingga Ariq menemukan jalan keluarnya untuk masalahnya. Dan benar apa yg telah di latakan oleh Alatas, kalau memang gadis itu yang berjodoh dengannya maka akan bersatu dan jiga tidak maka ia akan berserah yang tebaik kepada Allah.

*****

Azka melakukan kegiatanya seperti biasa berangkat ke sekolah perlatihanya mengikuti kegiatan-kegiatan yang trlah di jadwalkan oleh para guru dan pelatih.

PELENGKAP IMAM KUWhere stories live. Discover now