Mentari di Kaki Bukit

41.2K 1.6K 244
                                    

Biasan warna-warni cahaya dalam genangan. Tertawa, menatap sendu sang dara di balik sinar rembulan. Mencari celah kecil menuju sebuah ruang kenangan. Mengutuk memori, mengunci segala akses yang dibuat sesak oleh sang pangeran. Merenung, meratap segala kenistaan. Tak kuasa, tak ada lagi daya untuk menghadap kelaraan.

Dia, dia yang selalu meringkuk di balik jalinan kayu. Membentengi diri di balik sebuah benda hasil sulapan bentuk, meminta sang perisai pelindung yang berupakan seonggok meja tua. Menghadang ia dari percikan dian yang menimbulkan endapan lara. Menekan kesakitan yang membuatnya semakin terjerembab.

Ada suatu kisah tentang seorang gadis bodoh dalam suatu dunia fana. Khayalnya tinggi, tingkah lakunya tak ubah selain berduduk manis sambil termenung menunggu datangnya sang pangeran di balik jendela berembun.

Tawanya selalu dia lepas, tapi laranya tak dia biarkan terurai di sepanjang jalan. Tak ada yang peduli pada hadirnya ia, keluguannya membuat orang-orang segan untuk berdekat-dekat lebih lama.

Kisah ini tak ubah dari kisah tentang sang dara ugahari yang tinggal dalam sebuah kota tua. Tak banyak teruna, tak banyak puji-pujian yang ia dapat sebagai suatu pemujaan betapa indah atau betapa masyhurnya ia.

Satu dua orang terkadang meliriknya lewat kedua sudut mata. Bukan lantaran terpana atau mengharap balas manik sang dara agar meliriknya barang semenit dua menit. Satu atau keduanya bahkan terlihat meringis, seakan menangisi hidup sang dara yang tak pernah mencicip apa itu arti kebahagiaan.

Tak pernah merasai pahit-manisnya mendapat pendidikan layak, dijadikan gundik ketika seharusnya ia bisa bercanda tawa.

Wahai, Engkau, yang hidupnya merana ... ditampar angin, ditimpa hujan, dihadang belantara. Andai sang Khaliq tahu bahwasanya tiang penghidupan haram itu bukanlah engkau yang meminta. Bahwasanya, jalan penghidupan menjadi gundik seorang totok Belanda tua berbau saripati tanah adalah satu upayamu 'tuk memenuhi bakti sebagai seorang bumiputra dari sebuah keluarga sengsara.

Mungkin alam dan penciptanya akan berkompromi mengubah laramu menjadi kebahagiaan.

Atau sesungguhnya ... memang segalanya adalah rencana Tuhan?

***

- 19-04-15

[PUBLISHED] Belenggu KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang