Bridge

243 25 0
                                    

August's pov

Mereka telah menemukan pintunya, sekarang mereka harus menemukan jembatan untuk menghubungkannya dengan clue pertama yang tak lama lagi akan terkupas.

Aku tidak akan memberi tahu pada mereka tetapi aku akan membimbing dan memberikan petunjuk pada mereka. Walaupun pada akhirnya aku harus mengakui kesalahanku dan meminta maaf.

Walaupun mereka memiliki memori yang buruk terkait dengan masa lalu mereka, namun dengan masa lalu lah mereka bisa belajar dan mengubah masa yang akan datang.

August's pov end

Hujan. Cuaca yang menyebalkan bagi kebanyakan orang, namun tidak bagi Kim Taehyung. Ia melihat hujan dengan prespektif yang berbeda dari orang lain.

Sore itu di hari Minggu, Taehyung duduk termenung sendiri dalam hujan. Ia melamun dan badanya basah kuyup. " Merindukanku manis?" Lamunan Taehyung buyar dan ia menengok pada sumber suara itu. " Ternyata kau, Jisoo. Lama tak bertemu. Dari mana saja ? Ada Nayeon juga rupanya. " Tanya Taehyung.  " Kami mencari harta karun dan kebenaran. "  Ucap Jisoo sambil mengepalkan tangannya dan meninjukannya ke udara.

Mereka mengobrol cukup lama. Tetapi, entah mengapa Jisoo dan Nayeon menghilang begitu saja ketika Taehyung mengambil ponselnya di meja.

" Apakah aku harus bercerita pada mereka tentang apa yang aku alami?" Tanya Taehyung pada dirinya sendiri. Ia tidak ingin memendam ini sendiri. Ia harus meminta bantuan dan saran pada teman hantunya. Tenggelam dalam kebingungannya, ia mendengar teriakan Seokjin Eommanya yang memanggilnya.

"Ada apa eomma?" Seokjin tersenyum pada Taehyung. "Eomma akan pergi mengambil panci, eomma titip Jungkook padamu." Ucap Seokjin. Taehyung mengangguk paham.

Saat ini, Taehyung sedang menggendong Jungkook. "Mengapa kau mirip sekali dengan seseorang Jungkook?" Tanya Taehyung, sedangkan Jungkook hanya menatap Taehyung dengan tatapan polosnya.

Menebak dan mencocokkan wajah dengan orang yang ia tahu, tetapi ia masih belum menemukan sampai saat ini. Terbesit wajah salah satu tokoh di mimpinya.

" Mengapa kau sangat mirip dengan JungAh, kookie?" Taehyung tersadar. "Dunga?" Ucap Jungkook dengan matanya yang membulat polos. Taehyung gemas melihat Jungkook yang polos.

Setelah Seokjin pulang, Taehyung memutuskan untuk pergi ke perpustakaan kota. Ia berjalan ke sana dan menikmati suasana sore yang indah itu.

Tanpa sadar, ada yang mengikuti Taehyung. Ia berpakaian serba hitam dan memiliki senyum yang manis tetapi terkesan mengerikan. Ialah August, orang yang selama ini memantau Taehyung dari kejauhan.

Dengan kekuatannya, August menyihir Taehyung agar ia ingat tentang sesuatu. Sekarang, permainannya sudah benar benar di mulai.

Ketika Taehyung tengah melamun sambil berjalan, terlintas pemikiran tentang Park Jinhyuk. " Ia terhitung muda untuk seorang panglima, ia juga tampan dan cerdas. Kepribadiannya juga unik. Siapa yang tidak menyukai namja seperti itu." Ucapnya pada dirinya sendiri. "Tetapi Park Jinhyuk milik Kim Gaeul. Aku bisa apa? Tetapi, mengapa wajah Park Jinhyuk mirip dengan seseorang? Kira kira siapa ya?" Taehyung masih bergulat dengan ingatannya sendiri.

Di sisi lain, ada Jimin si Malaikat Maut. Ia sedang duduk sendiri di tangga perpustakaan. Belakangan ini, ia sering membaca buku tentang sejarah Korea. Ia harap, ia dapat menemukan petunjuk.

Setelag Jimin membaca beberapa buku, ia tersadar bahwa nama Kim Gaeul dan Park Jinhyuk tertulis di buku buku itu.

Buku itu hanya memuat info bahwa Gaeul itu adalah seorang penulis dan Park Jinhyuk adalah seorang panglima perang. Itu saja dan tidak lebih.

August's pov

Bagus lah. Kalau seperti ini, permainan bisa segera dimulai. Aku tidak ingin mereka tenggelam dalam kebingungan.

Let the game begins

till We Meet againWhere stories live. Discover now