A conversation with seokjin

542 58 8
                                    

Jimin dan Taehyung. Mereka semakin dekat. Apa lagi mereka telah bertukar nomor telfon. Namun, di tengah kedekatan mereka, ada kecurigaan dari orang tersayang taehyung.

Hal itu berawal dari makan malam keluarga. Taehyung tidak bisa melepaskan netranya dari ponselnya. Ketika ditanya, taehyung hanya tersenyum dan menggeleng.

Hal itu berlanjut ketika seokjin dan namjoon sedang ada acara di luar rumah. Taehyung bertanggung jawab untuk menjaga jungkook selama itu. Ketika pasangan kim itu pulang, mereka mengecek jungkook yang telah tertidur namun terbangun karena mendengar suara pintu di buka. Jungkook lalu bercerita pada seokjin tentang kegiatannya bersama Taehyung semuanya itu baik baik saja sampai jungkook menceritakan tentang ini "eomma, tadi kak tae menyuluh kookie bilang halo pada temannya, teman kak tae agak mengelikan, telihat galak namun cebenalnya lamah pada kookie." Hal itu pun menambah kecurigaan seokjin.

Kecurigaan seokjin memuncak ketika ia melihat Taehyung diantar pulang oleh seorang namja berbaju hitam. Mereka saling melontarkan tatapan penuh makna. Itulah yang seokjin lihat pada minggu malam itu.

Bukan apa apa, namun Taehyung sudah ia anggap sebagai anaknya. Ia tak ingin taehyung sedih atau terluka. Seokjin juga tak ingin taehyungnya bersama orang yang salah. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk bicara empat mata dengan taehyung.

Setelah makan malam usai, seokjin dan Taehyung merapikan meja makan dan mencuci piring. Setelah kegiatan mereka selesai, seokjin menahan taehyung yang hendak kembali ke kamarnya.

"Tae, aku ingin berbicara denganmu sebentar" titah seokjin dengan nada tegas namun lembut. "Ada apa eomma?" Tanya taehyung dengan tatapan polosnya. "Apa kamu sedang dekat dengan seseorang? Eomma melihatmu bersama seorang namja minggu malam kemarin. Kamu juga nampak tidak bisa melepaskan pandanganmu dari ponselmu. Kamu seperti sedang menunggu balasan pesan dari seseorang. Aku rasa itu namja yang mengantarmu pulang minggu malam kemarin." Pipi taehyung merona atas pertanyaan seokjin. Namun di sisi lain, ia juga takut dan gugup. "Iya eomma, tetapi kami hanya sebatas teman. Tidak lebih dari itu" sialnya taehyung menjawab dengan terbata bata, dari situ seokjin menangkap ada keraguan dari kata kata yang diucapkan taehyung.

" Mungkin kedepannya akan menjadi lebih dari teman tae. Eomma hanya takut kalau orang itu bukanlah orang yang tepat untukmu. Kamu sudah seperti anak eomma sendiri. Kalau kamu punya kekasih, segera kenalkan dengan eomma dan appa, dan kalau ada apa apa kamu wajib cerita pada eomma. Eomma sangat menyayangimu tae, eomma rasa komunikasi kita kurang baik, tidak ada pembicaraan privat layaknya ibu dan anak. Eomma juga ingin mengetahui apa yang terjadi padamu, masalahmu, dan cerita ceritamu. Ketahuilah, kalau satu dunia ini membencimu, hanya eomma yang akan berada di sampingmu. Walaupun kamu bukan anak kandung eomma, kamu sudah seperti anak eomma sendiri." Keduanya pun terdiam dan meneteskan air mata. Taehyung terharu atas penuturan seokjin. Ia merasakan sosok ibu yang menasehatinya, menyayanginya, dan sosok ibu tempat ia bercerita.

Taehyung menceritakan tentang pembullyan yang ia alami selama di daegu dan di sekolahnya, teman barunya dongpyo, dan tentang hantu hantu yang ia tolong. Ia juga menyinggung sedikit tentang jimin dan pekerjaan part timenya.

Hati seokjin teriris ketika mendengar tentang pembully an taehyung,  merasa bahagia akan teman taehyung dan jimin dan kagum atas kebaikan taehyung ketika menolong para arwah.

"Maafkan tae, eomma, tae tidak bercerita pada eomma. Tae ingin eomma untuk tidak merasa khawatir pada tae. Tae ingin bisa bercerita lebih lagi dengan eomma. Terimakasih banyak eomma atas segalanya. Terimakasih banyak"  taehyung menangis tersedu sedu. Mereka lalu berpelukan cukup lama. Setelah melepas pelukan, mereka saling tersenyum. " Anak eomma yang cantik" seokjin mengecup kedua pipi dan kening taehyung. " Tae ingin meluangkan waktu untuk bercerita bersama eomma. Apa bisa?" Seokjin tersenyum dan mengangguk. "Eomma, tae ingin tidur bersama eomma. Apa boleh?" Tanya taehyung. "Tentu boleh sayangku" seokjin mengecup pipi taehyung sekali lagi.

Ibu dan anak itu lalu tidur bersama dan saling berpelukan di kamar sang anak. Mereka sangat dekat walaupun tidak ada hubungan darah diantara mereka, hati dan perasaan mereka terhubung dengan erat.

You are my Sunshine tae, you were not coming from my womb but you came from my heart- seokjin

TBC

A.N.

Siap siap untuk dengar siroh (siraman rohani dari author)

Jadi, fanfic ini nggak akan full romance antara jimin dan taehyung. Fanfic ini juga menyinggung kehidupan masing masing taehyung dan jimin.

till We Meet againTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang