🐼 12 🐼

1.1K 115 5
                                    

Izinkan Aku Bawa Cinta Ini

Part / 12

||🌺🌺🌺||

Altha memandang ke arah pintu gerbang dengan tatapan bencinya. Di sana, ia melihat dua orang yang membuatnya muak baru saja datang. Sisy dengan sepeda anginnya, dan Aidan dengan sepeda motornya. Mereka berjalan beriringan dengan saling menuntun sepeda dan motor mereka masing-masing. Ada rasa kebencian di mata Altha.

Liam menyenggol lengan Danish yang membuat Danish menoleh. "Si Altha kenapa?"

"Noh, lihat siapa yang baru dateng," ucap Danish sembari menunjuk ke arah beberapa murid yang baru saja memasuki pintu gerbang. Liam dapat melihat keberadaan Aidan dan Sisy di sana.

"Kemarin, kan. Altha bilang kalau dia mau ngasih pelajaran sama mereka berdua," sambung Danish. Liam pun mengangguk. Liam seolah tengah berpikir, bagaimana cara memberi pelajaran pada Aidan dan juga Sisy.

"Dan, lo ada ide nggak?" Dani yang mendapat pertanyaan hanya menggeleng singkat dan melanjutkan bermain Game di ponselnya.

"Kayak nggak tahu Dani aja, lo. Dia, kan sukanya nontonin doang."

"Bener juga." Liam kembali memutar otaknya. Sembari memandang Altha yang tak pernah mengalihkan pandangannya dari keberadaan Aidan dan juga Sisy.

"Lo udah ngerjain PR sejarah belum?" Suara murid perempuan membuat Liam mengubah atensinya. Entah kenapa, Liam yang sedang bingung memikirkan caranya mengerjai Sisy dan Aidan tiba-tiba saja tertarik dengan percakapan dua murid itu.

"Udah. Tapi masih ada yang belum nih. Gue pinjem punya lo, ya."

"Untung aja pelajaran sejarah waktunya habis istirahat pertama. Kalau nggak, udah abis lo sama Bu Sri. Tau sendiri Bu Sri kalau kita nggak ngerjain tugasnya kek apa dia."

"Mangkanya Gue berani. Kan, waktunya abis istirahat pertama. Kalau nggak, lari lapangan Gue ntar." Liam terus memandangi kedua murid itu hingga keduanya memasuki salah satu kelas, Liam tahu jelas itu. Senyum menyeramkan milik Liam tiba-tiba terlihat. Bak seolah muncul sebuah bohlam lampu di atas kepalanya, sebuah ide datang dengan cara tak terduga.

Liam segera mendekati Altha dan menepuk pundaknya. "Gue tahu caranya ngerjain si Sisy," ucap Liam dengan senyum smirknya.

"Gimana?"

"Udah, nanti lo terima beres aja." Altha hanya mengangguk sekilas dan kembali mengalihkan pandangannya ke arah Sisy dan Aidan yang kini berjalan berdua di koridor sekolah.

🌺🌺🌺

Kelas tiba-tiba saja hening ketika Altha dan kawan-kawannya masuk. Semua menatap heran keberadaan Altha yang memasuki kelas mereka. Ada perlu apakah Altha di kelas mereka pada jam istirahat seperti ini?

Tak memedulikan tatapan para penghuni kelas, Altha hanya tak acuh lalu menyenderkan tubuhnya pada sebuah bangku dengan santai, menunggu Liam melakukan aksinya. Pandangan Liam mengedar seolah menelisik isi kelas. Sesaat kemudian, pandangannya jatuh pada keberadaan dua murid perempuan yang seperti ketakutan.

Liam berjalan mendekat, terlihat sekali dua murid perempuan itu semakin dilanda rasa takut. Namun terselip kekaguman di mata mereka yang dapat ia lihat. Melihat itu, Liam menjadi memasang sedikit senyum tak terlihat, ketampanannya memang tidak diragukan lagi. Sesaat kemudian, Liam yang notabenenya memang anak jail, memiliki ide untuk mengerjai keduanya.

Izinkan Aku Bawa Cinta IniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang