[🌊] sembilan batang rokok

15.5K 2K 399
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.





"heh! ayo!"

masih di antara bilik-bilik kamar mandi,

gertakan seorang gadis melengking nyaring bersamaan dengan tangannya yang melambai memanggil seseorang.

kedua alis jeno dibuatnya bertautan, "maksud lo?"

"katanya mau ketemu bunda lo?" anya balik bertanya sambil memutar bola matanya malas.

jeno tetap mematung di tempat. membuat anya berjalan dengan kesal ke arahnya lalu menarik tangan laki-laki itu untuk mengikutinya berjalan ke luar koridor kamar mandi.

"bunda lo tante seulgi kan?"

mendengar pertanyaan anya, jeno balik menarik tubuh gadis itu untuk memertahankan posisinya.

merasa ditarik dengan kasar, gadis bertubuh mungil itu menghentakkan genggaman tangannya.

"lo kenapa sih! aneh! tante seulgi itu temennya mama, lo santai aja!" ucapnya percaya diri.

jeno tertawa kecil, "bunda gue tahanan, bukan polwan."

mendengar jawaban jeno, anya menangkup mulut dengan kedua telapak tangannya sambil berjalan mundur lalu berbisik pelan, "lo.. serius??"

jeno mengangguk.

"kenapa? sekarang lo takut sama gue?"

anya menggeleng, "ngapain gue takut sama bocil kayak lo. gue cuman─hmm gimana ya, cuman mikir gimana caranya bilang ke mama mau ketemu tahanan."

"lo masih mau bantu gue?"

gadis itu melipat tangannya di depan dada, "ya... terserah lo juga sih, kalau gamau gue bantu ya ga apa..." ucap anya sambil perlahan melangkahkan kakinya ke luar.

dengan sigap jeno menariknya, "mau."

anya menaikkan satu alisnya, "mau apa dulu nih?"

laki-laki bertubuh tegap itu merubah air wajahnya sambil memasukkan tangannya ke dalam saku hoodie.

"gue tau lo ngerti gue mau apa, gausah gue perjelas lagi."

anya menepok jidatnya, "yaelah... tinggal bilang, lo mau minta t..o.." ucapnya sambil menaik turunkan alisnya.

"gue gapunya waktu."

kepalan tangan anya meninju bahu jeno dengan sekuat tenaga yang malah membuat tubuhnya sendiri terhuyung ke belakang karena badan tegap jeno terasa seperti batu.

"dasar dingin! gengsi banget, yauda ayo." ajak anya dan akhirnya jeno mengekor.

tidak butuh waktu lebih dari tiga menit, jeno sudah bisa melihat koridor tahanan yang dijaga oleh dua polwan.

yang bisa dia pastikan adalah salah satu dari wanita berambut bop itu pasti bunda si pendek cerewet yang sok mengguruinya sekarang.

"mah! anya dapet temen baruu."

BADDAZ / JENOWhere stories live. Discover now