Part 13 - Sepertinya

4.7K 232 7
                                    

SEBELUM BACA CERITA INI AKU MOHON UNTUK VOTE DAN FOLLOW  WATTPAD AKU YAAAA

AKU SAYANG KALIAN. MUAH MUAH MUAH MUAH.

CUS.

You make my heart feel like it's summer
When the rain is pouring down
You make my whole world feel so right when its wrong
That's how I know you are the one

***

Anna masih tidak bisa melupakan kejadian di malam itu. Memang sebenarnya tidak terjadi apa-apa. Tapi bukan Anna namanya kalau tidak overthinking. Akhirnya dihabiskan malamnya dengan tidak tidur dan memikirkan wajah Pak Harry.

Anna tidak bisa melupakan wajah Pak Harry. Sangat tidak bisa. Sepertinya wajah itu sudah terpaku dipikiran Anna. 

Tidak bisa dipungkiri lagi. Sepertinya Anna mulai jatuh cinta kepada gurunya itu. Dan juga tetangganya. Yang usianya terpaut jauh, SANGAT JAUH, lebih tua dari dirinya. Anna merutuk, mengapa hal ini bisa terjadi.

Pertama, mengapa dia bisa menyukai Pak Harry?

Kedua, sudah pasti cinta ini akan bertepuk sebelah tangan.

Ketiga, mengapa dia bisa menyukai Pak Harry?

Keempat, sudah pasti cinta ini akan bertepuk sebelah tangan.

Malu sebenarnya bagi Anna untuk mengakuinya bahwa dia telah jatuh hati kepada gurunya. Bahkan untuk memikirkannya saja, pipi Anna bersemu merah. Ia tidak percaya akan apa yang telah terjadi kepada dirinya ini.

Sebenarnya, Anna agak takut untuk menyukai Pak Harry. Takut patah hati, dan ribuan pikiran negatifnya berkecamuk didalam otaknya. Belum lagi kenyataan bahwa hari itu dia, Desi, Dipo pernah memergokinya di Kafe bersamaan dengan seorang wanita. Meski hingga kini, Anna belum mengetahui siapa wanita tersebut.

Anna bersiap ke sekolah dengan hati yang tidak karuan. Dia hanya memakan pisang dan meminum susu. Karena hari ini ada pelajaran Pak Harry, Anna memoleskan lip tint, mencatok rambutnya, mengenakan cardigan berwarna pastel, dan menyemprotkan banyak parfum ke seragam sekolahnya. 

Sepanjang perjalanan menuju sekolah, Anna menyanyikan lagu yang sedang hits tentang jatuh cinta. Diulang-ulangnya lagu itu hingga Anna sudah hapal liriknya di luar kepala. Satu gerbong KRL hanya menatap Anna yang seperti sedang dimabuk cinta seperti itu.

Sampai dikelas, buru-buru Anna mencari Desi yang terlihat sedang duduk membaca novel sambil mendengarkan lagu lewat airpodsnya. Di bangku sebelahnya, Dipo dan Rohman sedang berbincang-bincang.

Anna langsung mencopot salah satu airpods dari telinga Desi.

"Apa-apaan!" seru Desi begitu merasakan telinga kanannya kosong. Lalu Desi mendengus-endus Anna mencari sumber wewangian yang menyengat hidungnya. "Lo pakai parfum?"

Anna tidak mengidahkan pertanyaan dari Desi dan langsung menyerahkan airpodsnya. "DES gue butuh cerita ke lo. Ini sangat emergency sekali dan cuma lo yang gue percaya tentang hal yang akan gue ceritakan ini."

Desi mendengkus seraya meletakkan novelnya diatas meja. Disimpannya airpods yang tadi dikenakannya ke dalam kotaknya yang kemudian diletakan di dalam tas.

"Kalau lo cerita tentang Pak Suswanto, Na, I swear to God..."

Anna menggeleng cepat. Memang bulan kemarin Anna pernah bercerita ke Desi tentang Pak Suswanto, satpam apartemennya itu. Anna melihat Pak Suswanto berbincang di lobby dengan perempuan muda seumuran Anna. Munculah pikiran-pikiran nakal dalam otak Anna. Setahu Anna sewaktu itu, Pak Suswanto sudah menikah. Anna dan Desi lalu mengintil Pak Suswanto selama seminggu. Hingga kini, mereka tidak mendapatkan jawabannya.

Anna & HarryWhere stories live. Discover now