13. Palung Paling Dalam (🎶)

4.5K 972 132
                                    

🎶

Sorai
Nadin Amizah













Ibaratnya dia bilang, 'aku punya dunia'. Lantas aku begitu pula. Sebenar-benarnya bersama tidak menjamin berapa lama rasa yang ada akan tetap pada tempatnya, tidak jua menjadikan dua kian berantara. Dusta kalau acap aku baik-baik saja dibuat jadi nomor sekian dari segala aspek yang ia perankan. Hingga kusadari sebetulnya melegakan, dibanding kalau ternyata ia punya puan lain yang disimpan.

Maka yang kudapat darinya adalah, berdua tidak perlu sempurna, cukup jujur saja.

Hari ini akhirnya aku diajak Adi ke studio musik yang biasa dia datangi sama Dery. Aku mau lihat dia bagian apa.

"Bagian gulung kabel." kata Dery tadi.

Sembarangan!

Mereka sekarang sedang nyanyi nyanyi tuh sementara aku operasi gawai si Adi. Santai, passwordnya tanggal hari jadi. Gak pernah dia ganti sejak jadian katanya, dasar. Alasannya bukan karena dia bucin, Adi cuma, emang gak ribet. Yang pertama aku buka oh jelas,





ANYA
tungguin dkt blok i aku kstu skrg
18:10

Hammerheads
dery: merapat lur magrib
16:17

mark
tar diambil
08:20

mina fisip
Syukur hahaa sip
07:44






Tapi yang buat aku penasaran adalah apa? Obrolan dengan Mina. Kayak, dia ini perasaan gak begitu deket deh sama Mina? Aku bukalah room chatnya.







mina fisip

mau ngabarin lupa |
udh dikasih pas rabu wkwk |
keliatannya suka dia |
nuhun |

| Iiii gemes :(
| Syukur hahaa sip






Mereka ngobrolin apa sih? Aku tambah penasaran, aku scroll keatas.






mina fisip

yang kira2 harganya segitu apa |
tapi mau yang modelnya gitu |
sori min |

| Gpp santaiiii
| Ada ini braceletnya
| [ picture ]
| Modelnya sama kok soalnya satu set
| Tapi bisa dibeli satuan

yang itu berapa? |

| Lebih murah dr kalung
| Td uang lo ada brp? Malah uang lo bkl lebih
| Gimans?





Tanggal 19? Ini percakapan Adi beberapa hari sebelum aku ulang tahun.





ya udh itu aja |

| Oke fix bracelet ini?
| Barangnya gue bawa senin ya

oke |
no rek nya mana |
biar tf sekarang mumpung lg diluar |

| Oke bentar






Aku langsung tutup room chat Mina. Adi terlalu santai, chat apapun gak pernah dia bersihkan dan aku salah udah lancang buka-buka ponselnya meskipun sebetulnya aku biasa begitu. Hati aku langsung kayak, gak enak. Dada aku berasa sesak.

Adi mau belikan aku kalung tapi uangnya kurang.

Pertanyaannya kenapa dia harus sampai beliin hadiah buat aku? Sumpah, pemberian apapun dari Adi bakal selalu aku hargai apalagi sekarang aku tau bahwa bagaimana cara dia mendapatkannya adalah begini. Rasanya dadaku ada yang ganjal. Kulihat Adi disana, dia sedang ngobrol sama Dery dan temannya satu lagi. Dua tangannya sedang genggam stik drum dengan gigi nyengir dan sesekali ketawa.

Aku bakal selalu berdoa buat dia, yang terbaik buat dia, sebab aku sayang dia.







🌻






Sepulang dari studio kupeluk dia di motor.


"An?"

"Hm?"

"Kenapa?" tanyanya.

"Kenapa apanya?"

"Kamu kenapa?"

"Emang aku kenapa? Gak kenapa-kenapa." kujawab, sambil ngeratin pelukanku ke dia.

"Yang bener ah? Pusing? Lapar?" tanyanya tetap.

"Enggak."

"Mau jajan?" tanyanya lagi.

"Enggak."

"Ya udah." katanya.

"Di," panggilku setelah bermenit-menit saling diam.

"Euy?" sahutnya.

"Aku cinta kamu seribu kali sehari." kataku.

"Dipotong pajak?"

"Pajak ditanggung pemenang!"

"Oh, hehe."

"..."

"Aku juga cinta kamu." balasnya.

"Berapa kali?" kutanya.

"Aku cinta kamu tanpa angka."

"Kalo misalnya diangkain, berapa kali?" kutanya lagi.

Dia diam seolah mikir dulu.

"Sepuluh ribu kali setiap senja."

"Kenapa setiap senja?"

"Sekalian magrib, doanya dibawa sujud."

"Dangdut."







































"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sepuluh Ribu SenjaWhere stories live. Discover now