persiapan pernikahan

2.1K 98 3
                                    

Satu hari sebelum kejadian

Tak terasa lima hari lagi seorang gadis bernama Aliefa Wijaya Kusumah akan berganti status menjadi seorang istri dari sang kekasih hatinya bernama Andrean Malik wiryatama.

Pertemuan pertama mereka dimula ketika Aliefa melamar pekerjaan menjadi sekretaris perusahaan wiryatama dua setengah tahun yang lalu. Aliefa memang bukanlah seorang wanita dari kalangan konglomerat seperti kekasihnya Andrean. Namun, keramahan dan kelembutan dari seorang Aliefa akhirnya mampu meluluhkan hati dari seorang Andrean Malik Wiryatama. Dua tahun menjalin hubungan memang tidak mudah jika melihat keadaan dari masing-masing yang sangat kontras berbeda, Aliefa bukanlah keturunan dari keluarga terpandang dan terhormat seperti kekasihnya, Andrean. Dan Semua perbedaan itu membuat Aliefa merasa kerdil dan berkecil hati. Aliefa selalu berfikir jika hubungan mereka takkan pernah berhasil. Sungguh, Aliefa selalu merasa tidak percaya diri jika bersanding dengan Andrean meski kedua orang tua Andrean, yakni Ardhan wiryatama dan Winda Mahendra. Tak memperdulikan hal-hal seperti itu.

Berbicara tentang Ardhan, ia adalah seorang pemilik dari perusahaan Wiryatama yang bergerak di bidang pembuatan barang-barang rumah tangga yang dilabeli dengan "Gentle" yang sudah memiliki cabang-cabang besar di indonesia bahkan kabarnya beberapa cabang telah dibangun di beberapa negri tetangga. Kesuksesan seorang Ardhan  didapatkan karena kesetiaan seorang Winda Mahendra selaku istrinya yang menemani Ardhan dari nol. Winda adalah seorang wanita yang anggun dan meski usia yang tidak lagi muda itu, kecantikan dari seorang Winda Mahendra tidak tertutup oleh usia. Namun mereka tidak pernah sama sekali mempermasalahkan latar belakang dan perbedaan status antara Andrean dan Aliefa.

Pada awalnya Aliefa hanya mengagumi CEO-nya, Andrean Malik Wiiryatama. Bagaimana tidak, tuhan seakan berbaik hati saat menciptakan sosok Andrean. Tuhan menciptakan Andrean berperawakan tinggi tegap, berkulit putih, alis yang terlihat tegas namun mata yang tetap terlihat lembut seperti Winda Mahendra, serta tak lupa Aliefa pernah sekali melihat seorang Andrean yang memiliki pribadi dingin itu tersenyum dan memperlihatkan lesung pipit di kedua pipinya dan tentu saja menambah point kesempurnaan dalam diri Andrean Malik Wiryatama.

Aliefa selalu memperhatikan sang CEO hingga lambat laun perasaan kagum itu berubah menjadi perasaan cinta. Dengan segala kelembutan serta keramahan yang Alifa tunjukkan, ia selalu berharap sang CEO akan melihatnya dan perasaan cintanya berbalas. Meski perjuangannya tak mudah bahkan keberhasilannya hanya sepersekian persen dari 50. Namun bukan Aliefa namanya jika dia tidak gigih dan terus berusaha meski selalu dengan penolakan yang sang CEO tunjukkan.

Hingga saat satu titik seorang Aliefa merasakan jenuh dan lelah setelah 6 bulan lamanya perasaan itu tak terbalas dari sang tambatan hati, ia pun memutuskan untuk menyerah juga karena ia melihat semua kenyataan yang kontras berbeda antara dirinya dan seorang Andrean Malik Wiryatama semakin membuatnya menyadari jika ia hanyalah sebutir debu yang tak berarti.

Dengan berat hati Aliefa mengubur perasaannya yang kian membesar untuk seorang Andrean Malik Wiryatama, Aliefa tidak lagi menjadi Aliefa yang selalu menunjukkan perhatian dan kekhawatirannya untuk sang CEO. Namun, ternyata langkah Aliefa inilah yang membuat Andrean menyadari perasaannya sendiri. Lambat laun Andrean sangat ketergantungan dan membutuhkan hadirnya seorang Aliefa untuk selalu disisinya.

Saat Andrean merasa sangat kehilangan sosok Aliefa yang setelah dua hari berubah menjadi asing baginya, dia mendatangi rumah sang pujaan hati dan melamarnya langsung dihadapan kedua orang tua sang gadis. Karena menurut Andrean, sesuatu yang baik tidak boleh ditunda terlalu lama. Padahal jika dilihat Andrean terlalu percaya diri dan tidak memikirkan beberapa kemungkinan yang ada. Namun, jodoh memang tidak kemana menurutnya, karena malam itu kedua orang tua dan Aliefa sendiripun menerima lamaran dari Andrean.

Satu minggu setelah kedatangan Andrean seorang diri, hari itu Aliefa dikejutkan dengan kedatangan kedua orang tua dari sang kekasih hati yang kini berada di rumah sederhana dari keluarga Kusumah. Andrean kembali mengulang ucapannya satu minggu lalu dengan penuh rasa percaya diri di depan Rahman wijaya kusumah, ayah Aliefa.

Rahman Wijaya Kusumah adalah seorang petani yang hanya memiliki 7 ladang sawah yang tidak luas. Namun hasil dari bertani itulah yang membawa kedua anak Kusumah menapaki jenjang sekolah yang tinggi dan keberkahan yang mereka dapatkan membawa kedua anaknya menjadi anak berprestasi serta lulus dengan nilai terbaik di universitasnya. Ayah Aliefa, Rahman wijaya kusumah selalu ditemani oleh istrinya yang setia bernama Sofia Desmawati.

Keluarga Aliefa bukanlah keluarga terpandang, namun keramahan dan kebijaksanaan merekalah yang membuat seluruh masyarakat di daerah Bandung itu menghormati dan menghargai keluarga tersebut. Kusumah sendiri adalah keluarga yang beranggotakan empat orang yang salah satunya adalah Aliefa. Aliefa sendiri memiliki seorang adik lelaki bernama Syakir wijaya kusumah, umurnya terpaut 3 tahun lebih muda dari Aliefa yang saat ini berumur 23 tahun. Syakir tidak semungil Aliefa, entah gen dari mana membuatnya memiliki tubuh yang tinggi tegap, berkulit putih dengan wajah yang terlihat manis dan ramah menambah nilai baik untuk seorang Syakir wijaya kusumah.

Kedua orang tua Andrean menjadi semakin tertarik dengan seorang Aliefa yang ramah dan dibesarkan di lingkungan keluarga yang baik, ramah serta jangan lupa kebijaksanaan yang ditunjukkan dari seorang Rahman Wijaya kusumah lah yang meyakinkan kedua orang tua Andrean untuk memperistri Aliefa untuk anaknya Andrean Malik Wiryatama.

"Ifa ... kamu jangan terlalu capek, kembalilah ke kamarmu nak, biarkan kami yang menyiapkan semua keperluanmu nanti." Sofia berbicara lembut mengingatkan sang putri agar tidak terlalu lelah mempersiapkan semua keperluan untuk hari H nanti

"Tidak apa-apa mah, Ifa merasa sangat bersemangat dan tenaga Ifa rasanya selalu penuh untuk ikut membantu."gadis yang selalu disapa Ifa itu tersenyum memperlihatkan lesung pipi di wajahnya.

Sofia menggeleng pelan seraya tersenyum " Kamu selalu saja keras kepala Ifa."

Aliefa tertawa jumawa "kurasa Mamah yang paling mengenalku."

"Baiklah, terserah kamu saja Ifa. Tapi ... tetap ingat kesehatanmu lebih penting, dan jangan terlalu larut." Akhirnya sang ibu memilih mengalah pada sifat anaknya yang memang terlahir keras kepala.

"Siap nyonya ratu."

Kebahagiaan Aliefa seakan tak pernah luntur mengingat tak lama lagi impiannya menikah dengan kekasih hati hanya tinggal menghitung hari. Sembari membantu keluarga membuat beberapa kue untuk para tamu yang silih berganti berdatangan ke rumah ia pun bersenandung riang dengan gelak tawa dari keluarga yang ikut mengiringi kebahagiaannya.

Manusia selalu merasa kebahagiaan yang tinggal menghitung hari bahkan jam saja sudah membuatnya terlena dan melupakan hakikat dan ketentuan dari takdir sang pencipta. Dengan penuh rasa percaya diri mereka melupakan Tuhan sang pencipta, mereka melupakan Tuhanlah yang mengetahui segalanya dan pada dasarnya manusia hanya bisa sekedar berencana.

Our Vow (End)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu