BAB XI: Coba Tanya Hatimu Sekali Lagi

2.2K 458 383
                                    

°_______________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°
_______________

SENANDUNG
USANG. |

BAB XI:

Coba Tanya
Hatimu
Sekali Lagi

|                 

______________

°

"Wah~ Lagu Tante sama kayak lagu Papa."

Tiara lanjut mengumamkan lagu dengan sempurna. Kak Tara pasti sering memutar lagu ini sampai Tiara saja berhasil menghafalkannya. "Ara sering nyanyi, ya, sama Papa?" Tiara mengangguk cepat.

"Papa pakai gitar?" Anak itu membulatkan mata terkesima atas tebakan Rena. "Kok tahu? Tante temannya Papa?"

Kali ini, Rena yang mengangguk. "Ng. Teman..." 

"Teman lama." Rena menambahkan senyum.

Setelah memastikan bahwa tidak ada barang yang tertinggal di dalam mobil, Rena membantu Tiara turun dari mobil. Ia berencana untuk menunggu anak itu sampai masuk ke dalam rumah, tapi tangan kecil itu menghentikannya. Tangannya digenggam. "Tante, masuk."

Rena cukup terkejut. Dia akhirnya tertawa renyah sebelum menolak halus. "Tante harus kerja. Nanti dimarahi Mbim," lalu setengah sarkastik berkata, "Aku 'kan bawahan Mbim."

"Mbim itu bawahannya Papa. Papa bawahannya aku." 

Dua alis Rena naik. Mulutnya gagal menahan senyum simpul. Hooo, begitu. Ternyata Mbim kasta terendah di keluarganya. Balada selama ini dia mengatai Rena bawahan ternyata dia kasta minus di rumah.

"Ayo, masuk. Ada bolu bakar, loh. Sisa kemarin tapi masih enak. Nanti Tiara panasin pakai microwave. Tiara jago panasin makanan!" Tiara menyengir polos.

Akhirnya karena Rena diperintahkan oleh atasannya-atasannya-atasan Neira Irena Putri, kakinya pun melangkah masuk dengan malu-malu. Rena pikir, sepertinya berada di sini untuk beberapa menit tidak masalah. Nanti dia bilang macet saja sebagai alasan.

"Loh, Tiara? Papa barusan mau jemput."

Eh?

Rena mendongak. Baru saja Rena melepas sandal mules yang dikenakannya, tahu-tahu dia harus dikejutkan lagi oleh sosok Tara di sana. Celana rumah. Wajah bantal. Rambut acak-acakan habis bangun tidur. Wow, wow. Tunggu! Sudahkah Rena bilang kalau Dirgantara telanjang dada? Astaga. Tutup matamu, Neira Irena. Dosa!

"Loh? Rena? Kok kamuㅡAduh, aduh, bentar saya pakai baju dulu." 

Kak Tara buru-buru bergerak ke kamar sementara Rena memeluk laptop erat-erat. Merasa agak malu, kemudian gadis itu melepas blazer dan menyisakan kaos putih tipis supaya tidak terlalu merasa panas.

✔ Senandung Usang | salicelee.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang