GARA GARA CORONA.

1.2K 83 4
                                    

Pagi ini Beomgyu, Soobin, dan Yeonjun tengah mengadakan pertemuan mendadak di kamar Beomshin.

Elah, kenapa di kamar Beomshin sih?-- author.

Mereka akan mengerjakan suatu pekerjaan penting, yaitu menyusun bentuk mobil mobilan balap yang mereka bali lima ribuan di warung dekat rumah.

Masa kecil kurang bahagia mungkin tidak, masa kecil mereka bahagia semua. Lantas mengapa mereka bermain seperti itu? Ya mungkin lagi bosen.

.

.

.

Masa masa isolasi diri keluarga Bangtan terasa sangat lambat, tidak ada yang bisa dikerjakan selain memproduksi lagu atau sering update di weverse. Tapi tidak bagi anak anak mereka, banyak sekali pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.

Taehyun kebetulan hari ini tengah sibuk berkutat mengerjakan tugasnya di ruang keluarga, televisi mati dan hanya lagu pelan yang mengiringi setiap tulisan tangannya.

Siang ini Kai juga ikut bergabung untuk menuntaskan tugas tugas sampah yang menganggu waktunya bersama keluarga, terlebih lagi mereka akan menyusul ujian sekolah, tapi sepertinya tidak jadi.

Yoongi baru bangun pukul 2 siang tadi, menghabiskan masa masa hibernasi nya di teluk alaska. Pemandangan dua anak yang tengah belajar itu menjadi penyejuk hati Yoongi, karena ibunya Taehyun tengah berada di Busan di tempat orangtuanya.

'' Appa, harabeoji dan halmeoni jadi pindah kesini kan?'' tanya Taehyun setelah melihat Yoongi duduk di sofa dengan secangkir kopi.

'' Hm, sepertinya. Tapi appa sudah pastikan supaya kakek dan nenek disini saja sebelum virus makin kuat,''

Taehyun hanya mengangguk menanggapi ucapan sang ayah.

'' Ahhh, appa bosan Taehyun-ah..'' Yoongi bersandar ke sofa dengan merentangkan kedua tangannya.

Taehyun? Diam saja, lebih penting juga tugas matematikanya daripada menggubris ucapan sang ayah.

'' Ah, apa kabarnya dengan Trio Nyap Nyap itu di rumah Beomgyu?'' tanya Kai tiba tiba.

'' Entahlah, mungkin melakukan hal yang tak pernah orang dewasa lakukan,''

.

.

.

'' Hyak! Sudah berapa kali appa bilang, PR mu banyak, virus makin kuat, keluar pakai masker, dengar tidak?!''

Jungkook kehabisan akal, anaknya benar benar nakal akhir akhir ini. Jika Soobin terinfeksi, terpaksa lah Soobin dikurung dan diisolasi di rumah sendiri, tapi bukan dengan lakban ya diisolasinya.

'' Perlukah idol sepertiku membuat PR lagi, aku hanya perlu bekerja, appa..''

Lihatlah pemikiran terlampau polos anak ini, dia pikir kalau sudah menjadi idol tidak perlu sekolah begitu?

'' Tidak ada alasan, cepat selesaikan PR mu sebelum pukul 5, jika tidak, PS mu appa sita..''

Jungkook berlalu dan tidak peduli tiap umpatan di hati putranya, kapan dia akan bebas kalau begitu?

*KEDIAMAN TAEHYUNG

'' Ck, appa lepaskan... sakit appa, huaaa appa lepaskan...''

Yeonjun merengek usai Taehyung menjewernya dari rumah Hoseok hingga ke rumah nya, yang jaraknya hanya 1 meter.

Taehyung melepaskan jewerannya, dan Yeonjun duduk di sofa, wajah anak itu merajuk dan menekuk dengan hidung memerah.

'' Ya ya, lihatlah anak ini.. Tidak pakai masker, gegayaan ingin keluar rumah, kau mau cepat mati eoh?'' ucap Taehyung menasihati.

'' Tapi kan PR ku sudah siap, appa... aku bosan..''

'' Huh, bersyukurlah tidak ada eomma, jika ada, kau pasti akan dipukul pada bokongmu. Mandi dan makan, appa akan memasak, astaga...'' Taehyung beralih ke arah dapur memegang pinggangnya.

'' Makanya jangan kencang kencang jalannya appa, encok kan..''

'' HYAK KIM YEONJUN! APPA AKAN MEMBUNUHMU JIKA KAU TIDAK PATUH!'' teriak Taehyung menggelegar.

Merasa takut, Yeonjun dengan segera berlari ke kamarnya untuk mandi.

.

.

'' Jimin... jangan lupa cuci tanganmu sebelum menggendong mereka, ''

Jimin mendengus tak suka, ini sudah yang ke 33 kalinya ia mencuci tangan seharian di rumah, padahal di depan kamar Yogeum dan Yunhyeong sudah dipasang hand sanitizer.

Jimin mencuci tangannya dengan beberapa kali hentakan kaki, mengelap tangannya dan pergi ke tempat Yura. Jimin menunjukkan telapak tangannya pada Yura, setelah itu pergi ke kamar anak anaknya.

'' Dia masih anak TK,''

.
.
.

*KEDIAMAN KELUARGA JUNG

Beomshin merengek ingin pergi jalan jalan ke Lotte, namun naasnya sang ayah tidak mengizinkan.

" Kalau Beomshin tertular virus bagaimana?  Kan gak lucu,  sayang.." ucap Hoseok.

'' Tapi bosan, appa...'' keluh Beomshin.

'' Mending nonton Pororo sana, appa mau masak dulu..''

Beomshin berjalan lunglai menuju ke ruang keluarga, Pororo edisi terbaru tak kunjung hadir, dirinya bosan menonton Pororo yang berulang ulang.

Apa yang harus dilakukan nya, diluar hujan dan dirumah semegah ini pun tampaknya sudah sering dia kelilingi. Hayolah, dirinya butuh meng eksplor sesuatu.

'' Oppa.... Beomsin bosan..'' rengeknya pada Beomgyu yang tengah mengerjakan pr nya.

'' Sini bantuin oppa bikin tugas,''

'' Nggak mau, pasti susah..''

'' Nggak kok..''

Beomshin tampak berpikir sebentar, kalau dipikir pikir pasti asyik juga mempelajari sesuatu yang baru.

'' Iya, bantuin apa?''

Beomgyu mengeluarkan smirk andalannya menatap ke arah Beomshin.

'' Bantuin ini....''


Big Hit Family Story Onde histórias criam vida. Descubra agora