(32) TERCYDUK

6.2K 559 188
                                    

SPAM KOMEN DAN VOTE DIPERSILAHKAN 😍

HAPPY READING 💖

20:36

"Dek!" seru seseorang dari ambang pintu.

Hara menoleh singkat kemudian kembali fokus pada tulisan dalam lembaran kertas di hadapannya.
"Kenapa?" ia mendapati Harry tengah menempelkan pipinya di tiang pintu dengan wajah memelas. "Temenin kakak yuk."

Hara menaikkan sebelah alisnya, heran dengan Harry yang bersikap sok lembut begitu. "Kapan?"

"Sekarang," sahut Harry cepat.

Hara menghentikan kegiatannya, lalu menanggapi dengan serius perkataan Harry. "Malem-malem gini, emang mau kemana sih?"

"Ada deh, entar lo juga bakal tau kok."

"Mama gimana?"

"Udah dapet izin tenang aja."

"Yaudah deh, tunggu bentar gue mau ganti baju dulu."

"Wokeh, gue tunggu di bawah ya, buruan!"

"Iya iya."

*

30 menit di perjalanan, akhirnya mereka pun sampai. Mobil mereka terparkir sempurna di halaman khusus parkir mobil.

"Kak, lo gak salah kan? Kok ke sini sih?" celetuk Hara membulatkan bola matanya.

Manik hitam milik gadis itu kemudian menyipit memandang nama tempat yang tertulis 'clubs'di tepian dinding bangunan tepat mereka berada.

Harry menyeringai tipis seraya membuka seatbelt dari tubuhnya. "Gak papa lah, sesekali doang, udah lama nih gak beginian. Eh tapi lo jangan minum ya."

"Sayang banget dong, udah ke sini malah enggak minum, icip-icip dikit gak papa lah yah he he," sahut Hara terkekeh.

Harry kemudian turun dari mobil diikuti oleh Hara. "Gak ada icip-icip entar kalau lo teler gue gak bantuin."

Hara memanyunkan bibirnya, lalu merangkul lengan Harry. "Iya iya gak bakal deh tenang aja."

Mereka berdua pun masuk ke dalam, dentuman keras musik di sana langsung menembus gendang telinga milik Hara.

"Lo duduk aja di sana, jangan kemana-mana ya, kalau ada yang gangguin lo, langsung sleding aja," titah Harry sambil berjalan pergi.

"Gue punya abang kok kayak gini yak, masa adeknya ditinggal sendiri di tempat beginian," gerutu Hara sebal.

Hara kemudian mencari tempat dan duduk sendirian di pojokan yang tidak begitu ramai, iris matanya memperhatikan manusia-manusia disekitarnya.

Kadang Hara cekikikan saat melihat beberapa orang lewat dan tersungkur di hadapannya. Bukan hal lain, karena ulah mereka sendiri yang terlalu berlebihan meminun alkohol.

Di hadapannya juga beberapa pasangan sedang bercumbu mesra, Hara jadi terkekeh melihatnya. Ia meraba bibirnya sendiri, sambil membayangkan saat Hawi mencium bibir tipis miliknya.

Sudah 2 kali, Hara jadi ngeri, akan sesering apa Hawi mencuri ciuman darinya lagi.

Drttt drttt

Getaran ponsel dari dalam sakunya membuat Hara teralih.

"Waduh, jangan-jangan ini mama yang nelpon. Gimana nih!" gumamnya sambil mengeluarkan ponsel.

Hara membulatkan mata saat melihat nama orang yang menelponnya saat itu. "Hawi! Tumben. Eh waduh gimana nih, berisik lagi di sini."

Tanpa berlama, Hara langsung menjawab dan mendekatkan ponsel ke telinganya. Berusaha keras mendengar si pemilik suara di sebelah telepon itu.

THE BADBOY [TAMAT: PART LENGKAP]Where stories live. Discover now