VIII.Have a fight

2.9K 486 20
                                    

Tadi pagi benar-benar eugh melelahkan,Jiera dihajar Jimin habis-habisan. Biasa, hormon pria itu meningkat saat pagi hari terlebih begitu melihat Jiera memakai bathrobe sebatas paha.

Menurut Jimin, Jiera terlihat sangat seksi tadi. Apalagi saat mendesahkan namanya begitu mereka bergumul mesra dikasur.

Jimin menggelengkan kepalanya pelan melihat Jiera yang kini tertidur pulas disampingnya. Pria Park itu memilih bangkit dari kasur dan membersihkan diri sebelum melesat pergi keluar kamar.

"Jim ... " Jimin yang baru saja menutup pintu kamarmu menatap Syena yang menekuk wajahnya kesal.

"Kenapa?"

Syena menghampiri Jimin dan memeluk pria itu, menduselkan kepalanya di dada Jimin. "Pinggangku sakit sekali setelah kita bercinta kemarin."

Jimin hanya menarik senyuman tipis,seakan tak tertarik dengan Syena sekarang. Padahal pria Park itu kemarin.

"Jangan ganggu aku dulu Sye, aku harus pergi bekerja sekarang." Jimin memasuki sebuah kamar dan tak lama dia keluar dengan pakaian kantornya.

Jimin hanya mengusap kepala Syena sekilas sebelum pergi menuju kantor.

***

Ini adalah hari kedua mereka berada di Jepang, dan semakin lama kebersamaan Syena dan Jimin semakin dekat.

Bahkan tadi sore Jiera tak bisa menahan keterkejutannya saat baru saja keluar dari kamar,bdiatas sofa Jimin dan Syena sedang bercinta tanpa memperdulikan kehadirannya.

Dan kini suasana tampak canggung akibat kejadian tadi.

"Kapan kita akan pulang?" Jiera menatap Jimin yang menoleh kearahmu, pria itu mengangkat bahunya tanda tidak tahu.

"Tunggu sampai pekerjaanku selesai,"

Jiera menghela napas,sampai kapan? Dia harus mengerjakan skripsinya dalam waktu cepat agar segera lulus namun karena pergi ke Jepang atas paksaan Jimin, kini skripsinya terlantar.

"Ada Syena 'kan yang menemanimu disini? Tolong biarkan aku pulang ke Seoul, aku sudah membolos kuliah beberapa hari karenamu."

Jimin menggeleng dengan tatapan tajam "Tidak bisa, keputusanku sudah mutlak.Kau akan menemaniku disini sampai semua pekerjaanku selesai," Jimin tersenyum menyebalkan, "kita datang bersama dan pulang juga harus bersama kan, Ji?"

Jiera mengalihkan pandangannya,merasa malas melihat wajah Jimin yang selalu berbuat seenaknya atas hidup gadis itu.

Boleh saja dia menganggap Jiera wanita murahan yang dia beli, namun apakah tidak bisa dia memulangkan Jiera dengan segera? Sungguh, gadis Kim itu benci berada disini.

Berada ditengah kedua orang ini,dia tidak dianggap ada.

***

Setelah 9 hari berada di Jepang, kini mereka bertiga kembali pulang ke Seoul. Jika Jimin dan Syena bisa tenang karena bisa meliburkan diri dari kantor, berbeda pula dengan Jiera yang harus sibuk mengurus kuliahnya.

Ditambah lagi sikap Jimin yang membuatnya bertambah stres saja.

"Kau menolakku Ji?"

Epoch [End]Where stories live. Discover now