curhat buat sahabat part 1

546 3 0
                                    

Ku coba semua segala cara, kau membelakangiku ku

ku nikmati bayangmu,....

itulah saja cara yang bisa tuk ku menghayatimu

untuk mencintaimu......

sesaat dunia jadi tiada hanya diriku yang mengamatimu

dan dirimu yang jauh disana

ku tak akan bisa lindungi hati jangan pernah kau tatapkan wajahmu

bantulah aku semampumu....

rasakanlah isyarat yang sanggup kau rasa tanpa perlu kau sentuh

rasakanlah harapan impian yang hidup hanya untuk sekejap,

rasakanlah langit, hujan detak hangat nafasku

rasakanlah isyarat yang mampu kau tangkap tanpa perlu ku ucap

rasakanlah air, udara bulan, bintang angin malam ruang waktu puisi....,

itulah saja cara yang bisa untuk menghayatimu untuk mencintaimu...

 

Sekarang aku tahu apa yang tak bisa aku miliki, rasanya menyedihkan, bumi yang aku pijak seakan tak nampak semuanya terlihat semu tak bernyawa di hadapanku, sebanyak apapun air mata yang tertumpah tetap tidak mampu mengurangi rasa sakit ini, duka ini amat mengikatku erat dia enggan menjauh meskipun sekejap, sebenarnya ini  sudah aku rasakan sejak lama, lama sekali.... sejak pertama melihat dia, sejak pertama mengamati dia dan sejak pertama mencari tahu siapa dia aku telah kalah oleh keadaan, namun aku mengelak memilih untuk memenuhi pikiranku dengan bualan dan harapan kosong. Setiap hari aku menabung harapan, impian dan keinginan sederhana yaitu ingin dia melihat aku seutuhnya. Aku mengikuti kemanapun jejaknya pergi tanpa lelah aku terus mencari arah mana yang harus aku ambil hanya untuk melihat dia untuk dekat dengan dia, aku tersesat jauh kehilangan hatiku, kehilangan ke akuan ku. Aku merelakan sebuah harapan kosong membutakan mata hatiku, hanya dia yang aku lihat hanya dia yang menjadi tujuanku dan hanya dia yang mampu aku perjuangkan sampai batas sabarku.

            Pengungkapan apa yang cocok untuk menggambarkan perasaanku saat ini  entah itu perasaan kagum atau lebih tepatnya sebuah rasa kekaguman yang melebihi batas, aku menunggu dia tanpa henti setiap hari dengan setianya  menimang rindu yang menggebu, aku telah mencoba semua cara namun dia tetap membelakangiku, tetap enggan menoleh ke arahku, sedangkan berjuta isyarat telah aku sebar di setiap langkahnya, dia tetap membeku. Sekarang aku sudah tak mampu lagi melindungi hatiku aku tak bisa lagi menjaga semuanya agar tetap normal, harus nya ini tak terjadi jika saja aku berhenti menikmati bayangannya jika saja aku mampu menyadarkan hatiku bahwa takdirnya bukanlah aku, apa lagi yang harus aku lakukan, semakin bersumpah untuk melupakan maka semakin bayangannya erat membelengguku, aku sungguh menderita ketika namaku hanya sekedar menjadi sisipan lelucon nya setiap hari, aku menderita ketika dia menertawakan perasaanku dan melemparkan hatiku semaunya, aku hancur seketika, namun mimpi dan harapan kosong itu kembali datang dan menyatukan puing-puing hati ini, mereka seakan berteriak bahwa cinta akan datang di waktu yang tepat dan aku hanya perlu menunggunya tenang di sini.  Akupun kembali hidup diatas tumpukan bayangannya yang telah memenuhi segala sudut tempat yang aku datangi, sesak udara yang aku hirup semakin mencekik kepedihan ini, tuhan aku benar-benar mencintai dia.....

            Tak pernah aku meminta kepada tuhan untuk mencintai orang seperti dia, ini datang begitu tiba-tiba, aku tak mampu mengendalikan waktu dan menjaga agar semua nya berjalan seperti yang aku inginkan, aku tak ingin ada di posisi ini, posisi dimana aku harus menunggu sesuatu yang jelas-jelas aku ketahui kenyataannya. Dia tidak salah, tidak pernah salah sedikitpun. Dia hanya manusia sama seperti aku, dia  tak bisa membolak-balikan hati semaunya tak bisa memaksakan apa yang dia tidak suka, dan aku bukan lah tipe orang pemaksa. Aku lebih memilih diam dan menunggu meski aku paham akan begitu banyak waktu merangkakak pergi karena pengharapan ini.

curhat buat sahabatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang