🍁 넷 🍁

16.9K 3.1K 949
                                    




' You were beautiful '



Bohong kalau kamu ga kepikiran sepanjang lagu itu bawakan sama mereka.
Bohong juga kalau kamu ga baper gara - gara kak Ten bilang itu. Ya tau sih judul lagu cuman kan - kan ga gitu juga loh...



Apa sih ya pokoknya kamu baper gitulah gara - gara kak Ten. Dalam otakmu berpikir kalau itu hanya untuk gurau semata. Jadi berusaha juga ga usah terbawa akan perasaan.



Ternyata kamu salah, kamu malah terbawa arus nya entah kemana. Begitu doang padahal. Ya gimana lagi yang ngebaperin nya ganteng kaya kak Ten.



Kamu mencoba untuk tidak terbayang - bayang lagi. Dengan mencoba untuk berbaur dengan lagu yang di bawakan sekarang. Mencoba fokus dengan penampilan anak - anak Enam Hari.



Tanpa memperdulikan lagi sosok lelaki yang sedang melihat ke arahmu. Matanya terus terpaku kearah samping. Seakan lebih indah untuk di pandang ketimbang yang ada di depanya.



Beautiful...
Just the way that you would look at me,
Was so much I’d never want to leave,
I~~ I~~
Keep trying to forget how you were,



Cantik. Memang benar kamu cantik dimata Ten. Dimana ketika berdua seperti ini enggan rasanya waktu cepat untuk berlalu. Enggan untuk segera berpisah lagi. Enggan untuk seperti semula kembali. Sebatas chat semata.



Beautiful...
Just the way that you were calling my name,
But without you it won’t be the same,
I~~ I~~
Keep trying to forget, but you were beautiful.



Suka. Ten suka ketika kamu memanggil namanya. Ketika suaramu terdengar begitu lucu di telinganya. Intinya Ten suka ketika kamu memanggilnya ' Kak Ten '.



Semua tentangmu, kecantikamu, Ten suka semua itu. Entahlah soal perasaan Ten ga terpaku dengan usia. Toh usia cuman angka semata. Kalau udah suka ya mau gimana ? Perasaan ga bisa berbohong.



Padahal baru dekat gara - gara almamater. Tapi rasanya waktu Ten lebih menyenangkan ketika bersama denganmu seperti sekarang.



" Beautiful. Just the way that you would look at meㅡ"



Kamu terpaku ketika mendengarkan suara kak Ten bernyanyi. Suaranya begitu lembut dan pelafalan bahasa Inggrisnya begitu bagus. 



Mampus.



Dia ikutan bernyanyi sambil melihat ke arahmu. Dan kamu ga bisa memalingkan wajah sedetik pun, seakan berat dan terpaku dengan ketampanan yang ada didepanmu.



" Kenapa dek ? "



Kamu menggelengkan kepala gelagapan.

" Gaㅡpapa. Gapapa kak. "



" Yakin ? Pusing ga ? Kalau pusing keluar aja cari minum yuk. "



" Ga kok kak. "



" Yakin ? "



" Iya tenang aja kak. Udah sering nonton ginian mah. "



Tapi Ten ga tenang. Apalagi melihat kamu yang mukanya jadi memerah mendadak. Ya Ten pikir mah kamu sakit. Makanya yang semula kamu berada di samping nya. Ten membawamu untuk berdiri tepat di depanya.



Udah merah makin merah itu mukamu. Udah salting nambah salting, pulang - pulang demam nanti ini.



Di perparah dengan kedua tanganya berada di bahumu. Ini kalo ada Sinbi sama Dahyun udah pasti mereka bakalan teriak sekenceng - kenceng nya.



" Mau foto mereka ga ? Nih pake cameranya kakak. "



" Boleh kak. "



" Tau caranya kan ? "



" Emm mayan lah kak walaupun ga jago juga. "



Tapi emang dasarnya si kak Ten ini ga bisa biarin kamu nafas dengan teratur sesaat aja. Dia mengajarimu untuk mengambil gambar yang bagus. Posisinya seakan - akan sedang memelukmu dari belakang. Dagunya bahkan ada di pundak kirimu.



INI NAFAS NYA GIMANA...



Apalagi ketika tanganya bersentuhan dengan tanganmu. Rasanya mau mencak - mencak aja. Jingkrak - jingkrak. Kalo udah dirumah ini kamu udah langsung guling sana guling sini.



Apasih kenapa setiap kakak tingkat suka baperin begini ? Awas aja kalo kasih kejelasan hubungan nya kaga, bakalan kamu santet pokoknya !



" Bagus kan hasilnya ? "



Iya bagus fotonya yang ga bagus itu kewarasan kamunya. Entah itu udah melayang - layang kemana.



" Iya kak. "



" Bisa kan nanti di praktekinya lagi ? "



" Hehe ga tau kak. "



" Yeh dasar. "



" Yakan baru aja megang sekarang kak. "



" Yaudah nanti masuk kampus gue aja, daftar UKM nya fotografi nanti gue yang ajarin. "



" Kakak belajar tentang fotografi aja ? Atau sama yang lainya ? "



" Ada kok belajar bidang yang lain juga. "



" Seni juga ? "



" Bukan. "



" Lah terus apa ? "



Ten terdiam sesaat. Senyuman di bibirnya begitu mengembang sempurna. Begitu manis, bahkan matanya seakan bisa ikut tersenyum juga. Sedikit agak geli sih, 



" Bidang jadi imam dan suami yang baik di masa depan. "



Kamu cuman mengerjab kan mata berkali - kali. Dan langsung membalikan badan menghadap ke arah Ten.



Bego emang. Udah tau lagi senyum malau balik badan kan kewarasan kamu makin hilang.



Dan emang mulut kamu kadang suka rem nya blong mendadak jadi,



" Kalo kakak jadi imam nya, bolehlah adek yang jadi makmumnya. "



Ten yang ketawa, kamu yang makin salah tingkah. Bisa - bisanya di keramaian kaya gini seakan dunia milik berdua. Bener - bener jatuh cinta kadang suka lupa sama logika.



Masih dengan posisi yang sama. Saling berhadapan satu sama lain. Dengan senyuman Ten yang masih mengembang begitu manis nya. Dan kamu masih setia dengan memandangi wajah tampanya.



Tanga tanganya terulur untuk membenarkan rambutmu, dan berujung untuk mengelus kepalamu begitu lembut.



" Nanti ya. Adek belajar dulu yang bener, cari kerjaan, nanti kalo sukses baru kakak lamar. "



" Udah sekarang fokus nonton Enam Hari dulu. Mau bawain lagu shoot me itu " ujar Ten sambil membalikkan lagi tubuhmu agar melihat kearah panggung.



Kamu ga bisa jawab. Otakmu seakan mendadak tidak berputar dengan baik. Bisa - bisa pulang dari sini jadi gila kamu yang ada.



Dan ketika sadar setelah beberapa menit kemudian batinmu berteriak,



SHOOT ME ADEK SEKARANG AJA KAK ! TEMBAK !!! 

AAHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH








































TBC

Jantung gw kasihan 🤧🤧🤧

NCT Husband Series 💚 TEN 💚Where stories live. Discover now