MCS | 1 | ⦁Dua Bersahabat⦁

109K 7.7K 185
                                    

"Tumben datengnya terlambat, Rin?"

Airin, gadis yang baru saja mendudukkan diri di kursi menoleh, mendapati sahabat sekaligus teman sebangkunya sedang mengerutkan dahi.

"Iya, tadi ada sedikit masalah di jalan," jawab Airin singkat.

"Masalah? Masalah apa? Ban sepeda lo bocor?" tebak sahabatnya lagi.

"Nggak. Masa nih ya, tadi ada orang nyerempet ibu-ibu, trus langsung pergi gitu aja. Gak mau nolongin. Kan parah banget!" Airin mulai menceritakan kejadian yang menimpanya tadi sebelum berangkat ke sekolah.

"Serius?! Terus ibu-ibu itu gak papa?" tanya sahabatnya lagi yang ikut khawatir mendengar cerita Airin.

"Nggak sih, kayaknya. Cuma kalo jalan doan agak sedikit pincang. Mungkin sesuatu terjadi di kakinya," jelas Airin. "Tapi yang bikin aku bingung? Ibu-ibu itu punya supir, tapi kenapa dia malah jalan kaki ya?" tanya Airin—lebih cenderung ke bermonolog—dengan kening yang berkerut.

"Lo tau dari mana kalo ibu-ibu itu punya supir?" tanya sahabatnya yang langsung dijawab dengan, "Dia sendiri yang bilang tadi."

"Ya udahlah. Gak usah dipikirin lagi, toh ibu-ibunya juga selamat," ucap sahabatnya yang diangguki kepala oleh Airin.

— My Cold Stalker —

Saat ini, Airin bersama dengan sahabatnya sedang berjalan menuju ke arah kantin. Dengan diselingi canda dan tawa, mereka tak sadar bahwa mereka sudah sampai di pintu masuk kantin.

"Duduk dimana?" tanya Airin begitu mereka masuk ke dalam kantin.

Keadaan ruangan tersebut cukup ramai. Ada beberapa antrean untuk membeli makanan. Dan antrean tersebut cukup panjang. Pasti melelahkan bila harus mengantri seperti itu.

"Disitu aja, tuh!" Sahabatnya menunjuk salah satu kursi yang masih kosong kemudian kembali berkata, "Lo tunggu disitu aja, biar gue yang pesenin. Nanti malah ditempatin tempat duduknya."

Airin hanya mengangguk, kemudian melangkahkan kakinya menuju kursi kosong yang tadi diserukan oleh sahabatnya. Setelah sampai di kursi tersebut, segera dia mendudukkan dirinya sembari menunggu sahabatnya dan makanan yang dipesan.

"Eh, tunggu! Emang Cla tau aku mau pesen apa?!" Airin bermonolog dengan wajah bingungnya. Ia juga menggaruk pipinya sebagai bentuk kebiasaan saat sedang bingung atau panik.

"Hah ... ya udahlah, terserah dia aja," gumamnya kembali.

Tanpa disadari olehnya, seseorang di sudut kantin memperhatikan tingkahnya sedari tadi. Senyuman geli pun sedikit terlihat di bibir seseorang itu.

"Hehehe ... sorry, Rin. Gue pesenin lo sama kayak gue. Lupa nanya tadi."

Ucapan itu membuat Airin memutar bola matanya. Kemudian ia menggangguk saja dan mulai memakan makanan yang dipesankan oleh sahabatnya. Clarissa.

Gadis dengan nama Clarissa Amelia—yang sering dipanggil Cla—merupakan sahabat Airin dari kelas dua SMP. Bermula dengan Cla yang terlambat dan bingung mencari tempat duduk di hari pertamanya sekolah memasuki kelas delapan. Dan Airin yang menyadari kebingungan itupun menawarkan tempat duduk di sebelahnya yang kebetulan tidak terisi. Saat itulah persahabatan mereka terjalin.

"Eh, tadi gue baru liat Rendy main basket lho. Yaampun ganteng banget sumpah!"

"Emang lo doang?! Gue juga kali! Sumpah Rendy kalo main basket gantengnya makin berlipat-lipat!"

"Apalagi kalo keringetan, njir!"

"Bener, bener. Kalo keringetan gitu malah makin gans!"

My Cold Stalker (COMPLETED✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang