Those Who Have Been Mine

8 0 0
                                    


Rabu, 25 Januari 2012

Gue mulai rajin nulis lagi. Mungkin karena suasana hati yang lagi galau menyebabkan 'naluri curhat' kambuh. Syukurlah daripada naluri nyolong pakaian dalam wanita ky' dulu-dulu. Gue pengen cerita tentang wanita-wanita hebat yang pernah ada di hidup gue. Gak ada maksud apa-apa selain cuma untuk berbagi cerita, plus menunjukkan kalau gue sangat-sangat bodoh dalam masalah cinta (namanya udah disamarin, demi menjaga nama baik dan kesucian diri *apaan!)

1. Rose

Rose adalah mantan sewaktu SMA di Jakarta. Gue gak mau sebutin nama SMAnya, bukan untuk menjaga nama baik, tapi karna SMAnya gak bagus-bagus amat untuk dibanggain. Berdasarkan survey yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, Rose termasuk cewe paling cantik di sekolah. Gue yang merupakan cowo keren di sekolah (gue yakin lo gak percaya), ingin membuktikan diri kalau gue bisa dapetin dia. Bukan playboy, tapi karna gue emang suka sama dia. Masalah terbesar muncul: GUE. CEMEN. MASALAH. WANITA. Ini bukan berarti gue expert masalah banci. Tapi gue cemen kalau ketemu atau berhadapan langsung sama cewe yang gue suka. Gue bisa dengan begitu lancar ngerayu di sms, tapi saat ketemu, gue ky' manusia yang pura-pura mati saat ada beruang mendekat. Gugup, ditambah gagap. Jadinya, pas nembak dia, gue gugup dan gapap dengan maksimal. Gue ngomong "gue suka sama lo, mau jadian gak?!" ky' Azis Gagap lagi kepedesan. Kata-kata yang keluar gak jelas, badan keringetan, muka pucet, persis ky' bocah SD gak sarapan di upacara Senin pagi. Poko'nya ky' orang mau mati. Tapi pada akhrinya gue DITERIMA. Gue gak tau dia juga suka sama gue atau dia takut kalau dia nolak gue bisa mati beneran.

Gue jadian CUMA 2 HARI!!! Yak, kampret memang. Gue nembak hari Sabtu, dan hari Senin pas masuk sekolah gue diputusin. Kampret kuadrat. Alasannya adalah dia udah lebih dulu deket sama cowo lain, udah sering jalan, tapi belum jadian. 4pHa 54L3h gu3 k3 eLoH k4mPr3t?!

2. Puts

Tenang aja, postingan kali ini gak panjang-panjang banget ko', karna mantan gue cuma lima (Merah kuning kelabu, merah muda dan biru. Meletus balon hijau, daaar! Hatiku sangat kacau. Maaf keterusan nyanyi. Balonku tinggal 4, kuremes erat-erat. Pecah lagi deh. CUKUP!). Lanjut. Puts adalah pacar yang kedua. Kita satu sekolah di Singapore (di Sekolah Indonesia Singapura). Jadi, sekolah ini merupakan sekolah yang difasilitasi oleh KBRI Singapura untuk anak-anak Indonesia yang baru pindah dari Indonesia ke Singapura, mulai dari TK sampai SMA. Gue pindah ke Singapore saat kelas 3 SMA (yup, gue cuma numpang lulus disini). Sedangkan Puts waktu itu kelas 3 SMP. Sebelum lo nge-judge, gue bantah, GUE BUKAN PEDOFIL.

Gue yang langsung jadi populer di SIS (jijik gue nulis ini!) banyak disukai cewe-cewe. Gue yang waktu itu pengen punya pacar, mulailah melakukan metode SOS (searching, observing, and seeking). Di kelas 3 IPA cuma ada 9 murid, dan cewenya cuma 2 orang, dan gue gak tertarik. Bukannya sombong, tapi karna mereka terlalu high class. Maka sampailah mata gue ngeliat Puts, dia begitu 'oh-so-cute-sekali', cantik dan lugu (ini yang paling penting *dasar pedofil). Pedekate, dan kita jadian. Gak ada rintangan yang begitu berarti. Kita jadian 'cuma' setahun. Saat gue lulus, kuliah di IPB, dia juga pindah ke Jakarta, dan long distance relationship itu kampret sekali jenderal.

3. Saimima

Mima adalah pacar sewaktu gue baru menjajaki masa-masa kuliah di IPB. Orangnya cantik, berhijab, dan agak sedikit gendut (ya kan Mim?!). Masa-masa itu adalah masa dimana gue menjadi alay super (Telornya 4 bang!), lebai, dan norak. Buktinya?! Rambut gue dibonding. Iya dibonding (ya ya ya tertawalah). Alasan dibonding adalah pengen mirip idola waktu itu, Adit AFI. Kampret sekali memang. Ini pengakuan paling jahanam di blog ini. Dengan gayanya yang cool, ganteng, jenggotan plus rambut gondrong dibonding, gue gak mau kalah. Nama udah sama, dan sama-sama berkacamata (saldo doang yang gak sama). Maka rambut gue dibonding, dan gue jadi terlihat keren (kalau jalan di pasar malem bareng abg-abg alay yang make jaket kekecilan, dan sendal kegedean). Gue jadian sama Mima cuma tiga bulan, karna jujur, waktu itu gue suka sama yang lain (iya gue emang brengsek). Maaf untuk Mima, maaf, itu artinya gue emang gak pantes buat cewe sebaik dia. Mima sendiri akhirnya jadian sama sahabat gue. Gue seneng banget, karna Mima gak sendiri lagi, plus, sahabat gue itu juga akhirnya punya pacar yang baik, setelah sebelumnya punya pacar jahat dan masuk penjara (bercanda).

4. Manceu

Manceu itu ky' Vega Darwanti (co-host di acara 'Bukan Empat Mata'). Menurut gue mirip mukanya dikit-dikit, tapi Manceu jauh lebih kurus dan kecil. Mungkin dia jarang dikasih makan sama mamanya. Manceu itu lucu, imut, mirip pensil anak SD. Waktu itu banyak yang suka sama Manceu, termasuk temen deket gue yang juga sekelas waktu kuliah dulu. Gue, yang pengen buktiin diri (lagi) juga ikutan suka. Gue yakin gue yang bakal jadi pacar Manceu. Tapi pada awalnya gue bakal mengira kalau gak bakal segampang itu dapetin dia, karna banyak yang suka sama dia, dan gue termasuk cowo cacingan biasa yang mencoba keren. Pedekate, dan DITERIMA. Gue yakin temen-temen kagum sama keberhasilan gue jadian sama Manceu. Yang gue gak tau, di sisi lain mereka kasian sama Manceu, karna udah jadian sama kenek metro mini dari Singapur ini. Ahhh bodo amat, mereka cuma sirik. Hubungan gue cuma bertahan selama 3 bulan.

5. Paretta

Empat tahun, dan berakhir karna beda agama. Gue gak mau jelasin panjang lebar disini, bisa-bisa setebel Kamus Besar Bahasa Indonesia nantinya.

Itu dia wanita-wanita yang (gak) beruntung pernah punya pacar ky' gue. Semoga mereka tidak menyesal dengan keputusannya nerima gue waktu itu, kalaupun ada yang menyesal, setidaknya bisa dijadikan pelajaran untuk tidak lagi jadian sama cowo cacingan bermental tempe seperti saya.

Me Against The LoveWhere stories live. Discover now