#3 "BERAWAL DARI PERCAKAPAN SINGKAT"

1.6K 895 719
                                    

-Rasa inilah yang membawaku untuk terus mencari tahu tentangmu-

"Biasa aja kali liatnya," suara berat itu khas Bryan menyadarkan lamunan Selvia, yang sedari tadi melihat ketampanan lelaki tersebut. Yap, sejak dua hari kemarin gadis ini tetus memcari tahu tentang Bryan. Lelaki yang membuatnya kian aneh.

"Ad....apa....si," Ucap Selvia kelagapan ketika menyadari diperhatikan Lelaki itu.

"Lo mau jadi kiper?" Tanya Bryan tersenyum miring. Gadis itu tetlarut dalam lamunannya, hingga ia berjalan sampai ketrngah lapangan disaat Bryan telah siap menendang bola.

"ma--af," Dengan cepat Selvia berlari menjauh.

Dengan napas terengah engah Selvia kembali ke kelas. "Lo kenapa? abis dikejar anjing?" Tanya Intan heran.

"Mampus. Mati gue. Lo harus tau tadi gue kelepasan sampe gue jalan ketengah lapangan nyamperin tu cowok dan parahnya lagi gue kecyduk dia!" Jelas Selvia dengan heboh.

"Woi, woi santai aja kali ngomongnya, lo ngomong atau konser? mon maap gue gak budeg," Protes Intan yang masih sibuk berkutat dengan ponselnya.

"Enak aja! gue gak teriak-triak, biasa ajatuh," Elak Selvia.

"Lo yang biasa aja, gue yang denger bisa-bisa gila!" Protes Intan.

"Ih lo gitu amat sama gue," Bibir Selvia mengerucut.

"Emang lo belum pernah pacaran?" Huh, emang susah kalau orang baru mengenal cinta.

"Nggak," Jawab Selvia dengan polosnya. Ya emang Selvia baru mengenal apa itu cinta, baru kali ini walau seringkali cowok-cowok banyak yang menyatakan perasaanya. Namun tetap sja Selvia cuek dengan itu semua.

"Ck, dasar ni bocah!" Gumam Intan.

❤~~~💞~~~❤

Hari ini Selvia sangat gembira, sebab ia dapat puas merasakan tidur siang setelah lelahnya mengikuti berbagai les bahkan hingga langit gelap. Akan tetapi untuk hari ini saja, karna libur.

Setelah lama jari jemarinya menekan-nekan ponselnya mencari akun pribadi Bryan, akhirnya ia menemukannya. "Aaaaa!!" Spontan ia teriak sebesar-besarnya, untung mama dan papa nya belum pulang. Jadi ia leluasa untuk melakukan apa saja.

"Ganteng banget sumpah. Fiks gue suka lo Bryan!" Ujarnya kegirangan ketika melihat koleksi foto di instagram.

Tangan Selvia sudah gatal untuk mengirim pesan diponselnya untuk mengutarakan perasaannya. Tapi masa cewek duluan? "Nggak ah masa gue duluan sih, gila gue hm...kode aja dulu deh"

Morning! : Me

Bryan : Udah siang

"Yeay dia bales gue!"Selvia tambah kegirangan sambil melompat-lompat diatas kasur. "Duh Selvia lo bego banget sih, sampe lupa ini udah siang. Malu anjir!" Gerutunya.

Oh ya lupa : Me

Bryan : Lo yang anak baru itukan?

Iya kenapa? : Me

Bryan : Gak papa

Hm...: Me

Ha? ternyata ekspetasi Selvia salah, ia mengira bahwa Bryan tidak akan meresponnya sama sekali. Eh diluar dugaan. Selvia menarik napas lalu menghembuskannya. Ayo dong. batinnya.

Bryan : via

Astaga dia manggil gue.

Apa? : Me

Bryan : Gaada hehe

Lagi apa? : Me

Bryan : Main game Lo?

Entah hehe : Me

Gadis itu membanting ponselnya ke kasur karena terlalu senang. Selama hampir beberapa jam, bahkan ia matahari mulai tenggelam ia masih saja bertahan bersama ponselnya. Ternyata Bryan se-asik ini.

❤~~~💞💞~~~❤

Gadis berambut agak pirang itu berlari heboh kearah Intan sahabatnya, yang sedang membaca buka dikelas. Selvia tidak sabar untuk menceritakan semuanya tentang kemarin.

"Tan, gue punya berita bagus buat lo. Lo tau? Bryan ntan"

"Hm...apalagi?" Tanggap Intan malas.

"Gue kemarin berhasil ngechat dia. Gue gak nyangka aja dia se-care itu sama gue. Dia nanya lagi apa, udah makan ato belum terrruuss--" Oceh Selvia yang terpotong.

"Udah udah, lama-lama gendang kuping gue meledak tau gak gara-gara lo ngoceh gak jelas. Dasar kaleng rombeng!" Celetus Intan sedikit kesal.

Saking hebohnya, sampai-sampai Intan menutup telinganya. Jangan salah dulu dibalik cantiknya baby face Selvia, ia juga gadis yang sangat heboh bahkan lebih heboh dari sebelumnya. Merasa suaranya pelan, padahal kalu bicara kayak toak.

"Jahat lo. Sahabat sendiri lo katain kaleng rombeng?" Sewot Selvia.

"Ya makanya volume suara itu dikecilin!" Intan bangkit dari duduknya dan menghampiri seorang gadis. Selvia perhatikan, oh itu gadis yang diceritakan Intan. Syaina.

Tentang Syaina. Syaina adalah gadis anti sosialiasasi, kesehariannya hanya membaca buku dan menulis. Menyapa saja sangat-sangat jarang bahkan tidak pernah, apalagi ngobrol kecuali dengan Intan. Dari dulu memeng mereka sangat dekat, bahkan sekarang tinggal satu atap.

Oke next ke Bryan!

Terdengar jelas suara sengat berisik diluar kelas dari arah lapangan. Dengan cepat Selvia meninggalkan buku dan penanya bergegas keluar kelas. Ia hanya melihat dari koridor lantai dua depan kelasnya, pandangannya langsung dusuguhkan dengan puluhan siswa yang sedang berlatih baris berbaris untuk upacara paskibra 17 agustus mendatang.

Pandangan Selvia tidak terhiraukan dari Bryan yang ikut serta dalam latihan tersebut. Gadis itu jingkrak-jinkrak kesenangan dapat meilhat lelaki yang disukainya. Mereka sempat bertatap mata sejenak.

Dengan cepat Selvia memalingkan wajahnya, ia menggigit bibir bawahnya menahan jeritnya. Tiba-tiba muncul nortifikasi dari Bryan.

Bryan : Apa lu liat-liat?!

Sumpah demi apapun, pipi Selvia langsung memerah. Bryan menyadarinya. Selvia senyum-senyum sendiri menatap layar ponselnya.

Ge-er lo : Me





terimakassih telah mampiirr^^

Always support terus yaa:)

see you next part❤

November Lalu [COMPLETED]Where stories live. Discover now