Part 40

2.8K 251 22
                                    

Seusai bernyanyi, Chaeyoung pun turun dari panggung dan duduk kembali ke tempat duduk bersama dengan Mina dan yang lain.

Selama acara berlangsung, kini sudah saatnya untuk pelemparan bunga. Para tamu undangan sudah siap berkumpul di bawah panggung untuk menangkap bunga.

"Semoga tahun depan loncengku yang akan berdenting!" Gumam Chaeyoung dan maju ke bawah panggung.

"Sayang, kau tak ikut?" Tanya Jisu.

"Aku? Ah, baiklah" Ucap Yeji pasrah. Yeji merasa ia tak akan mendapatkan bunga itu karna sudah banyak wanita maupun pria yang sudah berkumpul di bawah panggung termasuk Ryujin?!

Tapi, tanpa di ketahui Jisu, Yeji telah menyiapkan sebuah kejutan besar padanya hari ini.

"Siap ya!" Ucap 2Yeon kompak.

2Yeon pun sama sama melempar bunga dan seketika para tamu sudah berebut menangkap bunga itu.

Hap!

Tanpa diduga Bunga itu jatuh di tangan Hwang Yeji dan seketika Yeji terdiam dan mata sipitnya menatap Lisa sang kakak Iparnya.

Lisa mengangguk dan mengarahkan jempolnya ke arah Yeji seraya berkata Hwaiting tanpa suara.

Yeji mengangguk dan berjalan ke arah Jisu. Dan tanpa diduga Yeji memegang kedua tangan Jisu.

"Jisuya" Panggil Yeji.

"Nde?" Tanya Jisu bingung karna melihat Yeji yang terlihat gugup.

"Sebentar lagi kita akan lulus sekolah bukan?" Tanya Yeji.

"Nde" ucap Jisu lagi.

Yeji tiba tiba mengeluarkan sebuah kotak cincin dari balik jasnya sambil memegang tangan Jisu, gadis itu memegang kotak cincin itu juga dan menatap Jisu intens.

"Jiwaku resah saat tidak mendapatimu di sampingku. Namun, galauku semakin menjadi ketika aku tidak dapat membahagiakanmu" Ucap Yeji.

Jisu terkekeh akan ucapan Yeji yang menurutnya berlebihan.

"Apa maksudmu Yeji-ah?" Tanya Jisu.

Tanpa diduga Yeji berlutut di depan Jisu seraya memegang tangannya.

"Kau menyadarkan aku bahwa segala bentuk duniawi yang dicari tidak ada artinya jika tidak ada dirimu disisiku. Maka dari itu, Menikahlah denganku, Wanitaku!" Ucap Yeji sungguh sungguh.

Seketika semuanya yang ada disana terbelalak tak percaya akan ucapan Yeji.

Sedangkan Jisu? Ia tak dapat menyembunyikan air matanya lagi saat melihat Yeji melamarnya. Ia sontak menutup mulutnya dengan perasaan bahagia sekaligus kaget. Ternyata Yeji telah menyiapkan semuanya sedari awal.

"Please, Be Mine Jisuya!" Ucap Yeji.

Jisu pun menghapus air matanya dan tersenyum. Ia pun melirik Nayeon. Dan Nayeon pun mengangguk.

"Aku akan menerimamu tapi..." Ucap Jisu menggantung.

"5 Baby Predator harus kembali Utuh!" Ucap Jisu.

Perkataan Jisu dapat membuat Yeji terdiam seribu bahasa.

Yeji seketika menurunkan tangannya dan berdiri lalu menatap Jisu. Lalu ia pun menatap Jeongyeon dan berjalan ke arahnya.

Grep!

Tanpa diduga Yeji memeluk Jeongyeon dengan erat. Tak dapat dipungkiri lagi ia sangat merindukan eonnienya itu.

"Apa apaan ini? Apa maksudmu 5 Baby Predator harus kembali utuh?" Tanya Dahyun yang memang tak tau apa apa.

"Eonnie" Panggil Ryujin hati hati.

"5 Baby Predator sudah tak ada" Ucap Ryujin hati hati.

"Apa?!" Tanya Dahyun kaget.

"Mianhe" Ucap Yeji lirih sembari terus memeluk Jeongyeon.

Jeong pun membalas pelukannya dan Chaeyoung dan Dahyun seketika maju ke atas panggung dan bergabung dengan JeongJi.

"Hei, Ryujin-ah, Apa kau tak mau bergabung juga?" Tanya Jeongyeon.

"Ya, biar bagaimana pun, kau itu sudah menjadi bagian dari kita" Ucap Dahyun.

Ryujin berlari dan bergabung dengan mereka. Tapi, tanpa diduga Jeongyeon melepas pelukan mereka.

"Aku akan membentuk kembali 5 Baby Predator jika Jisu menerimamu!" Ucap Jeong.

Yeji menatap Jisu penuh harap dan Seketika Jisu mengangguk. Pertanda ia menerima lamaran Yeji.

Yeji berlari ke arah Jisu dan memeluknya lalu mencium bibirnya.

"Gomawo" Ucap Yeji.

Sekarang 5 Baby Predator telah kembali dan Selamat untuk Yeji karna, tahun depan loncengnya yang akan berdenting di atas altar.

***

Seusai acara, kini Mina telah sampai di mansionnya. Yap! Ia sendirian. Dan ketika ia baru saja duduk, bel pintu Mansion berbunyi.

Mina berjalan lalu membukanya dan alangkah terkejutnya ia ketika melihat siapa yang datang.

"Hai, Sharon-ah" Sapa orang itu.

"Jimin?!" Tanya Mina kaget.

"Oh, hai! Hehehehe maaf aku baru bisa menjumpaimu sekarang. Aku kesini ingin memberikanmu bunga ini. Aku dan Eomma kebanyakan stok bunga di toko" Ucap Jimin.

"Ah, masuklah Jim!" Ucap Mina senang dan menarik tangan Jimin untuk masuk.

Tanpa di sadari mereka seorang gadis baru saja melajukan motornya melewati mansion Mina dengan perasaan kesal.

***

Sementara di lain tempat, Sana dan Dahyun sedang berada di sebuah taman yang letaknya tak cukup jauh dari mansion.

"Hyun, apa kau masih marah padaku?" Tanya Sana.

"Menurutmu?" Tanya Dahyun dingin.

"Hyun aku mohon beri aku kesempatan lagi" Ucap Sana.

"Tidak!" Ucap Dahyun dingin.

Sana terduduk di rumput taman itu dan menangis. Lalu tak lama dari itu, seorang pria datang dan menahan Sana.

"Diam disitu jika kau ingin gadis ini selamat!" Ucap Pria itu mengarahkan pisau di leher Sana.

"Berikan semua uangmu!" Ucap pria itu.

"Hiks...tolong...." Isak Sana.

Dahyun hanya diam. Entahlah ia bingung ia harus menyelematkan Sana atau tidak. Namun, mata Dahyun sontak membulat kala melihat pisau itu telah tergores secara perlahan pada Leher Sana.

"Sssh...akh! Hiks...sakit!" Ringis Sana.

Bugh!

Dahyun menghajar pria itu tepat di rahangnya dan Dahyun pun bertarung melawan pria pria itu.

Seusai bertarung, Dahyun pun segera memeluk Sana ketika dilihatnya gadis itu menangis semakin kencang.

"Hiks...Hiks..." Isak Sana.

"Tenanglah, sudah ada aku disini" Ucap Dahyun lembut.

"Sekarang kita pulang lalu kita obati lukamu. Arraseo?" Ucap Dahyun lembut.

Sana mengangguk dan tanpa diduga Dahyun menggendong Sana ala bridal Style lalu membawanya ke Mansion dengan jalan kaki.

Tebece...

Mian ya aku baru bisa up skarang soalnya, beberapa hari ini otakku lagi ilang buat bikin kelanjutannya hehehehehe.

Udah ya itu aja...

Yg gak Voment gak up :v

See ya!

Marriage With The BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang