Part 39

3.2K 251 12
                                    

1 bulan telah berlalu, dan Dahyun sudah pulih dari penyakitnya. Dan kini ia sudah di izinkan pulang.

Kim Namjoon dan Kim Seokjin dengan sigap membantu sang putri mereka untuk turun dari brankar.

"Hati hati nak" Ucap Seokjin lembut.

"Nde eomma" Ucap Dahyun.

"Apa kau sudah tak apa apa?" Tanya Namjoon.

"Nde appa. Aku sudah tak apa apa" Ucapnya.

Mendengar itu, Namjoon tersenyum dan menepuk pundak sang anak.

"Hei, ayo kita pulang. Kau harus menghadiri suatu acara penting" Ucap Namjoon.

"Acara? Acara apa itu appa?" Tanya Dahyun.

"Kau lupa sayang?" Tanya Seokjin.

Dahyun mencoba mengingatnya dan setelah 15 menit ia langsung menepuk kedua pipinya. Matanya seketika membulat.

"OMO!!! HARI INI ADALAH HARI PERNIKAHAN JEONG DAN NAYEON!!!" Teriak Dahyun dan langsung turun dari brankar dan berlari ke mobil.

"Hei! Nak! Hati hati!" Teriak Namjoon sedangkan Seokjin hanya terkekeh kecil.

Dahyun berlari ke arah tempat parkir mobil dan setelah di sana, dilihatnya seorang Gadis cantik yang sedang berdiri dengan gaun hitam.

Dahyun berlari ke arah tempat parkir mobil dan setelah di sana, dilihatnya seorang Gadis cantik yang sedang berdiri dengan gaun hitam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dahyun hanya menatap datar gadis itu. Dan terus melanjutkan berjalan ke arah mobil.

"Ini kuncinya" Ucap Sana memberikan kunci mobil appa Dahyun.

Dahyun mengambil kunci mobil itu dengan wajah datarnya dan langsung membuka pintu mobil untuk mengambil Tuxedo miliknya di mobil sang Appa.

"Hyun, aku..." Ucap Sana tertunduk.

"Mianhe" Ucap Sana memeluk Dahyun dari belakang.

"Kau kumaafkan. Sekarang pergilah" Ucap Dahyun yang sudah memegang tuxedo miliknya.

"Tidak! Kau belum memaafkanku!" Ucap Sana.

"Terserah!" Ucap Dahyun dingin.

"Hyun..." Panggil Sana memegang tangan Dahyun.

"Aku tak peduli jika kau marah padaku tapi, Ijinkan aku untuk menggandeng tanganmu di pernikahan Jeongyeon nanti" Ucap Sana menahan air matanya.

Dahyun terdiam. Ia mencoba berpikir akan keputusan apa yang akan ia ambil.

"Baiklah" Ucap Dahyun.

Sementara di lain tempat, Seorang gadis sipit sedang mondar mandir di depan ruang rias gedung.

"Datang tidak datang tidak datang tidak" Gumamnya.

Tak lama dari itu seorang gadis lain membuka pintu ruangan rias dan hanya menatap kegiatan si gadis sipit.

Marriage With The BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang