3

2.2K 227 30
                                    

"Darimana kau, kenapa pagi - pagi begini keluar rumah?"

Wonho terbangun jam 3 pagi karena merasa haus lalu pergi kedapur untuk minum. Saat ingin kembali ke kamar dia menangkap Changkyun yang baru saja pulang dari rumah ibunya tadi.

"A-aku baru pulang"

"Pulang darimana? Kenapa sepagi ini?"

"Rumah, aku menemui ibuku tadi"

"Kenapa tidak besok saja kau kembali kesini eoh. Diluar dingin jika kau sakit kau akan menyusahkan"

"Mian, aku lupa waktu. Dan tidak bisa menunggu besok karena kita diperintahkan ke agensi jam 8 pagi"

"Terserah kau saja" Wonho berlalu

Wonho sebenarnya khawatir, jam segini pasti diluar sangat dingin apalagi lagi saat dia melihat Changkyun yang sedikit menggigil. Tapi Wonho tak mau mengekspresikan kekhawatirannya.

Wonho kembali membuka pintu kamarnya untuk memeriksa apakah Changkyun sudah istirahat. Dan benar saja Changkyun masih disana bersandar pada sofa dan hanya memakai jaket tipis untuk menghangat tubuhnya.

"Yakk! Kenapa kau masih disini?"

Changkyun terkejut, dia langsung terbangun dan duduk tegap.

"Aku takut mengganggu tidur mereka"

Wonho langsung menarik tangan Changkyun mengajaknya untuk masuk ke kamar. Changkyun berbagi kamar bersama Jooheon dan Minhyuk, 2 orang yang Changkyun takuti, Jooheon tidak menyukainya, dan Minhyuk akan menyakiti hati Changkyun dengan perkataannya.

"Naik" perintah Wonho

Changkyun menggeleng Changkyun takut akan menganggu Minhyuk. Karena di kasur dua tingkatnya Minhyuk tidur di bawah.

"Naiklah" paksa Wonho

Akhirnya Changkyun naik dengan hati - hati. Untung Minhyuk tidak terganggu.

"Gomawo hyung, sela-"

Wonho tak menggubris atau membalas ucapan Changkyun. Wonho langsung meninggalkan kamar setelah memastikan Changkyun sudah naik ke kasurnya.

.

Kihyun memukul tangan Jooheon saat ingin mengambil 1 telur gulung di meja makan.

"Panggilkan Changkyun sana"

"Tidak mau" rengek Jooheon

"Kalau begitu kau tidak boleh makan masakanku"

"Ah hyung" rengeknya lagi

"Biar aku saja" Shownu langsung melangkahkan kakinya untuk mengajak Changkyun sarapan bersama.

Setelah membuka pintu kamar, Shownu sedikit mendongak untuk melihat Changkyun yang ada di ranjang bagian atas. Kenapa berantakan sekali?kertas - kertas merah berhamburan, heran Shownu. Tunggu -

"Apa yang terjadi?" panik Shownu

Changkyun menatap Shownu yang tengah panik. Shownu naik ke atas ranjang Changkyun, menangkup wajah Changkyun yang lumayan pucat.

"Aku tak apa, tapi ini tidak mau berhenti keluar"

Kertas - kertas merah yang Shownu pikirkan tadi itu bukan kertas, tapi tisu putih yang sudah berubah warna merah karena darah. Bukan hanya tisu yang berhambur, baju dan selimut sudah banyak terkena bercak darah.

"Kau yakin baik - baik saja?"

Shownu membantu Changkyun membersihkan darah dari hidungnya yang sampai sekarang enggan untuk berhenti mengalir.

Find You ImWhere stories live. Discover now