1. Pergi

78 3 0
                                    

By: Kiki Novianti

Sudah setengah jam aku duduk di kursi taman ini, menunggu Rangga datang. Hari ini aku akan berterus terang kepadanya. Sudah cukup lama kami dekat, saling berbagi dan bercerita. Namun sepertinya takdir tak mengizinkan kami untuk bersatu. Ayahku sudah menjodohkanku dengan seorang pria pilihannya, aku tidak bisa menolak perjodohan itu karena ayah sakit keras dan beliau memintaku untuk menerima perjodohannya.

"Kinan, maaf aku telat." Rangga akhirnya datang dengan napas tidak beraturan lalu duduk disampingku.

"Rangga, aku-"

"Kin," potongnya. "Aku pengen kamu tahu sesuatu, selama ini aku sangat menyukai kamu. Aku ingin bisa bersama kamu dan aku akan menunjukan keseriusanku."

Ada perasaan aneh yang tiba-tiba menggumpal dihatiku, "A ... aku,
kenapa kamu tiba-tiba bicara seperti ini?" tanyaku akhirnya.

"Sebenernya, orang tuaku menjodohkanku dengan seseorang, tapi aku tidak bisa, Kin, karena aku hanya menyukaimu."

Pengakuan Rangga membuatku terdiam. Aku tidak menyangka jika Rangga begitu menyukaiku, aku tahu dia tidak berbohong hanya saja aku tidak bisa menyakiti perasaan ayahku. Aku juga tidak ingin Rangga terluka karenaku. Aku memantapkan niat, berpisah memang yang terbaik.

"Rangga, apa jika aku menyuruhmu pergi kamu akan pergi?"

Terlihat raut terkejut di wajahnya, "Jika kamu tidak menyukaiku dan menginginkanku untuk pergi maka aku akan pergi," ucapnya hampir membuatku menangis.

Aku menggenggam rokku kuat-kuat, "Ra ... Rangga, A ... Aku ingin ... kamu pe ... pergi,"

Rangga terdiam lalu muncul segores senyum diwajahnya, matanya memerah.
"Kinan, jika itu yang kamu mau aku akan pergi. Aku akan berhenti mengharapkanmu tapi aku tidak bisa berhenti mencintaimu ... maaf
"

Aku menangis diikuti langkahnya yang perlahan pergi, dadaku terasa sesak. Beberapa saat kemudian aku mendengar suara dentuman, teriakan dan orang-orang mulai bergerombol. Perasaanku tak enak, aku mencari tahu.

Aku bersipu di atas aspal, kaki dan tanganku bergemetar hebat melihat sosok yang tengah terbaring disana, penuh darah segar yang mengalir di kepala dan sekujur tubuh. Benar, dia Rangga.

Short StoryWhere stories live. Discover now