[9]. The Bean Incident

620 105 107
                                    

Jam menunjukkan pukul setengah delapan pagi, tapi Taeyeon masih asik bergelung dibalik selimut tebal. Hari Minggu membuatnya betah untuk bermalas-malasan dan mengikuti arah gravitasi kasur memang merupakan nikmat yang tiada tara.

"Sayang ..."

Taeyeon membuka matanya perlahan dan menemukan Baekhyun dengan pandangan yang buram. Ia melenguh dan meregangkan badannya seperti kucing, kemudian kembali menutup matanya.

"Sial, bahkan di dalam mimpi pun, dia selalu membayangiku," gumam Taeyeon. Baekhyun yang mendengar hanya mengedip-ngedipkan matanya.

Baekhyun memang ada disana, menumpukan tangan di kasur sambil menatap Taeyeon seperti orang bodoh. Jika ini dunia disney, Baekhyun berharap menjadi pangerannya.

"Belum bangun juga, ya?" tanya Yeri yang mengintip di balik pintu saat Baekhyun sedang asik tersenyum sendiri.

"Belum!" Baekhyun berbisik agak keras supaya Yeri mendengar, tapi Taeyeon yang sedang tertidur itu malah ikut mendengar.

"Sial," Nyawa Taeyeon dengan refleks terkumpul seketika saat Baekhyun tersenyum bodoh ke arahnya.

"Selamat pagi, sayangku!" sapa Baekhyun dengan senyum ceria.

Taeyeon mengangguk sambil tersenyum manis, "Selamat pagi, Baekhyun. Silakan keluar,"

Baekhyun cemberut seketika.

Alhasil, dengan bantuan Yeri lagi, Baekhyun kini dapat melihat Taeyeon menaiki jok belakang motornya dari kaca spion. Padahal Baekhyun sudah datang dari jam tujuh pagi, tapi baru berangkat kencan pukul sebelas karena sulit menjinakkan seorang Kim Taeyeon.

"Mau kemana, sih?" Taeyeon merengut saat melihat Baekhyun tersenyum sendiri dari kaca spion.

"Beli kacang," sahut Baekhyun sambil menyalakan mesin motornya. "Pegangan."

Taeyeon melongo, "Hah?"

"Pegangan," ulang Baekhyun.

"Bukan itu," Taeyeon menggelengkan kepala. "Kita benar-benar akan beli kacang?"

"Iya, oleh karena itu pegangan," Baekhyun yang sedari tadi gemas akhirnya mengambil kedua tangan Taeyeon dan menaruhnya di pinggangnya. Baekhyun menyesali perbuatannya karena sekarang malah jantungnya yang berdegup kencang.

"Jadi benar, ya?"

"Sayang, aku tidak bercanda."

Saat Baekhyun bilang tidak bercanda, ternyata lelaki itu memang tidak sedang bercanda.

"Kau lebih suka kacang goreng atau kacang rebus?"

Baekhyun mengalihkan pandangan kepada Taeyeon yang diam di sebelahnya tanpa berbicara apa-apa sejak mereka menghampiri salah satu pedagang yang berjajar di depan komplek rumahnya. Gadis itu masih melongo tidak percaya, Byun Baekhyun memang se-aneh itu.

Karena Taeyeon tak kunjung menjawab, Baekhyun berpaling kepada si penjual kacang dan tersenyum cerah.

"Dua-duanya saja, ahjussi!"

"Baiklah," kata si penjual kacang dengan senyuman cerah juga. "Kalian berdua pelanggan pertamaku,"

"Wow, suatu kehormatan!" seru Baekhyun. "Kalau begitu aku ambil empat!"

Selanjutnya kedua orang itu asik mengobrol, Taeyeon menatap dengan perasaan yang terenyuh. Baekhyun memang aneh, tapi keanehannya justru membuatnya tampak istimewa.

"Mau ke rumahku?" tawar Baekhyun setelah menerima empat bungkus kacang di dalam plastik besar.

Taeyeon diam sejenak, hatinya tergelitik saat melihat kacang-kacang yang ada di dalam plastik. Ia menatap Baekhyun dan mengangguk pelan.

Rasanya Baekhyun ingin menari sekarang juga. I can't believe!

Tak membutuhkan waktu yang lama, dua sejoli itu akhirnya sampai di depan rumah si lelaki; Baekhyun. Taeyeon takjub dengan pagar yang terbuka secara otomatis sebelum akhirnya motor besar milik lelaki itu masuk ke garasi.

"Ke kamarku saja," Baekhyun berucap tanpa menatap Taeyeon, sibuk melepas helm miliknya. Taeyeon yang mendengar itu merasakan hatinya meledak-ledak di dalam. Kamar katanya?

"Kacangnya?" Taeyeon menyodorkan tangannya meminta plastik berisi kacang yang tadi dibeli Baekhyun di depan komplek.

Baekhyun menatap ekspresi Taeyeon yang kelewat polos. Sialan, pacarku cantik sekali. Duar duar!

"Keluargamu kemana?"

Taeyeon yang sedari tadi mengekor di belakang lelaki itu membuka suara. Rumah Baekhyun tampak lengang dan sepi. Sayang sekali rumah sebesar ini jika tidak banyak yang mengisi.

"Dimakan ikan paus," jawab Baekhyun asal sambil membuka pintu kamarnya. "Silahkan masuk, bidadari."

"Aish, aku serius." Ketus Taeyeon, tapi tetap masuk ke dalam kamar Baekhyun yang sedikit-berantakan.

"Maaf, aku lupa membereskan kamarku," Baekhyun menggaruk tengkuk. "Harusnya aku tidak mengajakmu ke kamarku."

"Sudah, tidak apa-apa."

Langkah Taeyeon tergerak ke arah meja belajar Baekhyun yang berantakannya tidak dapat didefinisikan. Dalam hati mengoceh namun demi menjaga kewibawaan, ia diam saja sambil merapikan buku-buku.

"Taeyeon? Sedang apa?" Baekhyun bertanya heran.

"Duduk saja,"

Baekhyun terkejut saat tangan Taeyeon bergerak merapikan alat-alat tulis yang berceceran di meja. Baekhyun yang panik langsung berlari dan menahan jemari Taeyeon agar berhenti. "Tidak perlu, aku akan membereskannya nanti,"

Taeyeon menatap Baekhyun dengan tajam. "Nanti kapan?"

"Kapan-kapan,"

"Baekhyun serius!"

Baekhyun terkekeh. "Mau sekali aku seriusin?"

Taeyeon yang emosinya sudah mencapai di ubun-ubun akhirnya mendorong Baekhyun. Baekhyun membelalakan matanya terkejut, dengan cepat menarik pergelangan gadis itu agar badannya tidak tumbang. Namun yang terjadi adalah keduanya tumbang bersama-sama ke lantai.

Baekhyun di bawah, Taeyeon di atas. Untuk waktu yang lama, keduanya hanya saling menatap dan bergeming. Jantung keduanya berpacu cepat saat tak sengaja saling bertukar napas, mendadak beku saat kedua wajahnya hanya berjarak sepersekian senti. Mendadak pikirannya kosong, termabuk akan kejadian.

Baekhyun terkejut dalam diam. Menatap wajah gadis itu yang sama terkejutnya. Netranya menyusuri setiap lekuk wajah gadis di depannya yang sempurna. Baekhyun menelan ludah, ia tidak menyangka berada di dekat Taeyeon bisa membuatnya segugup ini. Ia bahkan berani bersumpah bahwa Taeyeon tidak memiliki pori-pori.

"A-ah," Taeyeon menarik diri dan berdiri dengan cepat. Berusaha menghindar pandangan Baekhyun.

Baekhyun berdiri dan menggaruk tengkuk dengan canggung, "Se-sepertinya aku mau mandi,"

Taeyeon mengangguk tanpa suara.

Baekhyun terbata-bata sebelum akhirnya menyambar handuk yang digantung di belakang pintu secepat kilat. Saat membuka pintu kamar mandi, ia terdiam sejenak.

"Mau ikut?"

"Mesum!" seru Taeyeon sambil melemparkan sebuah buku tebal ke arah lelaki itu.

Sebelum buku tebal itu mengenai dirinya, Baekhyun melompat seperti kangguru ke dalam kamar mandi.

























"Orang gila ..." Taeyeon bergidik ngeri sambil memakan kacang rebusnya di kasur Baekhyun.

Alexithymia [BAEKYEON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang