[2]. Bebek and Tetey

675 115 102
                                    

Pasca kejadian di sekolah tadi, Taeyeon menjadi diam di sepanjang jalan.

Ralat, Taeyeon memang orang yang pendiam, tapi ia selalu menyahut saat diajak mengobrol. Namun kali ini, Jessica emosi karena temannya itu tak kunjung membalas, bahkan melirik ke arahnya pun tidak. Benar-benar tidak seperti biasanya.

Gadis itu tengah menatap peralatan make up dengan tatapan kosong. Seperti sebuah tubuh tanpa nyawa. Apakah kepribadian Taeyeon yang pendiam sedang mengalami kenaikan level?

"Taeyeon!" Jessica menepuk bahu Taeyeon dengan keras hingga membuat gadis itu hampir terjungkal ke belakang karena terkejut. "Aku memanggilmu dari tadi tahu!" serunya kesal.

"Kenapa?" tanya Taeyeon setelah ia berhasil menetralkan detak jantungnya.

"Lebih bagus tangerine atau shimmering caramel?" Jessica menunjukkan dua buah lipstick dengan warna berbeda kepada Taeyeon. Taeyeon berpikir sejenak sebelum akhirnya menunjuk warna tangerine.

Jessica mengangguk senang. "Baikla-"

"Aish, sial!" Seru Taeyeon tiba-tiba. Jessica hampir saja melompat karena kaget. Ia bersumpah bahwa ini pertama kalinya ia mendengar Taeyeon bersumpah-serapah. Untuk pertama kalinya ia mencetak sejarah.

Dengan terburu-buru Taeyeon bersembunyi di belakang Jessica sambil menatap was-was ke satu arah. Jessica mengikuti arah pandang Taeyeon yang seperti orang ketakutan.

"Kau kenapa, Taenggu? Apakah ada setan yang mengganggumu?!"

Taeyeon mengangguk. Masih bersembunyi di balik punggung Jessica.

Jessica memukul kepalan jarinya dengan gigi yang beradu. "Ayo, biar kuhajar---"

"Jangan!" potong Taeyeon dengan panik, Jessica mengedipkan matanya beberapa kali. Dalam hati bertanya-tanya apakah ini Kim Taeyeon yang asli?

"Ayo pulang!"

"Baiklah, aku akan membayar dulu---" Belum selesai Jessica berucap, Taeyeon sudah lebih dulu berlari ke luar toko dengan kecepatan penuh. Jessica menggeleng-gelengkan kepala, sekarang ia tahu kenapa Taeyeon lebih baik menjadi orang yang pendiam.

Alasan Taeyeon sepanik ini adalah, ia melihat orang aneh yang memanggilnya "bidadari" pergi ke toko sebelah. Sebisa mungkin ia harus berada di jarak sejauh 100 meter dari orang aneh itu.

"Lho, Taeyeon?"

Taeyeon yang tengah berlari itu menolehkan kepalanya ke samping saat ada yang memanggil namanya. Ada Jiyong dan beberapa anak basket tengah berkumpul di kursi depan foodcourt.

"Sedang apa disini sendirian?" Jiyong lanjut bertanya, tipikal orang yang senang menyapa.

"Ada Jessica disana," jawab Taeyeon seadanya. Ekspresi datarnya kembali lagi. Mendadak Taeyeon lupa kenapa dia berlari.

"Beli kosmetik?" Taeyang menerka, Taeyeon mengangguk.

"Kenapa kau tidak membeli kosmetik juga?" tanya Jiyong usil. Ia merasa takjub karena bisa mengobrol dengan Kim Taeyeon yang terkenal dengan gadis monoton dan misterius.

"Aku bukan wanita,"

"Hah?" Jiyong dan Taeyang tertawa.

"Eh, maksudku---astaga bagaimana menjelaskannya, ya?" Taeyeon menggaruk pipinya, pusing sendiri.

Jiyong dan Taeyang melongo, baru kali ini mereka melihat sisi lain dari Kim Taeyeon. Jiyong terkesima karena dahi gadis itu ternyata bisa mengkerut karena kebingungan.

"Kau butuh minum? Wah, pas sekali Baekhyun sudah datang!" Jiyong memiringkan kepala dan melambaikan tangannya ke arah Baekhyun yang baru keluar dari toko. Mengisyaratkan lelaki itu untuk kemari.

Alexithymia [BAEKYEON]Where stories live. Discover now