[7]. Now, Today

553 107 83
                                    

Terhitung sudah lewat semenit dari waktu janjian membuat Baekhyun berlari-lari di sepanjang koridor sekolah. Ia mengibarkan sebuah jaket layaknya mengibarkan bendera saat pawai hari kemerdekaan.

"Noona!"

Jessica yang sedang duduk di kursi dekat lapangan sambil menatap ponselnya itu mengalihkan tatapannya. "Oh, Baekhyun?"

"Terima kasih untuk jaketmu," Baekhyun menyerahkan jaket itu dengan napas terengah-engah.

"Sama-sama, Baek," Jessica tersenyum kecil saat menerima jaket miliknya. Ia menepuk kursi di sebelahnya. "Sini duduk."

Baekhyun mendudukkan dirinya di sebelah Gadis Jung. Dia menghela napas dengan kuat agar napasnya kembali teratur.

"Kenapa jaketku ada padamu?"

"Panjang sekali ceritanya," Baekhyun menghela napasnya untuk kesekian kali.

"Oh," Jessica mengangguk, Taeyeon berhutang cerita padanya.

"Noona, kenapa temanmu menarik sekali, ya?"

"Eh?" Jessica menatap Baekhyun kaget. "Taeyeon?"

Baekhyun mengangguk. "Iya ..."

"Kau suka padanya?"

Baekhyun mengangguk lagi, kali ini lebih pelan. "Sangat ..."

Jessica terkekeh pelan. "Nampaknya kau baru pertama kali menyukai seseorang, ya?"

Baekhyun menggaruk tengkuk, malu. "Memangnya kelihatan, ya?"

"Banget," Jessica tertawa. "Kau mengakuinya tanpa merasa ragu. Hatimu sungguh murni, Baekhyun-ssi,"

"Begitukah?" Iris mata Baekhyun berbinar. "Tapi mengapa dia dingin terhadapku? Atau aku salah cara, ya?"

"Ya ... tidak juga," Jessica menggaruk tengkuk, mengingat-ingat saat Baekhyun melakukan banyak cara aneh untuk sebuah pendekatan. "Terlepas caramu salah atau tidak, kau harus tahu bahwa Taeyeon itu berbeda."

Dahi Baekhyun mengerut. "Berbeda?"

Jessica mengangguk. "Dia punya Alexithymia."

"Alex ... apa?" Baekhyun menatap kosong.

"Asal kau tahu, dulu dia dianggap bukan manusia,"

"Bidadari?" celetuk Baekhyun.

"Ck, bukan. Dia lebih emosional, tidak punya simpati, anti sosial, intinya begitulah," ucap Jessica, enggan memberi tahu Baekhyun lebih jauh.

"Apakah.. monster?"

Jessica mengangguk ragu. "Kemudian dia menjalani terapi karena memang sifatnya mengganggu bagi orang-orang di sekitarnya. Setelah itu ia mulai bisa berbincang dengan orang-orang, tapi kurasa ia belum sepenuhnya sembuh,"

"Kenapa begitu?"

"Karena terkadang ia hilang kesadaran untuk menjaga emosinya saat menghadapi sesuatu."

"Hah?" Baekhyun menatap Jessica tidak mengerti.

"Aku tahu kau masih bingung, tapi aku yakin kau bisa merubah Taeyeon,"

Baekhyun menundukkan kepalanya menatap tanah, menendang kerikil-kerikil kecil dengan kakinya.

"Kau orang pertama yang bisa membuat Taeyeon menjadi ekspresif," Jessica tersenyum. "Baekhyun, aku mendukungmu!"

Baekhyun mengangguk dan meninju tangan kanannya ke udara. "Semangat, Baekhyun!"

💮💮💮

Alexithymia [BAEKYEON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang