[3]. Shy Boy

584 117 80
                                    

Sudah hampir dua minggu Byun Baekhyun selalu mengejar-ngejar Kim Taeyeon, dan dalam dua minggu itu juga Taeyeon sibuk menghindari lelaki yang tidak jelas itu.

"Lho, kok kita ketemu disini~"

Taeyeon mendongak. Ia baru saja mengambil buku dan malah bertemu wajah lelaki itu menyembul di lubang rak. Ia menatap Baekhyun dengan datar.

Padahal ia pergi ke perpustakaan hendak menjauh dari lelaki itu, tapi siapa sangka pandangan mata mereka malah bertemu di antara lubang rak buku perpustakaan?

Taeyeon kembali menyimpan buku itu di tempatnya, memblokir pandangan Baekhyun yang sedari tadi menatapnya dari rak sebelah.

Baekhyun memutari rak dan mengikuti gadis itu dari belakang. "Taeyeon! Taeyeon!"

Huft. Taeyeon berbalik. "Apa?"

Baekhyun menghentikan langkah, menatap gadis di depannya dengan malu-malu. "Kau cantik hari ini..."

Setelah itu mereka berdua diusir dari perpustakaan karena Baekhyun berteriak saat Taeyeon mencubit pinggang lelaki itu dengan keras.

Minggu selanjutnya, Baekhyun sudah berani meminta nomor gadis itu. Yang paling parah adalah saat lelaki itu mengadakan konser di kantin.

"Kim Taeyeon, aku ingin nomormu~" Baekhyun menggenjreng-genjreng gitarnya di sebelah Taeyeon yang sedang makan.

Taeyeon malu. Orang-orang disekitar mereka menatap dengan pandangan bermacam-macam. Ada yang melirik sinis, ada pula yang tertawa sambil menepuk tangan.

Termasuk Jessica dan Tiffany yang kini tengah bertepuk tangan mengiringi nada gitar milik Baekhyun. Taeyeon yang hendak menyuap seketika merasa tidak nafsu. Gadis itu kemudian pergi meninggalkan jajangmyeon yang masih utuh di atas meja.

"KIM TAEYEON AKU INGIN NOMORMU~"

Baekhyun mengejar Taeyeon, lelaki itu masih menggenjreng gitarnya keluar dari kantin.

Taeyeon berjalan cepat, ia tidak peduli.

Namun, Byun Baekhyun benar-benar lelaki yang pantang menyerah.

Setelah pulang sekolah, Taeyeon tengah menunggu bis di halte. Baekhyun juga ada disana, duduk di sebelah Taeyeon. Keadaannya hening sampai akhirnya lelaki itu berisik lagi.

"Sial, ponselku kemana?"

Taeyeon melirik Baekhyun yang kini tengah sibuk sendiri mencari-cari ponsel miliknya. Awalnya ia peduli, lama-lama merasa risih karena suaranya bising.

"Ponselmu aktif?"

Baekhyun menghentikan pergerakannya, "nde?"

Taeyeon menghela napas dan menyodorkan ponsel miliknya. "Telepon ponselmu."

Baekhyun tersenyum manis, "Terima kasih."

Kena kau.

Baekhyun mengetik nomor ponsel miliknya dan menekan tombol panggil. Terdengar suara deringan ponsel di saku celana lelaki itu, Taeyeon melotot.

"K-kau?!"

"Terima kasih, nomormu akan kusimpan," Baekhyun terkekeh.

Taeyeon merasa dipermainkan.

Beruntung sekali bis datang saat itu juga. Taeyeon dengan terburu-buru memasuki bis meninggalkan Baekhyun yang melongo.

💮💮💮

Malam harinya ada nomor tidak dikenal menelepon gadis itu berkali-kali. Taeyeon lupa tidak mengubah mode notifikasinya menjadi mode hening. Dengan terpaksa Taeyeon menghentikan kegiatan belajarnya dan menerima telepon.

Video call lebih tepatnya.

Video call lebih tepatnya

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.

"Halo!"

Taeyeon melotot. Kenapa lelaki ini berani sekali?!

"Ada apa?" tanya Taeyeon dengan raut wajah cemberut.

"Kau lucu sekali diikat begitu, seperti anak orang cina di toko kelontong." ucap Baekhyun sambil tersenyum kecil. Benar-benar tidak nyambung.

"Kumatikan teleponnya," sahut Taeyeon.

"Jangaaaan!" Lelaki itu merengek.

"Cepat bicara sebelum kumatikan, aku sedang belajar!"

"Aku hanya ingin mengucapkan selamat malam," ujar lelaki itu. "Semangat belajarnya, jangan berusaha terlalu keras, ya?"

Setelah itu video call terputus. Taeyeon menatap ponselnya dengan bingung.

"Dasar lelaki aneh ..."

💮💮💮

Baekhyun masuk ke dalam kelas dengan riang. Sedari tadi ia tak berhenti bersenandung. Teman-temannya yang tengah berkumpul untuk bermain permainan bersama itu menoleh menatap lelaki itu dengan tatapan datar.

"Selamat pagi!" Baekhyun menyapa dan mendudukkan pantatnya di sebelah Chanyeol yang masih menatapnya.

"Ada apa kalian ini? Naksir, ya?" tanya Baekhyun ketika menyadari tatapan tak enak dari teman-temannya.

"Ew," Kyungsoo membuka suara.

Jongin menggeleng-gelengkan kepalanya. "Abaikan saja dia, cepat log in!"

"Ayo!" seru Baekhyun seraya membuka aplikasi game yang dimaksud. "Hari ini aku sedang bersemangat, aku pasti menang."

"Seperti ada yang berbicara ..." gumam Chanyeol.

"Aku sudah mendapatkan nomor Kim Taeyeon by the way," ucapnya sambil terkekeh.

"Wow, haruskah aku bertepuk tangan?" Jongdae menyahut dengan datar.

Kyungsoo menatap Baekhyun dengan intens sambil menopang dagu. "Baek, apakah kau tahu, Kim Taeyeon adalah kakak kelas kita?"

"Kata siapa?" tanya Baekhyun.

"Jadi kau belum sadar juga, ya?" Kyungsoo mendesis.

"BENARKAH? BUKANKAH DIA ADIK KELAS?" Baekhyun berteriak kaget.

"YA, KAU SAJA MASIH TAHUN PERTAMA DI SEKOLAH INI. BAGAIMANA BISA IA MENJADI ADIK KELASMU?" Kyungsoo balas berteriak.

"Benar juga. GILA, AKU MALUUUUU!" Baekhyun menelungkupkan wajah ke mejanya dan menghentak-hentakkan kakinya ke lantai. Jadi selama ini dia suka dengan kakak kelasnya?

Chanyeol tertawa, "Rasa malumu sungguh terlambat."

"Kukira dia adik kelas kita, soalnya dia mungil sekali ..." ucap Baekhyun lemas.

Kyungsoo mendelik begitu mendengar kata 'mungil'. "Tidak ada korelasinya, bodoh!"

Jongdae menggelengkan kepalanya. "Lihatlah betapa bodohnya teman kita ..."

"Teman kita?" Jongin melirik Baekhyun dari ponselnya. "Aku tidak kenal."





















A/N:

kasihan baekhyun :3

don't forget to vote and comment! thank you❣️❣️

Alexithymia [BAEKYEON]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora