#kaya dan miskin

1K 27 3
                                    

Hari ini tepat satu hari sebelum perayaan ulang tahun Windu, gadis tomboy berjiwa seni berbadan mungil dengan rambut sedikit ikal dan kacamata minus yang menghiasi wajah polosnya. Hari ini bisa dibilang hari yang spesial baginya,tidak seperti biasa, Windu bangun lebih pagi dan bergegas bersiap siap menuju kantornya.

"Tumben jam segini sudah siap mba?"

Ucap seorang wanita paruh baya berbadan gemuk kepada Windu,yaaa perempuan itu adalah ibunya,seorang ibu dengan prinsip disiplin dan tegas yang melekat pada dirinya .Windu menimpali pertanyaan ibunya dengan senyum simpul .

" Sepertinya Windu sarapan di kantor bu pagi ini," ucap Windu sembari mengikat tali sepatunya . Wajah ibu tiba tiba berubah dan bereaksi menghentikan kegiatan memasaknya. Ia berjalan menghampiri putrinya itu.

"Ibu sudah bangun pagi, siapin sarapan untuk kamu, Kia, dan ayah. Jangan dibiasakan makan di kantor mba, kalo di kantor pasti kamu makannya buru buru dan juga asal makanannya. "

Sepertinya ibu marah karena nada bicaranya meninggi.

Windu benar benar ada diposisi yang serba salah, jika dia ikut sarapan bersama keluarganya bagaimana dengan janji sarapan bersama Adit,pria yang sudah ia kagumi sejak lama,untuk pertama kalinya Adit mengajak Windu sarapan bersama. Tapi jika dia memilih Adit, pastinya akan menyakiti hati ibunya.

"Tapi Windu ada janji sarapan dengan temen Windu bu,bolehh ya bu ,hari ini ajaa."
Windu berucap pelan ditambah ekpresi memelas,diraihnya tangan ibunya,tangan yang tidak begitu halus sebagai bukti pengorbanan dan kerja keras dimasa lalu ... Windu menggunakan bakat akting yg dia punya untuk meluluhkan hati ibunya... Yaa Windu memang mempunyai bakat akting yang mumpuni,terbukti dari lolosnya dia menjadi pemain figuran di salah satu sinetron 8 bulan silam.

"Suruh saja temen mba datang ke sini, makan bareng sekalian di sini." Nampaknya ibu tetap bergeming ,kemampuan akting windu tak bisa meluluhkan hati ibunya begitu saja.

"Apa Adit mau datang kerumah? Rumahku kecil,apa dia nyaman makan disini? "

Berbagai pertanyaan menyelimuti pikiran Windu ketika mendengar tawaran ibunya, Adit adalah teman Windu semasa kuliah, mereka dipertemukan kembali di kantor yang sama namun dengan jabatan yg berbeda. Adit menjabat sebagai manager sedangkan Windu hanya staff administrasi biasa.

Keluarga Windu bukan dari kalangan keluarga berada, hanya keluarga biasa biasa saja, bahkan Windu pernah mengalami masa pahit semasa kecilnya. Rumah Windupun tergolong rumah yang sangat sederhana jauh dari kata mewah, apakah Adit harus mengetahui kondisi keluarganya secepat ini?? Ahhh entahlah Windu benar benar bingung .

"Mba, kok diem? Udah suruh saja temanmu datang ke sini, nanti ibu banyakin masaknya." Ibupun dengan antusias melanjutkan memasak.

"Bu, apa orang kaya harus bersanding dengan orang kaya, dan orang miskin dengan orang miskin?"Ntah apa yang ada dipikiran Windu spontan ia mengeluarkan pertanyaan itu.

The Curse of First LoveOnde histórias criam vida. Descubra agora