DUA

42.2K 631 12
                                    

Jangan lupa follow ya. Hehehe, masih panjang. Ditunggu aja part khusus Gea sama dosen gilanya. Hehehe

Setelah melewati semester empat dan kini telah libur. Gea di minta ke apartemen Serli untuk menemui gadis itu. Sejak lama satu-satunya teman dekat Gea hanyalah Serli. Walaupun dia tahu mengenai hidup temannya yang satu itu. Tetapi bukan tanpa alasan, dia tahu sejak awal. Bahkan mereka satu sekolah sejak SMA. Hidup Serli yang memang sudah berantakan sejak awal tidak bisa dipungkiri lagi oleh Gea bahwa temannya itu sedang dalam kondisi sangat stress.

Pagi itu, dia langsung pergi ke apartemen Serli dengan membawa makanan dan langsung pergi ke sana. entah apa yang terjadi, sepertinya Serli sedang menangis di telepon tadi. Akan tetapi tidak menceritakan kejadian yang sebenarnya.

Serli adalah perempuan kuat yang dikenal oleh Gea. Karena perempuan itu bisa menahan semua beban yang sedang dihadapi. Orang tua yang satu tahun sekali jarang pulang karena perusahaannya ada di luar negeri. Untuk berkumpul barangkali memerlukan waktu yang begitu lama. Gea tahu terakhir kali Serli berkumpul itu ketika kelas dua SMA dan sekarang sudah tidak pernah lagi. Kadang Mamanya yang pulang, kadang Papanya. Dan itu sangat jarang terjadi keduanya berkumpul dalam satu waktu.

Dia juga yang jarang mendapat perhatian membuat Gea sangat dekat dengan perempuan itu. Memberikan waktu yang berarti bagi Serli. Serli yang sering meminta di temani ke kelab malam waktu SMA. Tetapi sekarang sudah tidak lagi semenjak ada kehadiran sosok pria yang selalu ada untuknya. Gea yang bersyukur dengan orang yang sudah berhasil membawa hidup Serli menjadi lebih baik. Akan tetapi ada suatu hal yang sangat dibenci oleh Gea, yaitu tentang hubungan keduanya yang sudah keterlaluan.

Setibanya di sana, dia langsung mengetuk pintu apartemen Serli. Gea tahu bahwa Serli tinggal bersama dengan kekasihnya yaitu Rio. Sudah satu tahun ini Gea tahu bahwa keduanya tinggal bersama. Akan tetapi dia tidak bisa terus menceramahi Serli karena dia tahu batasnya dalam ikut campur. Semenjak mengenal Rio, perempuan itu tidak pernah macam-macam lagi. Awalnya Serli tinggal di rumahnya yang cukup megah dan hanya ada pembantu di sana. keadaan itu barangkali membuat Serli benci dengan kesepian. Tetapi semenjak tinggal bersama Rio, perempuan itu menjadi lebih ceria akan tetapi menyebalkan di kampus. Walaupun benci dengan hal itu, Gea tidak pernah menceritakan hal itu kepada teman-temannya yang lain. Dia memegang teguh kepercayaan yang diberikan kepadanya.

Setelah perempuan itu berdiri di ambang pintu. Gea tersadar dari lamunannya. "Ayo masuk, lo malah melamun di sana!"

"Rio ke mana?"

"Kerja,"

"Sendirian lo di sini?"

"Makanya gue suruh lo kemari,"

Gea melihat raut wajah Serli yang begitu pucat. "Lo sakit?"

Serli menggeleng pelan dan duduk di sofa ruang tamunya. "Nggak, gue sehat-sehat aja kok,"

"Ngomong-ngomong kenapa lo kurus banget? Bentar lagi kita mau masuk, nggak terasa ya,"

"Ge, gue mau nikah, tapi please ya lo nggak usah cerita sama siapa-siapa tentang gue yang mau nikah sama orang lain, termasuk teman-teman di kampus,"

Gea menyernyit dan menatap Serli. "Nikah nggak ngundang-ngundang?"

Serli berdiri dan mengangkat kaosnya yang cukup besar kemudian Gea melihat gundukan mungil diperut Serli. "Beb, lo?"

Serli mengangguk, "Sudah empat bulan, Ge,"

"Gila lo ya,"

"Awalnya gue mau pergi dari hidup Rio, tapi nggak bisa,"

"Kenapa bisa begini sih? Lo nggak mikir banget jadi orang. Kenapa kalian nggak nikah dulu baru ngelakuin itu?"

"3 tahun setengah pacaran, dan gue udah sayang banget sama Rio. Dan, satu hal yang lo nggak tahu dari, Rio. Dia laki-laki yang udah buat hidup gue jadi gini, lo tahu sendiri kan, gue yang sekarang bukan yang dulu lagi karena dia,"

First Love (Tersedia Di Google Playbook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang