Chapter 14

4.1K 543 25
                                    

Selamat Membaca ^^

Selamat Membaca ^^

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Christy menyantap makanan yang sempat tertunda. Begitu juga yang lainnya. Mereka menyantap dengan tenang tanpa suara.

"Gimana, Hans? Makanannya enak, kan?" Christy melirik Hans yang baru saja selesai menyantap samgyeopsal-nya.

"Enak kok. Kamu pintar milihnya." Hans mengambil tisu, lalu menyeka sisa bumbu teokbokki yang melewati bibir Christy. "Kamu makannya berantakan. Kebiasaan."

Essan tidak mau kalah. Tangannya sigap mengambil gelas Christy yang kosong, lantas menuangkan air teh ke dalamnya.

"Minum dulu supaya nggak seret, Chris," serobot Essan seraya menyodorkan gelasnya.

Christy mengambil gelas yang disodorkan Essan padanya. "Makasih ya, Essan." Dia meneguk airnya sampai tetes terakhir.

Tere merasa iri saat menyadari sikap dua laki-laki di depannya terhadap Christy. Pemilihan waktunya untuk ikut bersama Hans ternyata tidak tepat.

"Kamu nggak mau coba bulgoginya, Chris? Enak, lho!" Hans menunjuk sepiring bulgogi yang masih penuh.

Christy mengangguk. "Boleh deh."

"Aku pamit pulang ya. Kalau masih mau di sini nggak apa-apa kok, Hans." Tere kesal. Dia lebih baik pulang ketimbang tidak dianggap keberadaannya. Dia berdiri, mengambil tas merah terangnya sambil memaksakan senyum.

"Kalau gitu gue balik juga," pamit Hans ikut bangun dari tempat duduknya.

"Nggak usah, Hans. Kalau masih mau di sini nggak masalah kok."

Belum sempat Hans menjawab, Tere sudah pergi lebih dulu meninggalkan mereka semua.

"Ter! Tere, tunggu dulu!" Hans mengejar tanpa pamit dengan yang lain.

Christy bingung. Ada apa sebenarnya dengan Tere? Kenapa mendadak pergi?

"Tere kenapa? Nggak bilang apa-apa sama kamu?" tanya Christy pada Essan.

Essan mengedikkan bahu. Sambil mengunyah sisa teokbokki, dia menjawab, "Nggak tahu. Biarin aja."

Christy justru merasa tidak tenang. Apa dia berbuat salah? Tumben-tumbenan Tere meninggalkan tempatnya dengan wajah sekesal itu.

"Nggak usah dipikirin. Tere nggak kenapa-kenapa kok."

Christy mengangguk. Mungkin memang hanya perasaannya saja.

📺📺📺

Dua hari berlalu. Sejak acara Indonesia Mencari Jodoh ditayangkan, ponsel Christy terus bergetar karena banyaknya pesan singkat maupun chat di aplikasi WhatChat. Ketika ada waktu senggang Christy membuka grup sekolah. Ada beragam ledekan tentang dirinya karena mengikuti acara ini. Sebagian kerabat menandai dirinya di insta story, lalu mengatakan tidak menyangka akan melihat dirinya. Pasti butuh bertahun-tahun untuk menghilangkan rasa malu itu. Atau, tidak akan pernah bisa sama sekali.

Indonesia Mencari Jodoh (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now