Chapter 3

7.4K 791 32
                                    

Selamat membaca! ^^

Selamat membaca! ^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sinilah Christy sekarang. Setelah briefing tiga hari lalu diberi penjelasan oleh staff talent mengenai cara kerja acara mereka, maka mulai hari ini Christy dikarantina selama dua belas minggu di sebuah vila yang jauh dari rumahnya—lebih tepatnya di daerah Bogor. Christy sudah izin kepada ibunya dan ternyata responsnya di luar dugaan. Ibunya senang setengah mati. Katanya siapa tahu jodoh. Like, seriously? Apa dia tidak peduli kata orang-orang yang mengatakan jika ikut acara ini adalah perempuan krisis jodoh?

Acara IMJ (Indonesia Mencari Jodoh) memiliki sistem yang sulit dimengerti Christy. Para peserta jomblowati harus bersikap senatural mungkin dan melupakan bagian adanya kamera yang menyorot mereka. Kata pihak acara, karena ini adalah program reality show jadi mereka tidak akan diberikan script atau apa pun. Semua akan keluar natural dari mulut masing-masing. Mereka hanya akan menjelaskan beberapa jadwal acara saja. Di samping informasi ini, Christy mendapat informasi lain seperti pin berbentuk bunga daisy yang akan didapatnya jika lolos ke episode selanjutnya. Acara IMJ akan tayang di SONA TV setelah dua minggu selesai syuting.

Di luar persetujuan ibunya, ini yang membuat Christy malas. Matanya mengamati dua puluh perempuan berparas cantik dengan pesona masing-masing yang membuat Christy semakin ciut. Mereka semua sedang menunggu bujangan tampan yang akan tiba sebentar lagi. Semua kamera sedang merekam wajah mereka yang dirias secantik mungkin.

Selama menunggu, Christy harus mempertahankan senyum lebarnya, yang mana bukan menjadi kebiasaan Christy tersenyum. Pekerjaannya yang tegas membuatnya lebih banyak memasang wajah serius. Namun, demi acara ini dia rela tersenyum. Setelah cukup lama menunggu, sosok yang paling dinanti-nantikan akhirnya tiba.

Kaki jenjangnya sudah terlihat saat sosok itu turun dari mobil. Ketika wajahnya ditunjukkan, semua perempuan di sana terpesona hanya dalam sekali lihat. Christy termasuk salah satunya. Para staf sebelumnya sudah menjelaskan kalau laki-laki yang datang ini adalah pemilik perusahaan parfum ternama bernama Pulchra.

"Hi, Ladies. It's nice to meet you here," sapa laki-laki itu sambil tersenyum ramah.

Gue tarik lagi kata-kata gue soal ekspektasi di sini. Gue pikir mukanya nggak akan se-oke bayangan gue, ternyata... luar biasa. Batin Christy mengakui.

"Perkenalkan, namaku Essan Ryder. Salam kenal dan semoga kita bisa menghabiskan waktu bersama," lanjut laki-laki itu.

Kemudian satu per satu perempuan mulai memperkenalkan diri mereka di depan Essan, meskipun pada awalnya pihak staf mengatakan saat mereka turun dari mobil sudah menaruh penjelasan nama, umur, dan pekerjaan mereka di layar ketika akan disiarkan di televisi.

"Karena sudah berkenalan, mari kita masuk ke dalam. Kita ambil minuman lebih dulu," ajak Essan masih terus mempertahankan senyumnya. Semua perempuan mengikuti Essan dari belakang termasuk Christy.

Indonesia Mencari Jodoh (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang