Chapter 10

4.9K 593 53
                                    

#Np: Kyungri (9Muses) ft Choi Nakta - BomBom

-- Selamat Membaca --

-- Selamat Membaca --

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Christy menggigit bibir bawahnya melihat Hans dengan senang hati membantunya memotong daging steak wagyu kualitas marbling terbaik. Sebenarnya dia mampu melakukannya sendiri, tapi saat makanan tiba Hans langsung merebut piringnya dan melakukan hal manis yang membuatnya terkesima. Hal ini menjadi nilai plus untuk Hans setelah sudah membuatnya gugup berpegangan tangan sebelum mereka tiba di sini.

"Sekarang kamu bisa cicipin dagingnya. Bilang sama aku soal rasanya." Hans mendorong pelan piringnya sampai ke depan Christy.

"Makasih banyak, Hans. Aku cicipin duluan nih? Kenapa nggak bareng-bareng aja?" tanya Christy ragu.

"Kamu coba duluan. Soalnya aku pernah makan di sini." Hans menjelaskan maksudnya. "Selamat makan, Chris."

Christy menusuk daging bertekstur lembut itu, lalu melahapnya ke dalam mulut. Dia mengunyah dengan gaya super jaim. Malu dong kalau makannya ngecap kayak kuda apalagi sampai liurnya muncrat-muncrat. Eeew banget!

"Gimana? Enak nggak?"

"Ehmm... enak kok. Pilihan kamu memang paling oke."

"Syukurlah. Berarti selera kita sama. Jangan kenyang dulu ya karena setelah ini masih ada spaghetti. Kamu masih sanggup buat makan spaghetti, kan?"

Untung saja daging yang Christy kunyah sudah tertelan dengan baik. Jika tidak, bisa mati kesedak mendengar pertanyaan Hans. Makan spaghetti setelah daging steak? Oh, please!

"Kamu takut berat badan naik ya?" tebak Hans setelah menyadari adanya perubahan ekspresi di wajah Christy.

Sebenarnya Christy bukan takut berat badan naik karena dia hobi makan. Namun, dia takut tidak dapat menghabiskan semuanya. Porsi daging steak saja sudah banyak, bagaimana porsi spaghetti? Dia takut kenyang sebelum sempat mencicipi spaghetti.

"Nggak kok. Aku malah suka banget makan," jawab Christy.

Hans menarik senyum lebar. Bukan bermaksud membuat Christy kehilangan siluet tubuh indahnya, tapi Hans memang ingin menepati janji sebelumnya untuk makan spaghetti bersama. Karena sempat lupa, dia justru memesan steak lebih dulu, dan setelah daging datang baru teringat memesan spaghetti.

"Aku suka sama perempuan yang nggak peduli soal berat badan. Setiap perempuan berhak makan enak yang banyak," komentar Hans.

"Aku setuju. Oh, iya, setelah ini—"

"Lho? Christy sama Hans di sini?" Pertanyaan itu menginterupsi kalimat Hans yang belum selesai. Sontak, keduanya menoleh kepada sang pemilik suara.

Siapa yang akan menyangka mereka bertemu dengan Essan dan Diana di tempat yang sama? Tidak ada dan sepertinya dunia belum sempit-sempit amat. Mereka bertemu di restoran yang ada di Jakarta dan restoran yang sama pula! Ada berapa banyak kemungkinan kebetulan dalam ftv terjadi? Rasanya nihil banget, terkecuali kru menyarankan mereka makan di sini. Christy yakin kru menyarankan ke sini selain mungkin sebagai sponsor mereka, ya tempatnya memang oke punya.

Indonesia Mencari Jodoh (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now