MISTERIUS

1.1K 50 17
                                    

Fateh yang sudah tiba di lantai dasar mencari keberadaan Thariq. Ternyata abangnya itu masih berada di ruang tengah, terpaku bagaikan patung yang tak bernyawa.

"Bang Thariq!"panggil Fateh menepuk pundak abangnya

Thariq tersentak kaget.

"Haduh Fateh, kamu ngagetin bang Thariq aja"ujar Thariq mengelus-ngelus dadanya

"Hehehe, maaf bang. Ateh cuman mau kasih tau kalau Bang Thariq dipanggil ke atas sama kak Jidah"tutur Fateh

"Hah? Jangan-jangan mau nanyain soal kak Mimah lagi, waduhhh"batin Thariq sembari memukul jidatnya pelan

"Lho, bang Thariq kenapa?"bingung Fateh melihat tingkah abangnya

"Ha? Nggak kok, gpp hehehe"Thariq malah nyengir

"Ya udah, ayo buruan ke atas bang. Udah ditungguin sama kak Jidah tuh"kata Fateh menarik tangan Thariq melewati puluhan anak tangga.

Thariq hanya pasrah akan kelakuan adiknya. Karena cepat atau lambat, semuanya akan terungkap.

***

Tibalah mereka berdua dikamar Fateh. Kini Thariq sudah berdiri didepan Fatim yang masih terduduk diatas kasur, dan dikepung oleh Sajidah, Saaih dan Fateh dari berbagai sisi. Seperti ingin di introgasi saja, ya walaupun itu memang benar.

"Muhammad Thariq Halilintar, anak keempat dari Gen Halilintar"panggil Sajidah tajam, seperti host-host acara infotaiment yang sudah tayang untuk emak-emak dipagi hari. Taulah guys, dinginnya host acara infotaiment kek gimana :v

"Haduh kak Jid, kok gini amat sih nanyanya. Kayak host acara gosip-gosip aja noh"lawak Thariq

Sajidah yang amat receh itu sudah merobohkan bendungan tawanya. Jika Thariq yang melawak, kata garing itu sudah tidak ada lagi. Thariq seperti terlahir dengan kelucuan yang haqiqi.

"Lho, kok kak Jidah malah ketawa sihh"protes Saaih yang sedari tadi sudah memasang wajah esnya

"Tau nih kak Jidah"Fateh juga ikut kesal

Sementara Fatim hanya tertawa kecil melihat tingkah saudaranya.

"Soalnya dia lucu banget sihh"Sajidah mengaku

"Ahh, jadi sayang...Tapi sayang, dia udah milik orang lain"Jiwa-jiwa kebucinan Thariq mulai keluar, membuat semua orang yang ada diruangan itu tertawa.

"Ahhh gemoyyy"Fateh mulai ikut-ikutan lagi. Taulah guys nada bicaranya Fateh kek gimana :v

Saaih menepuk jidatnya, sementara Sajidah belum berhenti tertawa. Kemudian bagaimana dengan Fatim? Ia masih disana, justru dialah yang mengembalikan suasana ini ke jalur sebenarnya. Ya, jalur mengintrogasi Thariq

"Guys guys guys! Ini sebenernya jadi gk sih?!"seruan dan pertanyaan Fatim mengheningkan seisi ruangan

Sajidah, Saaih dan Fateh mengangguk, sementara Thariq hanya menatap mereka berempat secara bergantian.

"Ok guys, kita serius kali ini"ujar Sajidah

"Ekhem...Jadi Thariq, pekerjaan hari ini udah selesai?"tanya Sajidah basa basi

"Aelah kak Jidah, Thor kira mau nanyain apaan sampe serius kayak gini. Kalau soal pekerjaan rumah sih udah selesai semua kak"jawab Thariq menyungging senyum

"Terus, apa yang bang Thariq buat sampai kak Mimah pergi dari rumah?!"timpal Fateh to the point, padahal belum tentu Thariq pelakunya

"Hah? Maksud kamu apa ya Teh. Bang Thariq gk pernah buat apa-apa tuh sama kak Mimah"elak Thariq

"Yakin 2000 per giga?"kini Sajidah yang mulai melawak

"Ahh kak Jidah ngerusak suasana aja dah"gerutu Saaih

"Haduh...Kalian ini pada kenapa sih?! Aneh banget tau gak!"seru Thariq berlalu pergi

"Lha, bang Thariq mau kemana bang?!"pertanyaan Fateh tidak dihirukan oleh Thariq, ia tetap melanjutkan langkahnya

"Bang Thariq! Tunggu bang!"seru Fatim bangkit dari tempat tidur Fateh. Berjalan dengan lemas mengejar Thariq

"Lho lho lho, Fatim! Jangan keluar eyy! Kamu kan lagi sakit Tim!"tegur Saaih

Sama seperti Thariq, Fatim juga tidak menghiraukan teguran itu. Walaupun teguran itu dari Saaih sendiri.

***

Sekarang, Thariq sudah berada diluar rumah. Berjalan menembus hujan yang saat itu sangat deras, tanpa payung atau jas hujan sekalipun.

Saat itu pula, Fatim mengejar Thariq yang entah ingin kemana itu. Ia berjalan dengan terengah-engah, tak peduli bahwa dirinya sedang sakit hari ini. Hingga wajah pucat itu mulai basah oleh air hujan. Namun semua itu tak akan menghentikan langkahnya, untuk mencegah abang keduanya itu.

"Bang Thariq!"panggil Fatim ditengah lebatnya hujan

Tapi sayang, Thariq tidak mendengar panggilan itu. Ia terlalu fokus akan langkahnya sekarang.

Tiba-tiba, hujan itu serasa hilang. Fatim sudah tidak merasakan rintikan hujan yang jatuh diatas tubuhnya dengan keras.

"Fatim!"seru seseorang dari belakang Fatim

Merasa namanya dipanggil, seketika Fatim berbalik.

"Bang Saaih!"kini Fatim yang berseru

"Kamu ngapain hujan-hujanan sih Tim? Kamu kan lagi sakit"tutur Saaih lembut

"Tadi Atim ngejar bang Thariq, terus sekarang Atim gk tau bang Thariqnya kemana"Fatim menjawab dengan lemas dan lesu

"Udah Tim, jangan sedih ya. Bang Saaih yakin, bang Thariq akan baik-baik saja"ucap Saaih mendekap Fatim, walaupun saat ini baju Fatim sudah basah kuyup

Fatim tersenyum menatap abangnya yang benar-benar baik ini.

"Ahh gemoy!!!"seruan itu kembali terdengar, semua irang juga tau siapa yang berseru. Ya, siapa lagi kalau bukan Fateh Halilintar yang tengah berdiri diambang pintu

"Saaih! Fatim! Ayo buruan masuk! Hujannya makin deras nih!"tegur Sajidah dari teras rumah

Saaih dan Fatim berbalik, mengangguk dan menurut. Mereka segera berjalan menuju teras rumah.

Mengenai kepergian Thariq, sampai sekarang belum ada yang tau tujuan kapten kedua itu akan pergi kemana. Terlalu misterius untuk diikuti dan terlalu sukar untuk diselidiki. Jadi, kita bisa apa?

***

Bersambung...

Makasih udah baca🙏❤
Gimana part kali ini?😆
Semoga kalian suka😚
Maaf juga kalau misalnya ada yang typo atau ada yang kurang🙏
Because, beberapa hari ini saya lagi gk sehat🤒
So kegiatan aku yang lain, termasuk ngetik ikutan terganggu😓
Mohon maklum dan doain aku semoga cepat sembuh ya guys😷
Soalnya besok, aku harus hadir buat UH Sejarah Indonesia🙂
Kalau nggak, aku harus ikut ujian susulan😖
Dan aku gak suka ujian susulan😞
Ya, begitulah permasalahan hidup aku'-'
Maaf bat kalau kebawa curhat :v
Intinya, jangan lupa vote🌟and comment💭ya teman-teman🤗
Biar aku makin semangat🔥❤
See you👋⚡

ABOUT GEN HALILINTAR [END]Where stories live. Discover now