Peluru

3.7K 343 9
                                    


Sehun masih setia tertunduk. menunggu jawaban dari pria jakung di hadapannya.

" Bergegaslah "

Mendengar kalimat itu, sehun langsung bersiap untuk berdiri. Membungkuk mantap-

" Baik! "

Siap- menghadapi pertempuran.

Pria jakung itu meletakan gelas wine miliknya diatas meja. Bersiap untuk berdiri.

Begitu mempesona.
Kaki panjangnya berjalan menuju pintu besar di ruangan itu. Diikuti oleh sehun dan pasukanya.

Mereka berjalan di sepanjang koridor. Menyisakan dentuman di sepanjang jalan.
" Dimana jongin? " chanyeol membuka suara, Menatap lurus.

" Dia belum kembali dari misi yang kau berikan tuan ".
Sehun berusaha menjawab dengan sewajar mungkin.

Chanyeol hanya mengganguk.

Mereka berhenti tepat di depan pintu besar. Terdapat ukiran mewah dengan gaya kuno yang terlihat elegan disana. Siapa sangka apa yang ada di balik pintu indah ini sama dengan bagian luarnya?

gudang senjata.

Chanyeol memimpin, melenggang masuk. Menyentuh beberapa benda disana seperti mencari sesuatu.
Mata kelam nya melirik sebuah tungkai merah dengan guratan kasar.

Tangan kokohnya menarik pelan tungkai tersebut, membuat dinding besar di samping kanan nya bergerak.
Memutar, membuat gerakan elok.

Menunjukan sisi lain dinding.
Tampak senjata-senjata mematikan disana. Alat pembunuh yang selama ini chanyeol simpan untuk para pasukan kepercayaan nya.

Tangan nya bergerak ringan, menelisik beberapa senjata seperti
XM307, DSR-Snipper, FN F2000, dan jenis lainya yang terpajang elok.

" Gunakan ini, pilih yang kau suka "

Suara nya terdengar berat, memberi perintah pada sehun yang kini sudah seperti patung. Melihat senjata yang chanyeol miliki.

Mereka memang memiliki senjata, sangat banyak, semuanya sudah tersedia di camp pelatihan.
Tapi- ini semua sungguh di luar dugaan.

Sehun berdiri tepat di depan dinding, memilih senjata yang akan menemaninya di tanah pertempuran.

Tangannya terkesiap mengambil sebuah pistol colt 1911 yang terletak diatas meja tua di sebrang dinding.

" hum? " matanya bergulir melihat apa yang sudah di pilih kaki tangan kebanggan nya. Menyeringai, kaki nya bergerak menjauhi ruangan. Melenggang keluar.

Sehun segera memimpin pasukanya, membawa mereka ikut meninggalkan ruangan dengan perlengkapan senjata disana.

Pasukan nya terlihat lebih siap kali Ini, matanya memincing tajam. Siap kembali ke tanah pertarungan.

Bergumam pelan,

" Tidak ada lagi kekalahan "

..

Mereka bergegas menuju mobil.
Melesat cepat menuju markas yang terletak di Barat Daya.
Chanyeol berada di mobil yang sama dengan sehun.

Paradise SeoulWhere stories live. Discover now