49. Unexpected

3.4K 373 100
                                    

Enjoy kuy.



"Yak!Yak! Apa yang akan kau lakukan? Dokter tolong..."

Jisoo menatapnya dengan datar. "Jangan berlebihan! Mendekatlah." Perintah Jisoo.

Rose menggeleng. "Aku takut, apalagi kau menatapku dengan ekspresi menyebalkan seperti itu."

"Jen, gendong Mingyu dulu."

Jennie pun mengambil Mingyu dari pangkuan Jisoo.

Jisoo berdiri dari kursi rodanya kemudian memeluk Rose. "Kenapa menanggung semuanya sendiri?"

Mata Rose terbelalak karena Jisoo memeluknya. Dan suara Jisoo saat mengatakan itu tadi adalah suara terlembut yang pernah Rose dengar.

"Kenapa kau bodoh? Kenapa kau lebih mementingkanku? Padahal sakit mu melebihiku.''

Rose melepaskan pelukan Jisoo. "Kau lebih sakit dariku, unni. Terakhir kali aku mengunjungimu saja aku tidak sanggup melihatmu, keadaanmu lebih menyedihkan dariku. Aku kuat, buktinya aku akan sembuh." Rose tersenyum.

Jisoo merapikan rambut Rose. "Kau memang harus sembuh, maaf selama ini aku tidak pernah bersikap baik padamu."

Rose terkekeh. "Ya, kau memang harus meminta maaf untuk itu. Setelah ini kau harus memperlakukanku dengan baik"

Jisoo tertawa. "Kalau aku ingat."

Rose memukul pelan lengan Jisoo. "Ck, aku sudah meleleh karena ucapanmu tadi. Tapi kau malah kembali ke sifat aslimu lagi, menyebalkan."

Dokter Song dan Jennie ikut tertawa.

Cklek

Pintu ruangan Rose terbuka.

"Unni......"

"Eh, Yeri?" Jennie kaget dengan kehadiran manusia di depannya.

"Kapan kau kembali?"

"Kemarin."

Yeri mendekat untuk mendekati Jennie. Matanya lurus menatap bayi di gendongan Jennie. "Ini anak kalian?" Tanyanya.

Jennie mengangguk.

"Aku tadi bertemu Lisa di kantin. Katanya ada kau dan Mingyu, jadi aku langsung berlari kesini." Jelas Yeri.

"Sayang, ayo ikut aunty." Yeri mencoba menggendong Mingyu, tapi yang ingin di gendong menjauhkan badannya dari tangan Yeri.

"Bagus, jangan mau di gendong dengan manusia setengah waras itu." Rose mengejek.

"Padahal Mingyu juga menolak ajakanmu." Ledek Jennie.

Yeri tertawa. "sudahlah, unni. Sesama tidak waras jangan saling mengejek."

Cklek

Pintu terbuka lagi.

"Jisoo, kau harus istirahat." Ucap Dokter Kang yang baru masuk bersamaan dengan Lisa.

"Yahh, padahal aku baru bertemu ponakanku." Lisa mendekat untuk mencium pipi Mingyu.

"Aku juga baru bertemu denganmu, unni." Yeri memeluk Jennie dari samping.

"Kau kan bisa ke apartemen." Kata Jisoo. Ia kembali duduk di kursi rodanya.

Jennie berjalan menuju Rose. Ia melambaikan tangan Mingyu. "Cepat sembuh ya, aunty cantik."

Hal itu pun membuat senyum Rose mengembang. Ia mencium kening dan kedua pipi Mingyu. "Terima kasih sayang, hati-hati di jalan ya?"

"Kita pulang." Pamit Jisoo.

The Truth Untold (Jensoo) ✓Where stories live. Discover now