2. Follow You

5.3K 725 11
                                    

Enjoy kuy.


"Diam, aku sedang menolongmu." Lagi, suara itu membuat Jennie terdiam dan menurutinya.

"Ikut aku." Tangan Jisoo segera menggenggam tangan Jennie untuk menjauh dari tempat itu.

Jennie tetap diam dan mengikuti kemana robot yang menyerupai manusia itu pergi. Tatapannya juga tak lepas dari genggaman tangan mereka. Hangat, itulah yang dirasakan Jennie sekarang.

"Sial kemana perempuan itu lari?!"

Rupanya orang-orang yang mengejar Jennie tadi belum menyerah.

Jisoo dan Jennie yang mendengar suara itu langsung diam mematung. Jisoo langsung menarik Jennie ke pelukannya untuk menutupi tubuh mereka. Ya sekarang mereka berada di gang lain yang gelap tanpa lampu, sehingga masih ada kesempatan bagi mereka untuk selamat. Jennie yang mendapat perlakuan seperti itu tidak bergeming sekalipun. Dia masih speechless, apakah ini robot yang ditemuinya di taman tadi? Dibalik wajahnya yang datar dan wajah dinginnya ternyata dia mempunyai sikap kebalikannya. Bahkan tanpa sadar Jennie tersenyum dalam dekapan Jisoo.

Sebenarnya bisa saja Jisoo menghabisi mereka berempat, karena Jisoo pernah berlatih taekwondo dan bela diri lainnya. Tapi kenapa kali ini dia bersembunyi?

Bahkan dia juga pernah menghabisi 5 orang sekaligus karena mengganggunya makan chikin. Ya saat itu Jisoo tengah makan ayam di taman, tapi ada 5 orang yang umurnya sebaya dengan Jisoo sengaja menumpahkan ayam yang sedang dimakannya.

Tapi kenapa dia sekarang bersembunyi? Itulah yang ada dalam pikiran Jisoo sekarang.

Langkah kaki gangster itu semakin mendekat ke arah mereka.

Jisoo semakin mengeratkan pelukannya. Begitupun Jennie.

Jantung Jennie rasanya sudah mau meloncat ke luar, entah karena pelukan Jisoo atau mungkin langkah kaki yang terdengar semakin mendekat. Jennie sudah tidak bisa berpikir apa-apa untuk saat ini.

Sekitar enam langkah lagi.

Jennie berdoa agar kali ini Tuhan mendengarkan doanya untuk selamat dari mereka.

Jisoo? Manusia robot itu sudah mengambil ancang-ancang jika mereka ketahuan.

Tapi untunglah salah satu dari mereka bilang "Hyung, sudahlah tidak mungkin wanitu itu bersembunyi disana."

"Kau benar juga."

" Hyung kita cari ke arah sana saja." Ucap seorang lagi dari mereka

"Ok kajja, pastikan kita menemukan dia. Sudah lama aku tidak bermain-main."

"Haha, Hyung kau sudah kebelet?" Ledek salah satu gerombolan itu.

"Yak cepat cari, yang aku lihat tadi badannya sexy sekali. Pasti enak itu hahahaha."

Jennie yang mendengar itu langsung begidik ngeri dan semakin mengeratkan pelukannya.

Setelah itu tidak ada suara mereka lagi, yang ada hanya suara jangkrik yang menjadi backsound dua orang yang sedang berpelukan.

Jisoo lah yang pertama melepas pelukannya dan meraih tangan Jennie untuk pergi dari tempat laknat tersebut.

Sebenarnya Jisoo tadi tidak benar-benar pergi dari taman. Dia mampir ke toko untuk membeli rokok. Tapi ia melihat Jennie seperti sedang mencari seseorang dan masuk ke gang tersebut. Jadi Jisoo mengikutinya tapi dari gang sebelahnya lagi. Ia masih bisa melihat Jennie karena tidak ada pembatas di dua gang itu. Hanya ada beberapa rumah dan pohon.

...

Ditempat lain tepatnya di kediaman Jiyong alias Appa Jennie.

"Jen-Jennie?" Panggil Appanya di depan pintu kamar.

The Truth Untold (Jensoo) ✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora