13. Why?

2.6K 434 13
                                    

Enjoy kuy.



Di dalam mobil ketiga makhluk astral itu saling melempar ejekan satu sama lain. Sedangkan Jisoo hanya memandang ke luar jendela. Jisoo masih berpikir apakah yang dilakukannya ini benar atau tidak.

Seulgi yang duduk di samping Jisoo pun menyadari kediamannya.

"Ji, gwaenchana?" Tanya seulgi.

Pertanyaan seulgi menarik perhatian Wendy dan Lisa. Mereka juga ikut melirik ke arah Jisoo.

"Ne." Jawab Jisoo singkat seperti biasanya.

"Ji, apa kau menyukai Jennie? Dan apa kalian sekarang berkencan?" tanya Wendy.

"Ani."

"Tidak bagaimana? Kalian tinggal bersama. Tidur bersama juga pasti. Dan kalian kan sudah kisseu kisseu." Ucap Seulgi.

Jisoo menatap tajam Seulgi. Sekarang moodnya sangat buruk. Tapi beruang di sebelahnya ini malah menggodanya.

"Sudah abaikan saja pertanyaan beruang madu itu, tenangkan saja dirimu. Mau kupinjami airpods?" Tawar Wendy.

"Tidak usah, Wen."

"Emm, apa kau tidak khawatir Jennie unni dan rose berdua saja di apartemenmu? Maksudku aku takut ada yang 'mencari' Jennie unni." Ucap Lisa.

"Aku sudah menyuruh Jin Oppa untuk mengerahkan beberapa anak buahnya di sekitar apartemenku." Kata Jisoo.

Mereka bertiga mengangguk mengerti. Tapi kenapa wajahnya masih galau? Tanyakan Jisoo sendiri ya.

Setelah sampai di bandara mereka berjalan sedikit tergesa karena tinggal lima lagi menit pesawat take off. Untung mereka berempat pernah ikut lomba jalan cepat di sekolahnya, jadi mereka masuk pesawat tepat waktu.

Jisoo duduk bersebelahan dengan Wendy. Dan dua makhluk astral lainnya duduk dibelakang mereka. Jisoo sangat bersyukur.

"Wen?" Panggil Jisoo.

Wendy yang sedang memasang airpodsnya menoleh ke arah Jisoo.

"Wae?"

"Emm, kau sudah berapa lama bersama Joy?"

Wendy mengernyitkan dahinya tanda tak mengerti. Ini bukan Jisoo yang ia kenal. Jisoo yang sebenarnya tidak akan membahas hal seperti ini. Tapi Wendy tetap menjawabnya. Mungkin Jisoo sudah mendapat pencerahan.

"Bulan depan kita sudah empat tahun, Ji."

"Kapan dia pulang ke Korea? Sanggup sekali kalian ldr an." Ucap Jisoo sambil tersenyum.

"Setelah pekerjaan Appanya selesai di Amerika, katanya sih tahun depan. Kenapa tidak sanggup kalau masing-masing dari kita bisa menjaga hati? Kunci dari ldr adalah kepercayaan, Ji. Tunggu, kenapa kau membahas hal seperti ini? Bukankah kau tidak suka? Apa ada hubungannya dengan Jennie?" Tanya Wendy sambil menyipitkan matanya.

"Tidak." Jawab Jisoo.

Wendy menghela nafasnya. Ia tau Jisoo masih gengsi membicarakan hubungannya dengan Jennie.

"Kenapa? Bicara saja. Aku tidak akan memberitahu Seulgi dan Lisa."

Tanpa diketahui ada empat telinga yang sedang mendengarkan pembicaraan mereka. Siapa lagi kalau bukan seulgi dan Lisa. Mereka memasang alat penyadap di kursi Jisoo dan Wendy.

"Sepertinya Jisoo unni sedang galau." Ucap Lisa berbisik.

"Kau benar. Sudah diam saja kita dengarkan saja mereka." Seulgi juga berbisik.

"Tidak mau bicara?" Tanya Wendy.

"Baiklah."

"Tunggu, Ji."

The Truth Untold (Jensoo) ✓Where stories live. Discover now